DUAPULUH SATU

4.3K 216 5
                                    

!!!TYPO BERHAMBURAN!!!


Arafah terus memandangi gaun pernikahan yang tergantung rapi didepannya.Rasanya seminggu berlalu begitu cepat bagi Arafah dan hari ini telah tiba,hari dimana ia harus menikah dengan seorang lelaki yang sama sekali tak dicintainya.

Arafah tersenyum hambar,tak mengira kedatangannya ke Jakarta justru membuat ia harus melepas setatus lajangnya dan nantinya saat Arafah kembali ke Surabaya maka ia akan bersetatus istri orang.

Hingga tiba-tiba saja Arafah mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.

“Masuk”ucap Arafah pada orang dibalik pintu kamarnya.

“Arafah”ujar seorang wanita yang baru memasuki kamarnya.

“Bunda”kata Arafah dengan air mata yang lolos begitu saja dari pelupuk matanya.Arafah pun langsung berlari dan memeluk Bundanya itu.

“Ara kangen Bunda”ujar Arafah sambil menangis dipelukan Rahma.

“Bunda juga kangen sama kamu sayang”ucap sang Bunda sambil mengelus kepala Arafah.Setelah itu Rahma pun mengajak Arafah untuk duduk diatas tempat tidur.

“Bunda sama siapa kesini?”

“Sama Abi,Kenzo,Nenek dan Kakek.Mereka semua ada dibawah”jelas Rahma sambil menghapus air mata dipipi putrinya itu “Bunda udah tau semuanya,Ayah kamu udah jelasin ke Bunda tadi”

Mendengar ucapan Bundanya tadi malah membuat Arafah kembali menangis.

“Udah dong jangan nangis lagi”pinta Rahma sambil mencium kening putrinya.

“Bunda percaya semua keputusan yang kamu ambil adalah keputusan yang terbaik,jadi kamu nggak perlu takut,Bunda yakin semuanya pasti akan baik-baik aja”lanjut Rahma sambil membingkai wajah Arafah.Arafah pun mengangguk,berharap semua yang dikatakan Bundanya tadi memang benar.

“Maafin Arafah ya Bunda”ucap Arafah sambil bersandar dibahu sang Bunda “Maafin Arafah yang nakal,suka bandel dan bikin Bunda marah”

Rahma tersenyum“Nggak ada yang perlu Bunda maafin sayang.Arafah itu putri yang baik dan gak pernah bikin Bunda marah”balas Rahma dan tak terasa air matanya pun jatuh,ia tak menyangka putri kecilnya kini sudah besar dan sebenatar lagi akan menjadi seorang istri.

Arafah pun langsung memeluk Rahma “Ara sayang Bunda” ucapnya lalu mencium pipi sang Bunda.

“Bunda juga sayang kamu Ra”ujar Rahma lalu mencium kening dan kedua pipi Arafah “Udah ya jangan nangis terus,kan gak lucu kalau pengantin wanita mukanya sembab semua kayak gini”goda sang Bunda.

“Iiihhh Bunda.......”Rengek Arafah yang justru malah membuat Rahma tertawa.
***************************

***************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ddrreett...ddrreett......ddrreett.....

Ponsel Arafah terus bergetar diatas meja riasnya dan lagi-lagi panggilan itu dari Giga.Entah sudah berapa puluh kali Giga menelfon Arafah tapi tak ada satupun panggilan yang diangkat.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang