❣Lovely Lovy - Bonus [Jisung]

317 37 0
                                    


"Lo dari mana sih Jisung Elvan?" Omel Chan saat Jisung baru saja masuk ke dalam rumah.

"Maaf Bang, tadi ada rapat dadakan, hape gue juga mati." Kata Jisung sambil menunjukan hapenya yang benar-benar mati.

"Ah bodo amat. Sono ke atas adek gue udah uring-uringan sendiri!"

Jisung langsung berlari menaiki tangga rumah Chan, ia membuka pintu berwarna putih di sana dan menemukan kekasihnya sedang meringkuk tidur sambil memegangi perutnya.

Jisung berjalan pelan menuju sofa, ia duduk di sana dan langsung membuka tas mengambil laptopnya. Ia melirik Lovy sebentar, sebelum akhirnya menyalakan laptop dan siap mengerjakan laporan.

Pusing banget baru semester tiga padahal.

Temen-temen ceweknya kalo ngeluh pasti ngomong, "Pusing anjir gua mau nikah ajalah!"

Tapi cowok mana bisa ngomong gitu. Kan yang cari nafkah cowok.

Walau bisa aja sih Jisung berenti. Dia kan udah punya studio musik sendiri.

Tapi malu dong nanti sama anak-anaknya. Masa ayahnya ga lulus S1 cuma gara-gara pusing. Gila aja. Mana calon istrinya (re: Lovy) ini calon dokter. Ya kali punya suami ga lulus S1?

"Gengsiiii." Pikir Jisung.

Jisung lagi sibuk baca buku cari referensi pas dia ngedenger suara di sampingnya. Jisung noleh, liat Lovy bergerak dan mulai mengerang sambil mengulet.

Jisung berdiri, lalu duduk di atas kasur bikin Lovy noleh ke arah dia. Cewek itu langsung bangkit duduk dan ngedeket.

"Jisung perut aku sakiiit."

Jisung narik Lovy biar duduk menyamping di pangkuannya, "Kenapa? PMS ya?"

Lovy mengangguk lalu memeluk kekasihnya, "Sakit banget kayak ditusuk tusuk gituuuu." Lovy merengek.

Kalo udah begini Jisung ga bisa ngapa-ngapain selain meluk ceweknya. Ya abis mau diobatin pake apa orang PMS mah.

"Aku tadi udah kompres perutku pake air anget tapi masih kerasa gitu sakitnya. Aku pengen minum kiranti."

"Abang kan gak ngebolehin, Po. Kak Roa juga bilang gitu kan? Makanya disaranin kompres aja."

"Tapi ga mempaaan." Rengek Lovy.

Gini nih Lovy kalo PMS. Ngeluh mulu ngerengek mulu. Bayangin dong dia begini sejak kelas 2 SMP. Sekarang udah semester 3 kuliah. Dan yang nenangin selalu Jisung. Iya Jisung yang selalu kena soalnya dia abang yang lain nyerah duluan.

Tepatnya adalah dua abang yang lain gak sabaran, jadi bukannya nenangin malah dimarahin Lovynya. Dan udah bisa ditebak kan, orang PMS dimarahin gitu ya senjatanya adalah jambak rambut.

Rontok rambut Chan sama Changbin tiap Lovy PMS.

"Bobo lagi aja. Dibawa tidur mah gak sakit." Kata Jisung.

"Aku udah pewe kayak gini." Kata Lovy sambil nyandarin badannya ke Jisung.

"Bobo aja aku pegel kalo gini terus."

Lovy akhirnya ngelepasin pelukannya, baru mau ngejauh, Jisung maju nyiumin pipinya berkali-kali.

"Jisung iiiih udaaaah." Rengek Lovy karena Jisung ga berenti nyiumin dia.

"Kok aku tiba-tiba kangen banget gini." Kata Jisung. "Diem dulu ah aku belum puas." Dia lanjut nyiumin Lovy lagi.

Enak. Pipinya empuk gitu.

Dan setelah Jisung berenti, Lovy noleh ke kanan, ada laptop di atas meja.

"Kamu ngerjain apa?" Tanya Lovy.

"Laporan." Kata Jisung. "Revisi doang. Aku suruh nambah sumber aja."

"Yaudah kerjain." Kata Lovy.

Jisung geleng, "Kamu bobo dulu."

Lovy ikut ngegeleng, "Aku mau nemenin kamu." Ucapnya sembari turun dari kasur.

Jisung ikut turun, bikin tinggi mereka berdua makin jelas. Lovy harus dongak biar bisa natap Jisung.

Dan selagi dongak, dia malah liat bibir cowok itu.

"Jisung mau cium." Kata Lovy ngangkat kedua tangannya.

Jisung ketawa, "Ambil sendiri."

"Hhhnnnggg ciuuuum!" Lovy narik narik kemeja cowok itu. Tapi doi kekeuh ga mau bungkukin badannya.

Lovy jinjit, tapi tetep aja gak nyampe.

"Hhhhhnngggg mau ciuuum." Lovy narik Jisung lebih keras.

Jisung gemes banget liat Lovy kayak gini, makanya sengaja dia lama-lamain.

"Jisuuuunggg!!" Rengek Lovy. Dia cemberut, "Kenapa sih kamu tadi nyiumin pipi aku berkali-kali aku turutin trus sekarang aku minta satu doang ga dikasih!"

Jisung masih ketawa, "Mintanya yang bener dong."

"Elvanku yang ganteng, mau cium dong."

Jisung terkekeh, dia ngangkat tubuh Lovy biar sejajar sama dia, "Ambil sendiri."

Lovy reflek mengalungkan tangannya ke leher Jisung. Dia maju, menempelkan bibir mereka dua detik lalu kembali menjauh.

"Udah?" Tanya Jisung.

Lovy mengangguk.

Kini giliran Jisung yang maju. Ciuman kali ini sudah dipastikan bukan hanya nempelin bibir.

"Bonus." Kata Jisung nyengir.

Lovy langsung mukul pelan pipi Jisung, "Dimana-mana namanya bonus mah ga akan ngelebihin yang sebelumnya."

"Jisung Elvan kan beda. Aku mah baik jadi ngasih bonusnya lebih."

Lovy mencibir, "Itu mah bonus buat kamu."

Jisung ketawa, "Ya emang." Katanya senang.

"Turunin." Pinta Lovy.

"Cium satu lagi. Baru aku turunin."

Lovy gemes banget sama pacarnya ini. Tadi minta satu ga dikasih-kasih, pas ngasih, dia dikasih bonus lebih. Terus sekarang malah minta.

Jisung Elvan doang apa semua cowok kaya gini sih.

"Cepet dong cium satu lagi."

Lovy maju, nyium Jisung berkali-kali bikin cowok itu ketawa puas.

"Udah tuh banyak. Turunin!"

Jisung terkekeh, maju untuk mengecup bibir Lovy sekali lagi lalu menurunkan gadis itu di atas sofa.

"Dah kamu duduk anteng di sini. Aku mau lanjut ya?"

Lovy ngangguk nurut.

"Pinter." Jisung mengelus puncak kepala Lovy gemas, "Nanti aku cium lagi kalo kamu nurut gini."

Lovy ketawa, "Enak di kamu dong?"

Jisung ikut ketawa, "Loh kan tadi kamu pengen banget tuh dicium. Nanti aku kasih lagi kalo kamu nurut."

"Iya yaudahlah terserah kamu aja."





***

Ini untuk ke sekian kalinya gue update ini

  

[2] Twilight✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang