PROLOG

180 20 2
                                    

Shon itu begitu hangat. Sampai aku sangat ingin memeluknya.

Tapi, memangnya siapa aku? Siapa pula orang yang mau dengan cewe culun, tidak menarik, dan mengidap ombrophobia?

Selalu diriku merasa seseorang tak kasat mata, berada di sampingku pada saat hujan turun. Lalu akan menghilang, saat petir menyambar dengan kilaunya yang putih.

Terasa hampa, benci, marah, gelisah, takut bercampur menjadi satu dan membuat aku frustasi.

Di saat keadaan itu, aku tak henti-hentinya meminta Tuhan mencabut nyawaku, daripada aku sendirian, dan tak ada seorang yang peduli.

Tolong aku.

Tolong.

Apakah, ada yang mendengarnya?


________

A/n:

Konnichiwa ヾ(๑╹◡╹)ノ

Maaf Prolog nya pendek ya, ehe.

Buat yang belum tahu, Ombrophobia adalah sebuah ketakutan yang berlebihan atau irasional pada hujan, petir,
atau karena kehujanan.

Orang yang mengalami phobia ini, menganggap hujan atau mendung gelap sebagai sesuatu yang akan mendatangkan bencana bagi dirinya. Jika mendengar bunyi petir, penderita akan
mencari perlindungan dan
tampak begitu
cemas.

Nah, dari phobia Shella itu, Author angkat menjadi judul buku ini.
(tapi sayangnya gak ada yang nanya/PLAKKK)

Oke, setelah ini kita akan langsung bertemu Shella dan Shon ya!
Btw ni cerita banyak NTR yang bikin nyesek (cuman disini, Authornya malah demen ngasih spoiler ∑d(°∀°d)

Dan semoga, cerita
ini bisa sampai akhir,
dan ngga ngambang terlupakan oleh Author yang pelupa (°ㅂ° ╬)

Sayonaraヾ(≧▽≦)ノ

Salam Author,
sehangat pelukan Shon

@sirinfaniz

OmbrophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang