scene 8

4.6K 56 2
                                    


POV : Milea (sudut pandang Milea)

Pada waktu itu aku mendapatkan surat dari pembawa pesan yang bernama Piyan. Dengan sedikit heran lalu aku lihat surat itu

"Milea,

Ramalanku, kita akan ketemu di kantin, ternyata salah.

Maaf. Tapi, aku mau meramal lagi:

Besok, kita akan ketemu".

Setelah melihat surat itu aku langsung tahu itu adalah surat dari Sang Peramal. Sang Peramal yang suka naik motor dan jaket distro. Yaa zaman memang telah berubah mungkin kalau jaman dulu ia akan naik sapu terbang dan pake baju toga wisuda dan topi nenek sihir. Sambil ketawa ala mak lampir."heeeboooh" (eh itu mah iklan 90'an kambing naik sepeda)

Aku heran besok bertemu? Besok pan hari Minggu ?

Dan aku pun langsung menebak ramalannya pasti gagal. Bagaimana mungkin bisa bertemu, kalau tidak di sekolah?

Dasar tukang ramal amatir! Anak nakal yang suka iseng menggoda perempuan. "Moduuus"

--*****--

Pada hari Minggu aku tidak ikut ayah ke kota naik delman istimewa yang biasanya duduk dimuka sang kusir yang sedang bekerja. Tunggu-tunggu kok duduk dimukanya sang kusir ya??? Yawdalah yaw...

Hari Minggu itu aku sedang cuci sepatu sambil menyanyikan lagu #eeeaaa dr CJR. Lalu terdengar suara bel rumah "TELOLET—TELOLET"

Si Bibi pun membukakan pintu. Lalu tak lama Bibi bergegas kembali menemuiku.

"Neng Milea, ada Tamu.Mau ke Lia" kata Bibi

Aku langsung kesana menemui tamu itu.

Ya Tuhan, aku kaget, ternyata tamunya adalah Sang Peramal itu

"KAMU" kata ku

"Kamu buat aku tersipu buatku malu-malu

Saat bersamamu, saat ku sapa dirimu

Aku kok merinding buluku, kok jadi gugup aku

Saat bersamamu, saat kau senyum padaku"

  Link lagu "Kamu" Coboy Junior  











eh maap salah link 




Aduh kenapa malah nyanyi yaa..

Entah gimaa saat itu aku merasa kontak batin dengannya (Sang Peramal itu) rasanya kalo aku gula dia semutnya (lirik#eeeaaa). 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



aku tidak menyangka ternyata ramalan Sang Peramal  itu benar2 terjadi. Hari ini. Hari Minggu kau Sang Peramal jatuh dari surga dihadapan ku.  ea.. ea... ea...

Ternyata Sang Peramal itu dengan Piyan datang untuk mengantarkan undangan.

"Kok, tahu rumahku?" kutanya

"Aku juga tahu kapan ulang tahunmu"

"hehehe"

"Aku juga tahu siapa Tuhanmu"

"Allah", ku jawab sendiri

"Allah", ku jawab sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Aku juga tahu, mama kamu suka main gitar kan" katanya

"Kok tahu???" tanya ku

"Karna Kamu telah memetik hati qyuuu...." gombal dia

"aku juga tahu, dulu kamu dari Jakarta kan"

"Kok Tahu???"

"Karna kamu telah memonaskan hati qyuuu....."

"aku juga tahu, Bapak kamu tentara ya?"

"Kok tahu???"

"karna kamu telah men dor... dor... kan hati qyuu" kata Sang Peramal yang memeragakan ia terkena tembakan oleh tangannya sendiri.

"aku juga tahu, nama kamu Milea kan?"

"ya iya... kan kamu udah tau dari awal Sang Peramaaal...."

"ih bilangnya Kok Tahu lagi donk..." kata Dilan "ulang yaa... aku juga tahu, nama kamu Milea kan?"

"kok tahu???"

"karna kamu telah meng EA EA EA kan hati qyuu...." kata dilan menirukan gaya tukul

"hahaha apaan sih kamu... gajebo"


"oh ia udah yaa... pulang dulu..."

"mau nganter undangan lagi" kutanya

"engga, mau nonton inbox dulu"

"Assalamu'alaikum jangan?" tanya nya

"Assalamu'alaikum" jawab ku

"Alaikum salam" katanya.




DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang