"Goodbye, past."
---
Hai, Gil. Maaf, semalem aku kabur dari kamu gitu aja. Aku ga tau aku mesti apa saat itu. Tapi aku yakin, kamu bisa ngerti apa yang aku rasain saat itu.
Aku cuma mau bilang, aku udah maafin kamu. Aku juga mau minta maaf, aku pernah jadi beban dalam hidup kamu.
Terimakasih, karena udah pernah buat aku senyum saat aku sedih. Terimakasih, karena kamu udah pilih aku sebagai pelarian kamu. Terimakasih, udah buat kenangan berupa luka yang ga bakalan pernah bisa dilupain.
Aku juga mau kasih tau, aku berangkat ke Australi nanti jam 3 sore.
Untuk hubungan kita ke depannya, aku ga bisa ngomong lewat hp. Aku minta kamu dateng ke bandara jam 2 siang. Aku tunggu kamu di bandara. Itu aja.
Jess tersenyum tipis saat membaca ulang pesan yang telah diketiknya panjang lebar. Ia ragu harus mengirimkannya atau tidak.
Jess menggigit bibirnya. Jarinya menekan tombol 'kirim' ragu-ragu. Mungkin Ia memang harus melakukannya.
Setidaknya, Jess telah memberi tahu Gilang ke mana dirinya akan pergi jika nanti Gilang mencarinya.
Itupun kalau Gilang mencarinya.
Terkadang gue takut lo khawatir sama gue. Tapi kadang juga gue mikir, apa lo bakal khawatir sama gue?
---
Jess, James, dan Kamila sudah tiba di bandara dengan tiga buah koper berukuran besar.
Jess tersenyum sumringah begitu melihat teman-temannya sedang melambaikan tangan ke arahnya.
Jess mendekat. Senyumnya hilang begitu saja saat sadar, Gilang tidak ada di sana.
Senyum, Jess. Lo gak boleh keliatan rapuh.
"Jess!" Seru Caca dan Tiara memeluk Jess erat.
Syifa ikut memeluk Jess dari belakang. "Take care ya, di sana."
"Iya, Fa." Jess mengacungkan jempolnya. "Kalian juga di sini baik-baik."
"Jangan lupain kita-kita di sini." Timpal Caca.
"Pasti." Angguk Jess. "Gue gak bakal lupa kalian."
Ben menghampiri Jess dan memeluknya. "Jangan lupain gue, Syifa, sama Adit. Kita semua sayang lo."
Jess tersenyum. "Gue juga sayang sama kalian semua."
Adit juga ikut memeluk Jess sebagai tanda perpisahan. "Intinya jangan lupa sama thrift shop juga. Lo harus sering-sering beli slurpee."
Jess tertawa kecil. "Mana bisa sih, gue lupa sama slurpee?"
"Makasih juga ya, udah bikinin Manda instagram." Ujar Amanda.
"Ya ampun," gumam Jess. "Santai aja kali."
"Gue juga, mau minta maaf tentang apa yang pernah terjadi sebelumnya." Intan ikut memeluk Jess.
"Eh, ada Intan juga?" Jess membalas pelukan Intan. Bahkan Intan hadir di saat Jess akan pergi. Lalu kenapa Gilang tidak ada di sini? Lebih tepatnya, Gilang dan Kaleyna.
"Kita juga udah tau kok, tentang cowok lo." Ujar Syifa.
"Jadi gak ada untungnya juga rebutan cowok brengsek kayak dia." Timpal Intan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Teen Fiction❲ ✓ ❳ Cinta itu palsu. Ekspektasi akan selalu ada, tapi realitanya tidaklah sama. Karena akhir cerita yang bahagia tidak terjadi di dunia kita. Jess kira, Ben adalah manusia terjahat yang pernah Ia temui. Namun siapa sangka, ternyata seseorang yang...