1

13.1K 935 18
                                    

****

Seorang namja sedang berbaring diatas kasur dengan tidak tenang, tangannya memegang kepalanya dengan kuat. Menarik rambutnya dengan kasar dan menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi rasa sakitnya.

Ia mencengkram kuat selimut berusaha untuk mengurangi rasa sakitnya tapi nyatanya sakit itu semakin besar.

Arrgghhhh

Akhirnya erangan itu pun keluar, sebagaimana kerasnya ia menahan tapi erangan itu akan tetap muncul saat rasa sakitnya sudah tidak bisa di tahan lagi.

“Eom…ma, ap…pa…” lirihnya.

****

Keluarga Kim sedang sarapan dengan damai hingga akhirnya namja dengan tubuh tingginya dan juga dengan paras yang tampan membuat keadaan sangat hening.

“Selalu membuat masalah.” Datar Yoongi sembari terus menyantap makanannya. Taehyung hanya tersenyum dan memakan makanannya.

“Aku berangkat dulu hyung.” Ucap Jimin sembari berdiri dari duduknya lalu melangkah pergi.

“Hyung, aku ada operasi mendadak.” Datar Yoongi sembari melangkah pergi.

“Hyung, aku berangkat kampus akan segera di mulai.” Ucap Namjoon sembari melangkah pergi. Satu persatu meninggalkan ruang makan hingga tersisa hanya Jungkook, Jin dan Taehyung, ketiganya masih dalam keheningan.

“Selalu membuat masalah.” Datar Jungkook sembari melangkah pergi menuju kamarnya.

Jin hanya mendengus kasar lalu Taehyung meletakkan sendok dan garbunya kemudian ia berdiri.

“Aku tahu apa yang akan kau lakukan hyung, aku pergi.” Ucap Taehyung sembari melangkah pergi.

Jin hanya memijit pelan pelipisnya, kepalanya tiba tiba berdenyut nyeri.

*****

“Hyung…” sang empu langsung menoleh dengan terkejut.

“Tae? Kenapa kau disini? Kau tidak sekolah??” sederet pertanyaan di ucapkan Hoseok hingga membuat Taehyung pusing.

“Hyung, aku butuh obat.” Ucap Taehyung mengeluh, Hoseok langsung menuntun Taehyung untuk duduk.

“Kau kenapa lagi?” tanya Hoseok.

“Akhir akhir ini aku merasa pusing dan sulit tidur.” Ucap Taehyung.

“Tae, hentikan semuanya obat itu dapat merusak saraf mu lebih dalam.” Ucap Hoseok, Taehyung menundukkan kepalanya.

“Tapi aku tidak bisa berhenti hyung.” Ucap Taehyung, Hoseok langsung menghembuskan nafasnya kasar.

“Kau tidak boleh terlalu bergantung pada obat itu Tae, hyung mohon berhentilah.” Ucap Hoseok.

“Terimakasih hyung, aku harus segera ke sekolah masih ada setengah jam lagi.” Ucap Taehyung sembari berdiri lalu pergi meninggalkan Hoseok.

“Tae, hyung mohon jangan seperti ini. aku tidak mau kehilangan mu.” Lirih Hoseok.

*****

Taehyung sampai di sekolahannya dan tepat saat ia sedang jalan di lorong sekolah tiba tiba kakinya tak seimbang.

“Aish jangan sekarang.” Lirih Taehyung.

“Hei anak sialan aku kira kau tidak sekolah padahal aku mau mengadukan mu pada Namjoon hyung.” Ucap Jimin sembari tersenyum miring, Taehyung hanya diam dan terus berusaha untuk menyeimbangkan kakinya.

“Aku harus pergi.” Ucap Taehyung sembari berjalan melewati Jimin.

BUK

Taehyung terjatuh karena kaki Jimin, semua hanya tertawa senang saat Taehyung terjatuh.

“Kau sampah dan lebih pantas disana.” Ucap Jimin sembari melangkah pergi meninggalkan Taehyung.

*****
“Hoseok-ah…” sang empu langsung menoleh kearah suara.

“Hyung, ada apa?” tanya Hoseok.

“Aku yang harusnya bertanya seperti itu.” Ucap Yoongi, Hoseok hanya menatap Yoongi bingung.

“Kau sedang apa menatap kearah taman seperti itu? Ada yeojachingu mu?” tanya Yoongi.

“YA hyung aku belum memiliki yeojachingu apa kau menghina ku?” kesal Hoseok.

“Lalu kau memikirkan apa?” tanya Yoongi.

“Aku merindukan seseorang, lebih tepatnya senyuman seseorang.” Ucap Hoseok.

“Nugu?”

“Seseorang yang sekarang entah kemana.” Ucap Hoseok.

“Aneh, dasar….” Yoongi langsung meninggalkan Hoseok yang masih menatap lurus kedepan.

“Hyung, kapan kau sadar dan melihat Taehyung. Dia juga terluka hyung, dia tersiksa.” Lirih Hoseok.

*****

.

.

TBC.

Segini dulu ya guys besok up lagi..... Mkasih yah semuanya.....😊😊😊😘

The Last Gift to BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang