5. Sakit

18 7 1
                                    

Kedinginan menyelimuti Gean yang sedang terjebak oleh hujan seakan tidak tau akan cacing yang berada dalam perutnya sudah memakan lambungnya sendiri

Sejujurnya Gean sudah mulai gelisah di dalam mobil, bagaimana tidak AC dihidupkan terlalu minus dan jaketnya ia berikan pada putri tidur di sebelah bangkunya

Hanya pasrah, itulah yang selalu ada dalam pikiran Gean jika sedang dalam keterpurukan. Tidak akan ada orang yang bertahan dengan AC yang jauh dari rata-rata penggunaan kecuali putri tidur

Tissya masih terlelap seakan tidak tau menahu yang tejadi pada hari ini, mungkin ia terlalu kelelahan sampai matanya malas terbuka

Bunyi klakson datang dari belakang mobilnya, sekaligus pesan masuk dari Jufindo, mantan ketua basketball Nation School

Kita change, lo d mobil Riko gue d mobil lo. Entar d rmh gue aj lo makan

Gean bergegas turun dari mobilnya dan tak lupa memakai payung agar ia tidak kebasahan. Ia turun, melewati derasnya rintik hujan

Setelah sampai di mobil Riko, Gean memberi payung tersebut pada Jufindo lalu memasuki mobil temannya itu

Mereka tancap gas menuju rumah Jufindo. Tak lama, hanya beberapa menit saja mereka sudah sampai di pekarangan rumah Jufindo

Tissya di bawa oleh Jufindo untuk memasuki rumahnya, "Tunggu di kamar gue, gue anterin Tissya ke kamarnya," mereka semua setuju dengan anggukan

Sambil menunggu Jufindo makanan telah terhidang yang dibuat oleh Bi Ija. Sup hangat dan coklat marsmellow dibawa oleh Bi Ija ke dalam kamar Jufindo, mereka tertarik dengan kelazatan itu dan memakan makanan yang tersedia dengan lahap

Apalagi Gean yang sudah seperti tidak makan seharian, "Anjayy. Awas keselek lu Yan," ucap Riko dan diikuti tertawa receh teman-temannya

Memang benar tak lama kemudian ada sesuatu yang menghampiri kerongkongan Gean sehingga membuat makanan itu tidak masuk ke dalam lambung dan terhenti di kerongkongan yang membuat sang penyantap terbatuk

"Hukk.. hukk," lepas temannya tertawa puas melihat Gean keselek

Riko memberikan segelas minuman yang dibuat Bi Ija pada Gean, "Makanya dengerin abah lo ini!"

"Iya bawel lo," Gean mengambil minuman tersebut

Perut mereka kekenyangan dan menyisakan 1 mangkok dan gelas pastinya punya Jufindo yang belum disantap

Jufindo datang ke dalam kamarnya, "Ah, udah pada makan nih" Jufindo mengambil makanan yang miliknya

Mereka hanya tertawa satu sama lain, "Laper bang" ucap Arlan dengan mengelus perutnya yang sudah membuncit

"Apalagi noh si Gean," Merko menoel Gean

"B aja" ucap Gean

Mereka tertawa lagi. Dalam kehidupan ini Gean cs lah yang terlalu banyak ketawa, mereka pernah dikategorikan sebagai geng ketawa tetapi itu hanya sebagai kategori saja karena Jufindo tidak terlalu suka dengan yang namanya ketawa. Akhirnya, award itu di ambil oleh cs yang lainnya

"Oh ya Yan, bagaimana lo bisa terjebak sama Tissya," ucap Jufindo sambil menghabiskan makanannya

"Jadi gini bang. Gue lagi nunggu Tissya di parkiran, nah dia nya gak nongol yang nongol malah Wellan. Gue tanya tuh sama Wellan, kata Wellan Tissya masih ada di kelas menunggu jemputannya. Langsung deh gue ke kelas Tissya, dan di perjalanan menuju rumah abang perut gue udah keroncong. Gue ajaklah Tissya pergi nyari makanaan, eh tau nya dia malah tertidur. Gak tega deh gue bangunin dia bang, gue tunggu deh sampai akhirnya kalian datang menjemput gue," Jelas Gean dengan panjang lebar

Ha(t)sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang