Sacrifice ( COMPLETE )

1

Start

Aku masih menatap tajam namja yang sekarang berada di depanku.Sudah hampir 2 jam kami berdua bertengkar di ruang makan, tapi ia tetap saja pada pendiriannya dan tidak mau memenuhi permintaanku.Emosiku semakin memuncak dan aku tidak bisa menahan diriku lagi hingga satu tamparan keras ku layangkan tepat di pipi chubbynya. Tapi lihatlah,ia justru kembali menatapku dengan senyuman sinis di wajahnya.

“Kau puas? Lakukan sekali lagi,aku tidak merasakan apapun.”katanya sambil memegang pipinya yang memerah akibat tamparanku tadi.

“Kau! Byun Baekhyun ,kau menantangku,hah?” bentakku kesal. Aku bisa merasakan wajahku menegang karena marah.

“Ani , Tidak mungkin aku berani melawan suamiku sendiri. Aku hanya ingin menjadi pasangan yang baik untukmu.”jawabnya santai.

“Kalau begitu tanda tangani surat cerai ini secepat mungkin!”

“Tidak! Aku tidak akan pernah mau menandatanganinya. Bukankah sudah ku bilang, aku ingin menjadi pasangan yang baik dan mempertahankan rumah tangga kita ini.”

“Tapi aku tidak akan pernah bisa mendapatkan kebahagiaanku dalam rumah tangga ini !Harus berapa kali ku katakan,aku sudah tidak mencintaimu!”

“Setidaknya kau pernah mencintaiku.Buat rasa cinta itu kembali lagi,mudah kan?”

Emosiku semakin memuncak.Bagaimana mungkin ia mengatakan semuanya semudah itu?

“Mudah? Kalau begitu lepaskan aku! Itu lebih mudah,bukan?”

“Jangan harap aku mau melakukannya. Kita akan bercerai setelah aku benar-benar harus pergi nanti.”

“Kalau begitu pergilah secepat mungkin dari hidupku! Aku muak melihatmu!”bentakku.

Tapi seperti biasa,dia hanya menatapku kemudian tersenyum dengan senyuman sinisnya.

“Aku lelah, bisa kita lanjutkan pertengkarannya nanti? Sebaiknya kita sarapan dulu, aku sudah menyiapkannnya untukku".

Aku tidak menggubrisnya. Dengan refleks tanganku membuang satu per satu piring yang ada di atas meja makan sehingga semua isinya tertumpah dan jatuh ke lantai.

“Kau ini kenapa? Pikirkan sedikit perasaanku,aku memasak makanan ini sendirian dan kau membuangnya begitu saja? Isshhh…kau akan menyesal
karena tidak sempat menyicipinya.” gumamnya santai.

Inilah yang semakin membuatku membencinya. Ia selalu bersikap santai dan biasa-biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa dalam rumah tangga kami.

“Aku sudah tidak mencintaimu dan ingin segera memulai kehidupan baruku dengan Kyungsoo !”

“Lalu,apa masalahnya?”

“Bodoh ! Bagaimana mungkin aku bisa menikahinya jika aku belum bercerai darimu!”

“Jangan salahkan aku. Salahkan dirimu yang telah menikahiku.”jawabnya sambil memunguti pecahan dari piring yang baru saja ku lempar .

“Aku menikahimu karena ku pikir kau namja yang baik! Tapi ternyata apa yang ku pikirkan jauh dari kenyataannya!”

“Bukankah selama ini aku sudah mengurusmu dengan baik? Aku pikir selama ini aku sudah menjadi pasangan yang baik untukmu.”

“Pasangan yang baik ? Sekarang jawab aku, apakah pasangan yang baik akan meninggalkan suaminya di saat suaminya itu sedang
terbaring sekarat di rumah sakit? Kau ingat, bagaimana kau meninggalkanku saat aku harus berjuang sendiri melawan penyakit ginjalku? Dan sekarang kau mengaku sebagai pasangan yang baik untukku,hah?”