09 ; тanpa ιa ѕadarι

2.4K 511 67
                                    

Wonwoo memilih meletakan ponselnya. Ia tidak ingin membalas pesan itu karena ia masih sedikit shock. Pasalnya Wonwoo belum pernah menonton adegan ini di film manapun. Tapi orang ini bisa mendapatkan video seperti ini.

Merasa sudah tenang, Wonwoo meraih ponsel lagi dan kemudian membalas pesan orang itu.

----------------
Jeon Wonwoo
Hentikan aksimu itu
----------------


----------------
Unknown Number
Sebenarnya kau tidak akan aku ikut campurkan jika kau tidak ikut campur dalam urusanku.
Haha. Dengan gayamu yang ingin mencariku itu? Apakah kau bisa? Kurasa tidak.
----------------

----------------
Jeon Wonwoo
Dari mana kau tau kalau aku ingin mencarimu?
Setau aku yang tau ini adalah Seungcheol Hyung dan Jihoon.
-----------------


-----------------
Unknown Number
Kau tau kan masalah teror itu jatuhnya ke siapa?
Jihoon bukan? Kau tau targetku itu adalah Jihoon. Tentu aku membuntutinya dan juga orang-orang yang dekat dengannya.
Tapi kau... yang tidak tau apa-apa justru ikut-ikutan. Jadi, aku tidak akan tanggung-tanggung. Aku akan mengikutsertakan dirimu Jeon.
-----------------

-----------------
Jeon Wonwoo
Shit.
-----------------

-----------------
Unknown Number
Sudah ku bilang, jangan campuri urusanku. Kau akan kena.
-----------------

-----------------
Jeon Wonwoo
Aku akan mencarimu lalu membawamu ke kantor polisi!
-----------------

------------------
Unknown Number
Coba saja kalau kau bisa
------------------

Wonwoo mengangkat tangan dan ingin membanting ponselnya, tapi tidak jadi karena ia ingat jika ponselnya ini mahal. Lagi pula Wonwoo sedang tidak berada di kamar sehingga tidak ada kasur disini.

Wonwoo meletakan kedua tangannya diatas meja dan tangan kanan masih setia menggenggam ponselnya. Namun genggamannya ini semakin kuat. Ia tampak geram dengan orang ini.

Saat itu juga seseorang datang menghampirinya membuat Wonwoo meletakan ponselnya dengan layar yang menempel di meja.

"Kau kenapa?"

Wonwoo hanya tersenyum kaku untuk menyembunyikan emosinya saat ini. "Tidak apa-apa." Wonwoo kembali membuka laptopnya.

"Kau tidak menyembunyikan sesuatu, kan?"

Wonwoo menggeleng. "Tidak," jawabnya singkat.

"Oh, yasudah."

Setelah itu Wonwoo ditinggal sendirian yang sekarang sedang memainkan laptop, lebih tepatnya me-logout emailnya.

"Sekarang sudah jam sembilan lebih. Waktunya istirahat karena kita harus latihan besok." Itu suara teriakan Seungcheol dan semua mematuhinya. Termasuk Wonwoo.

Setelah me-logout, Wonwoo kembali mematikan laptopnya dan beranjak ke kamar.

Tanpa Wonwoo sadari, orang yang baru menghampirinya itu adalah orang yang meneror dia dan temannya yang pernah mendapat teror.

Tanpa Wonwoo sadari, orang yang baru menghampirinya itu adalah orang yang meneror dia dan temannya yang pernah mendapat teror

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRIETEN FALS ┊ svt ┊✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang