APRIL

2 0 0
                                    

Rintik hujan membasahi tanah, terkadang hujan pun membasahi mata saat hati ini tertuju kepada dirimu. Semua terasa berbeda tatkala takdir hidupku berubah untuk selamanya. Ada dirimu yang pertama kali memulai, matamu menembus pikiranku terus menerus secara membabi buta.

Ketika malam mulai beranjak naik, cahaya rembulan masuk ke dalam jendela. Semua terasa sunyi memberi ketenangan, namun tidak dengan hati ini. Detik demi detik berlalu, tiba-tiba saja bayang mu ada, entah dari mana asalnya. "Sial! Mengapa kau selalu datang?", hatiku membatin. Seseorang di masa lalu sekaligus penyebab hati ini sakit, selalu saja datang dalam bayangan yang membuat hati ini kembali rindu. Meski begitu, bagiku kau tetap menjadi seseorang yang istimewa walaupun meninggalkan luka yang mendalam.

Rasanya ingin kulalui dengan cepat April ini. Rasanya tak bisa diriku terus menurus terkurung dalam rindu yang tak usai ini. Setelah kau pergi, April ini terasa sangat kejam bagiku. Kau tahu bukan rasanya dicampakkan? Dibuang seperti barang yang tak ada harganya. Ditinggalkan demi seseorang yang kini kau sebut "cinta".

Tepat di hari ini, hari dimana semua itu terjadi. Rasanya tak ingin aku lewati setiap hari di bulan ini. Kau pasti tahu, namun semua hanya kau anggap sebagai angin lalu. Sedangkan dia? Tertawa bahagia menikmati setiap waktu yang indah bersamamu.

Harusnya kau tahu takkan ada seseorang yang mencintaimu seperti aku, dan itu takkan pernah kau temukan termasuk pada dirinya. Kini aku hanya bisa mendoakan semoga dia takkan pernah mengalami semua yang terjadi padaku oleh dirimu.

Tahun demi tahun aku lewati, April pun aku lalui seorang diri. Berat rasanya ketika harus menerima bahwa April ini bukan milik kita lagi. Perasaan menusuk setiap kali April datang, seolah menjadi senjata ampuh yang mampu membuatku merindu kembali. Merindukan sesuatu yang tak akan mungkin kembali, lagi.

April tetaplah April. Bukan April yang salah. Bukan rindu yang salah. Jangan pula salahkan keadaan. Ini tentang kita. Kita yang ternyata tak mampu untuk tetap saling mempertahankan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SEJAK LAMAWhere stories live. Discover now