Di waktu saat sang surya bersinar terang
Tak peduli sudah berapa lama kehidupan ini berlangsung
Masa sekarang akan terus berada di antara masa lalu dan masa depan.
Gadis berumur sepuluh tahun dengan seragam sekolahnya terlihat berlari kecil keluar dari area Sekolah Dasar Nasional Seoul. Di tangan gadis itu, sebuah piala dengan notice'Juara Pertama
Prestasi 5 tahun berturut
tingkat
Sekolah Dasar Nasional Seoul'Saat di sekolah, gadis itu menerima sebuah piala karena prestasinya menjadi siswi terbaik di sekolahnya selama lima tahun berturut- turut. Gadis yang duduk di kelas lima itu terlihat berlari kecil keluar dari area sekolah besar di tengah kota Seoul. Sekolah Dasar Nasional Seoul, adalah sekolah tingkat dasar terbaik yang ada di Seoul, sekolah dengan murid yang memiliki kecerdasan yang tak perlu di ragukan, sebuah kebanggaan bisa menjadi murid sekolah itu.
Kaki gadis berkepang dua itu terus berlari melewati jalanan yang lumayan sepi. Beberapa orang sempat melihat gadis yang membawa piala itu. Dalam hati orang- orang, mereka berdecak kagum melihatnya membawa piala dengan seragam kebanggaan sekolah dasar terbaik di Seoul.
Langkah kakinya dipelankan saat masukki rumah sederhana bercat coklat dan putih. Mata gadis itu meneliti setiap sisi halaman rumahnya, bunga warna-warni berbagai jenis memang sengaja ditanam oleh ibunya di setiap pinggir pagar, air kolam ikan di samping kanan halaman terlihat jernih, menandakan pemilik kolam ikan itu sering membersihkannya. Gadis itu melamun, pikirannya selalu mengulang kejadian beberapa bulan terakhir ini. Sampai gadis itu tersadar dari lamunanya, ia kembali melangkahkan kakinya masuk ke rumah.
Hari ini adalah hari ulang tahun gadis itu yang ke sepuluh, berharap hanya untuk hari ini suasana rumah sama seperti beberapa bulan yang lalu. Tapi harapan hanyalah khayalan, suara keributan di antara ayah dan ibunya menyambut gadis manis itu. Dia tahu apapun yang diributkan kedua orang tuanya. Dia memang hanya seorang gadis kecil berumur sepuluh tahun, tapi sejak beberapa bulan yang lalu pikiranya menjadi lebih sensitif terhadap masalah di rumahnya. Ayah dan ibunya yang selalu pulang malam kemudian akan bertengkar saat bertemu di rumah. Tak ada sapaan baik-baik lagi sejak dua bulan yang lalu. Gadis itu ingin acuh terhadap semua yang ada di sekitarnya tapi dirinya tak bisa egois membiarkan adik laki-lakinya yang masih berumur satu tahun mendengar semua ini. Neneknya sudah berusaha membuat orang tuanya berdamai, tapi seakan menulikan seluruh indra, orang tua gadis itu tak menggubris sedikitpun, mereka tak ingin berdamai walau untuk satu hari ini.
Wajah seorang nenek dan anak laki-laki lah yang menyambut gadis itu dari dalam. Di tangan nenek itu, sebuah kue tart stroberi dengan lilin berbentuk angka 10 di atasnya. Wajah neneknya terlihat sedikit khawatir, anak dan menantunya tak mempunyai waktu untuk merayakan ulang tahun putri sulungnya dan hanya sibuk bertengkar dan saling berteriak, setidaknya mereka bisa membiarkan putrinya merayakan ulang tahun.
"Kau selalu pulang malam, kau tak pernah memperhatikan anak-anak. Ke mana saja kau? " teriak seorang pria pada wanita di depannya.
Wanita itu memutar bola matanya jengah, entah sudah berapa kali suami wanita itu menanyakan hal yang sama.
"Aku sudah bilang aku bekerja! Kenapa kau tak percaya? "
"Bekerja kau bilang? Apa dengan pergi ke hotel kemudian memesan kamar bersama pria asing adalah bagian dari pekerjaanmu hah? Mengaku saja jika kau selingkuh! "
"Baiklah jika aku memang selingkuh kenapa? Jika ada pria kaya raya yang mau membiayai hidupku lalu kenapa aku harus tetap bertahan dengan pria miskin seperti dirimu? "
Suami wanita itu tak habis fikir dengan istrinya, bisa- bisanya dia berselingkuh dengan pria lain hanya karena harta. Padahal baru sebelas tahun yang lalu mereka mengucapkan janji suci yang mengikat untuk selamanya, tapi kenapa istrinya itu menghianatinya. Pri itu sudah cukup sabar selama ini pada ibu dari putra putrinya, tapi sekarang tidak lagi. Mungkin berpisah adalah cara yang tepat.
"JADI APA YANG KAU INGINKAN SEKARANG? " tanya pria itu dengan penuh penekanan.
"AKU INGIN KITA BERCERAI! "
"BAIKLAH AKAN KU URUS SURAT PERCERAIAN KITA SEKARANG, "
Pasangan itu lebih memilih untuk memutus ikatan mereka yang sudah dijaga selama ini, tak memperdulikan siapapun termasuk anak-anak mereka.
Sementara itu, nenek dari anak mereka hanya bisa memasang raut kaget dengan apa yang baru saja didengarnya.
Tak lama, ayah dari gadis itu turun membawa koper menuruni sejumlah anak tangga.
"Ayah mau ke mana? " tanya gadis itu.
"Sejeong ayah harus pergi, ayah sangat menyayangimu, meskipun ayah jauh darimu tapi kau selalu ada di hati ayah dan ayah akan selalu,menjagamu, " bisik pria itu. "Jaga ibu, adik dan nenekmu. Kau pasti bisa diandalkan! "
Brakkk
Piala yang ada di tangan gadis manis itu jatuh, piala itu patah, cupnya pecah menjadi beberapa bagaian, kue tart yang dibawanya juga terlepas dari tangan karena tersenggol koper ayahnya.
Semuanya hancur
Semuanya berawal dari sini
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Eastern Sky [Completed]
FanfictionMencintainya, seseorang yang datang bersama kisahmu. Seseorang yang terikat dengan bermulainya kehancuranmu. Kau bisa memilih, tetap mencintainya setidaknya kau bahagia, tapi luka masa lalumu itu akan menghalanginya Atau Berhenti mencintainya dan me...