one

1.2K 53 0
                                    

Akmal dan Jovita...Sepasang kekasih yang cukup dibilang hubungan mereka awet dan harmonis selama 4 tahun mereka menjalaninya.
Yah... Meskipun ada konflik kecil atau perbedaan pendapat membuat pasangan ini dapat melewatinya. Jovita yang dapat menerima Akmal apa adanya, meskipun Akmal hanyalah pria yatim piatu, tidak kaya dan waiter sekalipun Jovita tetap mencintai Akmalnya. "Mal. Mmm... Aku ingin mengenalkanmu pada orang tuaku. Kau mau? Kau kan sudah memperkenalkanku pada kedua orang tuamu di makam bulan lalu, jadi sekarang giliranku" ajak Jovita saat mereka sedang bersantai di ruang tamu rumah Akmal yang tidak besar.
"Kau yakin?" tanya Akmal ragu dan Jovita hanya menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan bertukar shift dengan Boim" kata Akmal dan langsung menghubungi Boim. "Halo Akmal... Ada apa?" tanya Boim diseberang telepon.
"Boim... Kita tukar shift ya? Besok aku akan ke rumah Jovita" kata Akmal.
"Oh... Baiklah Mal" kata Boim.
"Thanks ya..." kata Akmal.
"Ya tidak apa-apa Bye... Tut... Tut..." kata Boim mengakhiri panggilan.
"Bagaimana?" tanya Jovita penasaran.
"Boim bersedia menukar shiftnya denganku. Jadi besok aku bisa ke rumahmu" jelas Akmal.
"Yess Kalau begitu aku pulang ya... Bye..." kata Jovita dan mencium pipi Akmal.
"Bye... Hati- hati" "Chu" kata Akmal dan mencium kening Jovita.

***
"I'm home...." ucap Jovita setelah menutup pintu rumahnya dan menuju kamarnya.
Namun saat melewati ruang keluarga, Jovita dipanggil oleh orang tuanya.
"Ada apa pa, ma?" tanya Jovita.
"Vita... Kau dijodohkan dengan anak rekan ayah. Dia adalah pengusaha muda" kata Nyonya Wijaya.
"APA? Dijodohkan?"
kaget Jovita.
"Tapi... Vita sudah memiliki kekasih pa, ma. Besok Vita berencana ingin memperkenalkannya pada papa dan mama" jelas Jovita.
"Hn... Baiklah. Perkenalkan dia pada kami. Setelah itu kami akan mempertimbangkannya lagi" kata Tuan Wijaya dan beranjak pergi bersama Nyonya Wijaya.

Keesokan Harinya empat pasang mata menatap tajam pria yang duduk disamping Jovita.
"Jadi kau? Akmal, kekasih Vita?" tanya Nyonya Wijaya to the point.
"Ya. Saya Akmal Ramadhan Tuan dan Nyonya Wijaya" jawab Akmal tegas.
"Kerja dimana? Perusahaan apa? Sebagai apa?" tanya Nyonya Wijaya lagi yang membuat Akmal tertohok mendengarnya.
"Mama" panggil Jovita tidak enak dengan pertanyaan yang diajukan.
"Vita diam" suruh Tuan Wijaya.
"Saya bekerja di Senayan City di Li's Restaurant dan sebagai waiter" jawab Akma sebisa mungkin.
"Apa? Waiter? Seorang waiter ingin menikahi anak pengusaha Wijaya Corp? Hahahaha.... Mau kau beri makan apa anakku jika menikah denganmu? Kau tidak sepadan dengan kami dan kau tidak pantas untuk Vita. Jadi, lebih baik akhiri hubungan kalian karena Vita sudah dijodohkan dengan pria yang pantas dengannya" jelas Nyonya Wijaya yang membuat Akmal dan Jovita kaget.
"Vita seminggu lagi kau akan bertunangan dengan Vian" kata Wijaya.
"Tapi pa, ma Vita hanya mencintai Akmal" kata Jovita menahan tangisnya.
"Keputusan papa dan mama tidak bisa diganggu gugat" kata Tuan Wijaya.
Tuan dan Nyonya Wijaya pun pergi meninggalkan Akmal dan Jovita di ruang tamu.
"Apa yang harus kita lakukan? Apa kita kawin lari saja?" tanya Jovita cemas.
"Tidak Vita. Pernikahan tanpa restu orang tua akan menyebabkan banyak masalah dan tidak diberkati. Lebih baik kau turuti apa kata orang tuamu" kata Akmal yang menghapus air mata Jovita.
"Kau tidak ingin mempertahankan hubungan kita? Kau tidak mencintaiku lagi?" tanya Jovita menangis.
"Aku tidak ingin kau durhaka pada orang tuamu dan tidak memiliki orang tua sepertiku. Cukup aku yang harus sendiri seperti ini. Aku tidak ingin orang yang kucintai sepertiku" jelas Akmal yang dibalas oleh tangis sesenggukan Jovita.
"Kekasihku yang cantik yang aku sayang, jangan kau sedih seperti ini. Aku tidaklah marah padamu, aku tidaklah sedih karena hubungan kita ditolak orang tuamu. Aku bukan pria pengecut dan lagi aku tidak suka memaksa wanita. Sekarang kita tetap berteman, cinta yang kumiliki akan ku simpan sampai aku mati. Semoga kau mendapat pria yang tampan, yang setia padamu, aku juga ikut bahagia. Lupakanlah cinta yang ku miliki untukmu, sayangku untukmu. Cintaku tidak harus kau miliki" kata Akmal panjang lebar pada Jovita.
"Mal, peluk aku untuk yang terakhir... Hiks..." pinta Jovita.
Akmal pun dengan sedih hati memeluk Jovita.
Mereka berpelukan saling mendekap erat untuk yang terakhir.

***
"Selamat siang pemirsa I-infotainment kembali lagi dengan saya Fenita Mawar. Berita bahagia datang dari Wijaya Corp. Anak pengusaha Wijaya Corp yaitu Jovita Wijaya akan melangsungkan pertunangan besok dengan pengusaha muda Oktavian Cahya..."
"Mal kau tidak apa-apa?" tanya Boim saat melihat Akmal menatap sendu layar televisi restaurant.
"Hn. Aku baik-baik saja Boim" jawab Akmal singkat.
"Vita terlihat sangat terpaksa melakukannya. Wajahnya sangat berbeda, dia sangat dingin dan tidak pernah tersenyum ku lihat" kata Boim.
Akmal hanya diam dan terus menonton berita tentang pertunangan Jovita itu.
Setelah 8 jam bekerja di restaurant, Akmal pun langsung merebahkan dirinya.
"Terbayang saat bersamamu, melewati hari penuh canda tawa. Aku merindukan manisnya senyummu hangatnya pelukanmu tak lagi menemaniku. Aku pendam segala rasa ini, kisah cinta kita tak mungkin terlupa"



********TBC********

This Is Wrong If I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang