Chapter 10

21 10 0
                                    

"Stay" ucap Jimin mencoba untuk membujukku dengan wajah imutnya.

"Makasih ya tapi, aku sebenarnya tidak terlalu nyaman disini"

Jimin melepaskan tanganku. Lalu mereka semua melihatku dengan aegyo mereka. Mereka terlihat sangat imut. Aish apa yang kupikirkan ini? aku tidak boleh menyerah.

"Kalau begitu, anggap saja ini rumahmu sendiri" ucap Jungkook.

"Aku bahkan tidak merasa nyaman dirumah" ujarku.

"Jebal"  mereka semua memasang muka puppy-dog-eyes kearahku. Melebarkan mata mereka sedikit, dan mem-pout-kan bibir mereka. Aku menghela nafas, aku belum menyerah.

"Seseorang tidak melakukannya dengan benar" ucapku melipat kedua lenganku depan dada. Mereka semua melihat kearah Jungkook. Ya, Jungkook tidak melakukannya dengan benar. Dia berusaha keras tapi belum bisa mengerti konsep dari aegyo.

Yoongi berjalan kearahnya lalu menutup wajah Jungkook dengan tangannya. Lalu mereka semua melakukan aegyo. Aku tidak dapat menahan diriku lagi untuk tidak tertawa. Mereka semua sangat lucu.

"Ein~ apa kau tidak mengasihani kami dengan wajah ini" ucap Hoseok tidak lepas dari aegyo-nya.

"dan luka ini" tambah V. Mereka semua menghela nafas. Oh tidak, jangan coba sebutkan tentang luka mereka. Aish aku tidak bisa melanjutkannya. Jungkook akhirnya dapat melepaskan tangan Yoongi dari wajahnya.

"Baiklah, kalian menang" ucapku mengangkat kedua tanganku sebagai tanda kalau aku sudah menyerah.

Kami semua duduk disofa."Ugh aku lapar" ucapku memegang perutku.

"Kami juga. Kami sedang menunggu hyung untuk memasak" ucap Namjoon bersandar disofa.

"H-hyung?" aku sedikit bingung "Apa ada orang yang akan datang?"

"Ah tidak. Maksud kami yang tertua dirumah ini. Jin hyung"  ucap Jimin sambil aku mengangguk.

"Apa yang dia lakukan dikamar mandi?" keluh Yoongi.

"Membuang sampah dari tubuhnya" jawab Hoseok dan kami semua tertawa.

"Aku mendengarnya" ucap Jin tiba-tiba muncul. Kami melihatnya dan tertawa lagi dia hanya memasang muka datarnya, "Hellow aku sudah memasak sebelumnya dan sudah ada diatas meja makan" ucapnya. Kami melihat kearah meja makan. Ada makanan diatasnya.

"Ah, iya ada" ucap Jungkook

Kami semua menikmati sarapan yang sudah disiapkan oleh Jin. InI sangat nyaman dengan mereka. Mereka sangat baik, ceria, dan aku dapat merasakan kalau mereka itu sangat akrab.

Setelah perut kami sudah kenyang, aku memutuskan untuk membantu Taehyung mencuci piring. Sementara mencuci piring, kami terus berbincang mengenai hal-hal yang tidak penting dan melucu. Dia itu sangat aneh.

"Kamu pasti belum mencari tau tentang kami, kan?" tanya Taehyung.

"Belum" jawabku.

"Berjanjilah padaku kalau kau akan mencari tau tentang kami. HARI INI. dirumah ini" jelasnya

"Baiklah" ucapku dan dia hanya tersenyum "Makasih" ucapku lagi.

"Untuk apa?"

"Untuk apa yang terjadi sebelumnya dan untuk menerima luka semalam" ucapku sambil melihat luka diwajahnya. Aku lihat ada luka disamping matanya dan sedikit dibibirnya.

"Sama sama. Untung saja kami sekarang berhenti sementara jadi idol, kalau tidak fans pasti akan ricuh karena wajah kami ini" ujarnya dan aku terkekeh, "Oh ya! makasih juga" ucapnya sembari mencuci piring.

"Untuk apa?"

"Karena telah memaafkan Jimin, dan karena telah membuka hatimu"

"Aku seharusnya tidak memperlakukannya seperti itu" ujarku sembari menatap kebawah

"Jangan khawatir, setiap manusia tidak lepas dari kesalahan"

~~~~~

Setelah cuci piring, V menarikku ke ruang tamu lalu duduk disampingku diatas sofa. Mereka semua melihat kami. Kalau Jimin dia tidak melihat dia menatap.

"Uuuu ada apa disini?" tanya Jin dengan nada mengejek.

"Gak ada apa-apa, hanya saja Ein berjanji akan mencari tau tentang kami hari ini" ucap V

"Kamu belum mencari tau tentang kami?" tanya Yoongi.

Aku mengangguk pelan. Mereka semua menghela napas. "Berikan handphone mu" ucap Jungkook.

"Kenapa?" tanyaku.

"Sudah, berikan saja" ketus V.

"Oke oke" ucapku sembari memberikan handphone ku. Mereka semua berkumpul di sofa termasuk Jimin dan V. Mereka sedang mengetik sesuatu.

"Apa yang kau lakukan?" tanyaku.

Masih fokus ke layar handphone ku, Jimin menjawab "Menambahkan nomor kami"

"Daaan, mencari tau tentang kami" tambah V.

Aku hanya melipat tangan didepan dada dan bersandar di sofa. Aku mengamati mereka. Sungguh sulit untuk percaya kalau mereka sebenarnya adalah bintang K-Pop. Mereka sangat lucu dan kekanakan. Mereka itu imut, sangat ramah dan baik-- Mereka itu sulit diprediksi. Mereka SANGAT hiperaktif.

Akhirnya mereka mengembalikan handphoneku lalu aku melihat layar handphoneku. Mereka menunjukkanku 'DNA MV' dan 'Mic Drop (Steve Aoki Remix) MV' dan banyak video lain mereka. Aku menonton video itu lalu melihat mereka. Mereka terlihat sangat berbeda. Tapi mereka cukup hebat. Mereka sungguh luar biasa.

"Yah, apa kalian tahu?" ucapku.

"Apa?"  mereka melihatku.

"Kalian semua sangat berbeda dari video ini" ujarku sembari tertawa.

"Kami tahu" balas mereka. Aku melihat jam tangan yang terpasang dilengan kiriku dengan manis. Ahh sudah waktunya untuk berangkat kerja. Walaupun aku tidak ingin meninggalkan mereka, tapi aku harus tetap pergi bekerja untuk membiayai hidupku.

"Aku harus pergi kerja sekarang" Ucapku sambil berdiri. Mereka semua merengek dengan nada "awww".

"Apa kau harus pergi?" ucap Jin mem-pout-kan bibirnya.

"Iya, aku harus kerja untuk membiayai kehidupanku" jawabku.

"Baiklah" ucap mereka dengan nada yang terdengar sedikit kecewa yang membuatku sedih.

"Aku akan mengantarmu" ucap Jimin.

"Tidak perlu" tolakku sopan agar tidak menyakiti perasaannya.

"Aku bilang aku akan mengantarmu, aku tidak menerima penolakan" ucapnya sambil tersenyum lebar dan mencoba yang terbaik untuk melebarkan matanya yang sipit. Aku akhirnya menyerah karena wajahnya yang sangat imut.

Saat kami keluar dari rumah, member yang lain berteriak:

Jungkook : Hyung! Fighting!

V : Ayo Jimin!

Jin : Gunakan absmu!

Hoseok : Jangan terlalu romantis dimobil yaa!

Aku : Yahhh!!

Namjoon : Gerakkan jantungnya ehh-- hatinya!!

Yoongi : Goodluck!!

Aku menusuk mereka dengan tatapan tajamku sementara Jimin hanya tertawa keras sambil memegang perutnya. Aku sempat memerah karena perkataan mereka tadi, tapi aku berhasil menutupinya.  Aku sangat gugup jika bersamanya.

Ini akan menjadi perjalanan yang sangat panjang~
.
.
.
tbc

Idols with One Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang