Gelang Pusaka

43 0 2
                                    

   Tepat Hari Ini, Nesha Adikku berulang tahun. Kata ibu, karena ayah bekerja di tempat yang jauh dari rumah ia tidak bisa datang memberikan hadiahnya untuk Nesha. Sembari menunggu, aku dan Nesha ikut bergabung dengan teman-teman kami yang sedang bermain di lapang. Aku melihat seorang kurir yang menghampiri rumah kami, Nesha juga melihatnya sehingga dia refleks menarikku pulang.
Dia membuka kotak hadiahnya. Ternyata, ayah memberikan sepasang gelang berwarna Biru yang merupakan warna kesukaanku juga ungu warna kesukaan Nesha. Dia mengambil gelang berwarna biru, dan memberikannya padaku. Kamipun memakainya bersama.
Saat sedang mengerjakan pr di kamar, aku melihat satu tombol berwarna merah di gelang tersebut. Ketika aku melihat gelang Nesha, aku melihat tombol yang sama, dengan warna tombol yang sama juga letak tombol yang sama. Aku dan Nesha pun menekan tombol tersebut di saat yang bersamaan, Tiba-tiba muncul sebuah portal misterius yang menarik kami berdua masuk kedalamnya.
Ketika membuka mata aku melihat dua orang yang berpenampilan layaknya seorang ratu dan raja. Ternyata, kedua orang tersebut memanglah seorang raja dan ratu. Mereka meminta pada kami agar membebaskan putri semata wayang mereka dari seorang nenek sihir yang katanya sangat kejam. Karena merasa iba, aku dan Neshapun mau membantu. Raja bilang gelang yang kami pakailah yang membuat kami terkirim ke negeri mereka.
Ia juga mengatakan bahwa gelang ini merupakan gelang pusaka yang mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Gelangku dapat mengeluarkan api naga yang panas, sedangkan gelang Nesha dapat mengeluarkan rantai yang kuat dan besar.
Kami telah berlatih selama seminggu di kerajaan. Entah apa yang sekarang ibu lakukan di bumi, yang jelas pasti diantara mencari kami atau melapor ke polisi. Tiba hari esok, saat dimana kami akan melawan nenek sihir yang jahat dan kejam itu, lalu membebaskan putri kerajaan ini, dan setelah itu kami pulang.
Kami berangkat di pagi hari ke gubuk nenek sihir itu, lalu kami mengintip dari balik salah satu bolang kecil di gubuk itu. Tampaknya, ia sedang membuat semacam ramuan di salah satu kualinya itu. *Prakk* Aku tidak sengaja menginjak ranting kecil di tanah. Nenek sihir itu segera beranjak keluar dari gubuknya, lalu mengerang kami. Tapi beruntung bidikan nenek sihir itu meleset, Nesha mengikat nenek sihir tersebut dengan rantai nya. "Lepaskan aku bocah ingusan!!! Kalian tidak akan pernag bisa memusnahkanku, Hahahah!!!".Teriak nenek sihir itu. Lalu ku balas"Maaf ya nek, tapi kebajikan itu akan selalu menang dari kejahatan, dan sebaliknya kejahatan akan selalu kalah dari kebajikan" Akupun membakar tubuh nenek sihir tersebut dengan apiku yang panas. Nesha yang sejak tadi masuk dan membebaskan sang putri keluar bersamanya. "Hi... Perkenalkan namaku Putri Thaya. aku mengucap kan terima kasih kepada kalian berdua." "sama-sama putri"jawab kami.
Raja dan ratupun datang dengan kereta kudanya, dan menjemput putri Thaya sembaru mengucapkan terima kasih pada kami. Lalu raja bilang kami dapat pulang dengan cara menekan tombol yang tadi kami tekan. Satu persatu anggota tubuh kami menghilang, mulai dari tangan, kaki, dan yang lainnya. *Brukk* Kami terjatuh dan menyadari bahwa kami telah berada di kamar. "Rexxa, Nesha, apa pr kalian sudah selesai?"tanya ibu. "Sebentar lagi bu..."Jawab kami sambil senyum-senyum.

                                     -TAMAT-

Gelang PusakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang