Rasa sesal , setiap manusia pasti punya rasa sesal di dalam dirinya. Kata orang penyesalan selalu ada di akhir, kalau di depan namanya pendaftaran hehhehe (maaf garing). Jika berbicara mengenai penyesalan, sejujurnya aku juga punya banyak rasa sesal atas beberapa hal yang salah atau terlewatkan. Penyesalan pada dasarnya bukan hal yang baik dan hanya akan membuat kita bersedih berlarut-larut serta terus menyalahkan diri sendiri. Sudah dipastikan setiap kita menyesal pasti kita akan menyalahkan diri kita sendiri atas kejadian-kejadian yang telah terjadi. Seketika kita akan merasa diri kita yang paling bersalah dan menyebabkan kekacauan. Rasa sesal itu sebuah rasa yang bahkan bisa muncul sewaktu-waktu walaupun kejadiannya sudah terjadi jauh di masa lalu. Terkadang kita akan ingat tentang kesalahan-kesalahan kita dan langsung merasa menyesal.
Bagi manusia wajar saja untuk merasa menyesal dan tidak bisa dipungkiri kita pasti pernah mengalami sebuah penyesalan terbesar dalam hidup kita. Rasa sesal itu selalu datang dan menghantui kita kapanpun dan walaupun kita berusaha melupakannya. Kata orang "penyesalan itu tidak berguna", memang benar! Buat apa kita menyesali apa yang telah terjadi, menyesali apa yang sudah tidak bisa kita kembalikan lagi, bukan lagi nasi yang sudah terlanjur menjadi bubur (masih bisa dimakan). Mempunyai sebuah rasa sesal akan benar-benar membuat kita jatuh dan terpuruk. Kita akan selalu mengingatnya dan takut ketika akan melangkah. Apa yang sudah terjadi biarlah terjadi, pastikan diri bahwa dibalik kejadian-kejadian itu pasti ada hikmah dan pembelajaran diri. Bukan malah dijadikan sebuah penyesalan dan kemudian kita terlalu berkutat dengan penyesalan tersebut. Dari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, harusnya kita instropeksi diri dan menjadikan hal tersebut menjadi sebuah pembelajaran. Karena jika kita memiliki penyesalan yang berlarut maka hidup kita akan selalu tersendat dan tidak bisa terus berjalan.
Pada intinya, menyesal boleh saja asal jangan sampai berlarut-larut. Jadikan kesalahan-kesalahan kita ataupun hal-hal yang mungkin terlewat sebagai sebuah pembelajaran diri, pengalaman dan bahan instropeksi diri. Semangat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terendah
RandomKetika kamu berada di titik terendah hidupmu, jangan ragu untuk terus berharap dan berdoa. Luangkan waktu untuk menumpahkan perasaanmu pada goresan pena.