Warning typo berserakan, cerita abal-abal, BL, DLDR
.
Please Enjoy & Happy Reading
.
Krist sedang duduk sendiri di sudut perpustakaan sambil membaca buku sesekali mencatat apa yang ditemukannya didalam buku tersebut. Krist bukan seorang kutu buku tapi tugas makalah yang mengharuskannya mencari sumber buku dari perpustakaan.
"Sawatdee khrab P'Krist.."
Terlalu serius mengerjakan tugasnya membuat Krist tidak sadar ada seseorang berdiri dihadapannya.
"Au N'Fiat, sawatdee Nong..duduklah"
"Terima kasih P'.." Fiat pun duduk bersebrangan dengan Krist. "P' kau sendirian?"
"Iya padahal aku tadi kesini bersama Fluke, tapi entahlah tadi tiba-tiba Gunsmile datang dan mengajaknya pergi" Krist mengerucutkan bibirnya. "Oh ya..kau sendirian kesini N'?"
"Ah, tidak P' aku kesini bersama, ah itu dia.." tunjuk Fiat pada orang yang baru saja datang dengan membawa beberapa buku.
Krist menoleh dan orang tersebut berhenti ditempatnya.
"Kit..." ucap Singto. Ternyata Singto yang dimaksud Fiat. Krist segera memalingkan wajahnya.
"Ehm...N'Fiat sepertinya aku harus pergi, kelasku segera dimulai" Krist cepat-cepat membereskan bukunya dan berdiri beranjak dari situ. Ia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Singto kecuali pada saat kegiatan Sotus, diluar itu Krist sungguh-sungguh menghindari Singto.
Fiat mengangguk menatap heran pada seniornya itu. setelah kepergian Krist yang terburu-buru, Fiat mengalihkan pandangannya kepada Singto. Fiat tersenyum lembut pada Singto namun tampaknya Singto masih menatap kepergian Krist yang kini sudah tidak nampak lagi. Karena merasa diacuhkan, Fiat bersuara.
"P'Sing, aku sudah menemukan bukunya jadi aku harus memulainya dari ma-"
"N'Fiat sebentar yaa..." Singto memotong ucapan Fiat. Singto meletakkan buku yang dibawanya dengan cepat ia segera menyusul Krist yang keluar dari perpustakaan. Meninggalkan Fiat yang bingung dengan keadaan barusan.
"Kit...tunggu!!" teriak Singto setelah menemukan Krist berjalan di koridor.
Namun sepertinya Krist tidak mengindahkan teriakan Singto. Justru ia semakin berjalan cepat.
Krist POV
Mendengar teriakannya membuatku semakin berjalan dengan cepat. Dia mengejarku. Untuk apa lagi dia mengerjaku?
Akhir-akhir ini aku merasa aneh pada P'Singto, orang yang mengejarku saat ini. Selama 3 minggu ini kurasa dia mencoba mendekatiku kembali. Bukannya aku kepedean atau apa, tapi aku benar-benar merasakannya. Karena semenjak kami putus, kami sudah tidak saling bicara bahkan untuk saling bersapa saja enggan. Kami hanya terlibat percakapan ketika rapat mengenai Sotus.
3 minggu lalu P'Sing datang ke dormku dan P'Gun untuk meminta maaf padaku, namun P'Gun yang masih sebal melihat P'Sing pun mengusirnya. Tidak hanya itu, P'Sing pernah menahanku setelah rapat evaluasi sotus, menungguku selesai kuliah, menghampiriku yang sedang makan dikantin bersama teman-temanku. Aku tau dia sering mengikutiku bahkan dia sengaja menemuiku diparkiran, sengaja berpapasan di koridor kampus, sengaja bertemu ditoilet, dan masih banyak lagi. Disaat itu pula ia selalu mengatakan hal yang sama yaitu meminta maaf. Dia bahkan mengirimiku pesan berkali-kali berisi permintaan maaf.
Rasanya aku sedang diteror olehnya. Dia seperti hantu gentayangan dimana-mana ada dia dan selalu meminta maaf. Baru kali ini aku lebih takut padanya daripada Mae Nak. Aku benar-benar lelah mendengarnya minta maaf, padahal setiap P'Sing meminta maaf aku selalu bilang aku sudah memaafkannya. Apa itu tidak cukup?
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You [Singto X Krist - Completed]
Fanfiction~PERAYA FANFICTION; COMPLETED~ Perasaanku padamu tidak akan terhapus walau kucoba untuk hilangkan. Kenangan bersamamu terus menjelma tak terlupa olehku, tak terhapus olehku. Aku bertanya adakah kalanya kau terfikirkanku? Kau sungguh kejam. semua yan...