bulu kudukku meremang.
aku tidak tahu apa judul film ini, tetapi aku sendiri tidak menyangka taehyung akan memilihnya.
kukira taehyung adalah anak biasa yang menyukai film horor atau fantasy. tapi siapa sangka ternyata taehyung sangat menyukai film romansa dewasa klasik?
melihat dari tatapannya saat menonton film tersebut, taehyung sepertinya menyukainya. padahal aku sendiri tidak terlalu menyukainya. membosankan, dan yang terpenting adalah vulgar. yah ... aku tidak menyalahkan jika taehyung menyukai adegan dimana si wanita memakai baju kekurangan bahan atau sedang make out panas dengan seorang lelaki. setidaknya taehyung masih normal dan hormonnya pantas untuk bergejolak di saat-saat seperti ini.
aku tidak masalah dengan adegan seks, sungguh. aku sudah cukup umur dan aku pernah mengintip yoongi menonton film porno sebelumnya saat aku masih sma.
tapi ... menonton adegan seks berdua dengan taehyung ...
dia bahkan tidak berkedip. mulutnya terbuka sedikit dan sejujurnya dia tampak lucu. dia bahkan tidak sadar bahwa aku sedari tadi memerhatikannya sambil menahan tawa.
entah kenapa adegan bergairah yang terpampang di led tv milik taehyung sudah tidak menarik perhatianku lagi. seluruh fokusku sudah terjatuh pada tampang lucu taehyung.
dengan perlahan dan mencoba untuk tidak membuat suara, aku mengambil ponselku. jariku kemudian membuka ponselku yang tidak pernah ku isi password.
"kyaaaaa!!" refleks aku melempar ponselku sehingga terjatuh di sofa, di antara aku dan taehyung. taehyung berjengit kaget dan menatapku bingung.
taehyung berdeham. "kenapa?" ia kemudian melirik ke arah tv yang masih menayangkan adegan seks. "oh shit," umpatnya lalu segera mematikan tv-nya. "m-maaf, aku lupa kalau kau nonton bersamaku."
sepertinya taehyung salah menangkap alasan kenapa aku berteriak. bahkan adegan seksnya sudah tengah jalan, sangat aneh jika aku baru teriak sekarang. otaknya memang lamban sekali.
aku menghela napasku kasar kemudian mengambil ponselku. aku memperlihatkan wallpaper ponselku kepada taehyung. lelaki itu malah tertawa terbahak-bahak.
"yang benar saja, tae?" lelaki gila itu dengan seenaknya mengganti wallpaper ponselku dengan wajahnya.
lelaki itu menyeka air matanya yang keluar sedikit akibat tawanya. "aku tidak mengira reaksimu akan seheboh itu."
jariku kemudian membuka galeri foto. mataku langsung terbelalak kaget melihat lebih dari 100 foto selfie milik taehyung. mulai dari yang derp face sampai muka sok sexy.
"bagaimana? aku tampan, kan?" lelaki itu terkekeh.
"kau membuat jariku harus bekerja ekstra untuk menghapus foto-foto menjijikkan ini dari ponselku."
"jangan!" taehyung langsung merebut ponselku.
"kembalikan!" pekikku. aku mencoba untuk meraih ponselku, tetapi tangan taehyung terus menjauh.
aku terus mendekati badannya, merayap untuk mendapatkan ponselku. sampai pada akhirnya pergerakanku terhenti saat aku bisa merasakan hembusan angin panas yang menerpa wajahku.
aku melirik ke bawah, menemukan paras tampan taehyung di bawahku. entah kenapa tiba-tiba aku bisa berada di atas tubuh lelaki itu. kedua sikuku menumpu di dada bidangnya.
aku mencoba untuk bangun, tapi lagi-lagi aku kalah cepat. taehyung melingkarkan tangannya yang bebas ke pinggangku, menahanku untuk pergi. dalam sekali gerakan, taehyung berhasil memutar tubuhnya sehingga kami bertukar tempat, kali ini taehyung yang ada di atasku.
aku menelan ludahku kasar. mataku tidak kuasa menatap wajah taehyung dalam jarak sedekat ini. bagaimana mata elangnya menatap tajam sampai menembus irisku, membuatku tidak bisa berpaling darinya. dia benar-benar utusan dewa yang begitu tampan.
taehyung semakin mempersempit jarak wajah kami. refleks aku menutup mataku, tidak tahan melihat mata tajamnya yang begitu menusuk. pipiku sudah memanas dan jantungku berpacu dengan cepat. aku juga bisa merasakan bagaimana jantung taehyung berdetak dengan sangat cepat.
mataku masih tertutup, tapi aku tidak bisa merasakan taehyung melakukan apapun. memberanikan diri, aku mengintip sedikit, dan menemukan taehyung yang menyeringai, masih dengan posisi wajah yang dekat denganku.
"sepertinya gadisku mengharapkan hal yang lebih," ujarnya setengah berbisik. suara baritonnya menembus gendang telingaku, membuat bulu kudukku seketika meremang.
"s-sudah kubilang, a-aku bukan gadismu, tae." entah kenapa aku tidak bisa berbicara dengan benar. tenggorokanku terasa tercekat. gugup setengah mati.
"kau masih menyangkalnya, princess?"
"berhenti memanggilku princess, tae. i'm not a princess."
"yes you are to me." tanpa aba-aba apapun, taehyung menempelkan bibirnya ke bibir milikku. lelaki itu melumatnya pelan, mengecup setiap inci bibirku.
aku tidak membalasnya, tapi jujur, aku menikmatinya. rasanya sangat manis. taehyung juga sepertinya bersikap terlalu lembut kali ini, dia yang mengambil kontrol semuanya.
tanpa sadar aku menutup mataku, mulai menikmati ciuman taehyung lebih dalam. bibirku tiba-tiba saja bergerak, membalas kecupan manis lelaki itu. kedua tanganku meremas kuat baju taehyung, menginginkan hal yang lebih.
tapi baru saja sebentar aku menikmatinya, taehyung sudah menjauh. ia menatapku tajam, sebelum ibu jarinya mengusap bibirku yang masih tersisa air liurnya.
"i'm still waiting for you, princess."
taehyung kemudian semakin menjauh, lelaki itu terduduk, membuatku terlepas dari dekapannya. aku menegakkan badanku, terduduk di sofa, berhadapan dengan taehyung, hingga mataku melirik ke arah lantai ...
"tae! layar ponselku pecah!"
lelaki sinting itu tidak sengaja melempar ponselku ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perks Of Knowing You; kth | ✔
Fanfici'm just happy to know you. -bahasa indonesia [lower case intended] 30032018 ::bxngtanism- '2018'::