Weekend kali ini Agatha memilih untuk tetap berpelukan dengan bantal guling di ranjang Queen size nya yang sangat nyaman. Tak peduli dengan kata ibu nya yang menyuruh gadis itu olahraga pagi. Boro boro olahraga,sekarang,jam sembilan pagi Agatha baru bangun dari tidur nyenyaknya. Gadis itu membuntal seluruh tubuhnya dengan selimut,bahkan jika bisa,ia menikah sekalian saja dengan ranjang.Entah kenapa tubuhnya lemas,wajahnya lesu,seperti orang yang habis nyangkul sawah padahal ia baru saja bangun tidur,dan dengan sepihak Agatha membatalkan janji yang telah di buat dengan Dea.
Dia benar benar butuh refreshing.
Tidak. Bukan refreshing seperti yang gadis lain pikirkan. Bukan jalan jalan ke mall,melihat lihat baju,mencobanya dan mengambil potret di fitting room dan meng upload nya di instastory,tanpa membeli baju itu.
Tidak,menurutnya itu sangat memalukan.
Seharian berguling di ranjang,tanpa mandi,dengan ponselnya,wifi kencang,dan beberapa snack,serta music favoritnya. Sempurna. Nah,itu lah yang di maksud Agatha. Iya,dia butuh istirahat.
Hingga tiba tiba suara ibu nya membuyarkan lamunannya.
"Agatha? Di bawah ada teman kamu yang menunggu" Ucap Desta dari luar kamar Agatha.
"Hah? Siapa? Dea? Perasaan ga ada yang tau rumah gue selain dia..."
"Ganteng lho tha,cepetan,keburu pergi,kan sayang..." Teriak Desta lagi sambil menggedor pintu kamar Agatha.
"Sama Azka! Sial! Kenapa baru kepikiran" Begitu gumamnya.
Agatha pun dengab berat hati membuka pintu untuk ibunya,dan..
"Astaghfirullah, dari jam tujuh udah di bangun in bukannya bangun malah tidur lagi! Anak perempuan kok begitu! Ayo cepat sana mandi dulu setelah itu temui teman kamu" Perintah Agatha sambil mendorong dorong Agatha menuju kamar mandi.
***
"Aduh maaf ya nak Azka,Agatha nya baru mandi sekarang,gapapa kan nunggu sebentar?" Sambil menyuguhkan minuman,Desta sekarang berada di ruang tamu bersama Azka.
"Ah,ga usah repot repot tante makasih banyak,iya saya tungguin,apapun buat Agatha hehe" Ucapnya sambil menampilkan senyum sok polosnya.
Tak lama mereka berbincang,datang seorang gadis dengan kaos berwarna putih dipadukan cardigan hitam dan celana ripped jean berwarna biru tak lupa dengan sneakers putih,rambutnya ia biarkan tergerai.
"Cantik" guman Azka.
"Nah,ini dia anaknya,hehe maaf ya nak Azka,Agatha mandinya lama,sebenarnya sudah dibangunkan dari tadi pagi,tapi malah molor lagi hahaha" Mereka tertawa bersama,kecuali Agatha.
"Mah! Udah deh,aku maluu" Agatha hanya bisa mendengus kesal,walau pun itu memang kenyataannya.
"Yaudah kalo gitu tante cantik,kita berangkat dulu ya,pulangnya ga sampe malem kok" Azka sambil mencium punggung tangan Desta.
"Iya saya titip Agatha ya,dia suka ngerepotin" Ucap Desta sambil berbisik pada Azka namun masih bisa di dengar Agatha.
"Ihh,mamah!" Protesnya.
Setelah Agatha berpamitan kepada Ibu nya,mereka segera keluar dari rumah,sesampai diluar pintu Agatha langsung marah kepada Azka lantaran telah mengganggu rencananya. Iya,rencana untuk tidur.
"Lo tuh! Ngapain sih pake kesini segala! Ganggu aja! Ga pake ngabarin dulu lagi!" Begitu bentaknya.
"Oh,emang lo pengen banget gue kabarin?" Kata Azka sambil menaik turunkan alis tebalnya.
"Serah! Udah cepetan berangkat!" Ucap Agatha sangat ketus.
Azka membukakan pintu untuk Agatha dan berkata "Silahkan,tuan puteri.." dan Agatha hanya bergidik jijik.
Azka berlarian kecil mengelilingi mobil untuk masuk di tempat kemudi,kemudian ia menghidupkan mesin mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.
"Pengen kemana?"
"Lah..kocak ya harusnya gue yang tanya gitu ke lo,kan lo yang ngajak gue pergi. Gimana sih!"
Azka hanya terkekeh karena kelucuan gadis disampingnya ini.
"Jangan galak galak dong,jadi makin imut" Ucap Azka sambil mengacak ujung kepala Agatha.
Entah kenapa,hanya karena perlakuan kecil Azka baru saja,ada yang berbeda dari tubuh Agatha,iya,jantungnya. Benar! Jantungnya bekerja 2x lebih cepat!
Tunggu.
Apa apaan ini,masa baru begitu saja sudah dag dig dug,sebenarnya apa yang Agatha rasakan? Sangat nyaman ketika sedang bersama Azka,rasa degdegan saat menatapnya,dan seperti tersengat listrik saat Azka menyentuhnya.
Mamahhhhhh Agatha udaah gedeeeeeee!!!
***
Kemudian mereka sampai di Tukang jualan sate di pinggir jalan,karena menuruti usul Agatha yang ingin berkeliling sambil mencari kuliner.
"Ih tha,lo kira gue gabisa ya traktir lo di restoran mahal berbintang? Masa kita pacaran disini sih." Protes Azka kepada Agatha.
"Zka! Sate disini tuh enak bangetttt,lo harus coba! Lagi pula siapa yang pacaran? Hah?!" Protes Agatha balik.
"Disini juga ga bersih makanannya,tercemari polusi tha!"
"Gak usah sok higienis deh lo!"
Sang penjual yang melihat tingkah dua muda mudi itu hanya bisa tertawa sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
Agatha menarik tangan Azka dan memilih tempat duduk yang jauh dari orang orang lainnya.
Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang,dengan sate yang masih panas dan beruap uap serta dua gelas es teh manis yang di pesan Agatha.
Agatha langsung menikmati makanannya dengan lahap berbeda dengan Azka yang diam saja memandangi seporsi sate tsb.
"Ih dimakan zka! Kalo cuman lo liat in ya ga bakal habis habis lah!" Ujar Agatha.
"Ga ah tha gamau gue,ntar malah sakit perut" Bela Azka sambil menatap sate itu dengan malas.
"Gue suapin"
2 kata dari Agatha itu mampu membuat mata Azka berbinar,kapan lagi di suapin Agatha tanpa harus diminta? Asiqqq.
"Nah,gimana? Enak kan?" Tanya Agatga masih dengan mulut yang penuh.
"Kaya anak kecil" Ucap Azka dan mengambil tissue yang tersedia disana,kemudian mengelap ujung bibir Agatha yang belepotan.
Aduh jantung gue! Lo apa kabar?! Jangan keluar ya!!!
Typo nya banyak yaaa? Hahaha harap maklum ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak ya kawan!
Thank you 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda
Ficção Adolescente[ Amazing cover by @naeclair ] "Sebenarnya aku tak butuh alasan untuk mencintaimu,karna cinta sejatinya tak butuh alasan melainkan balasan" -Claresta Agatha Leonia Apa yang terjadi ketika seorang Claresta Agatha Leonia,yang begitu lucu,cantik,blak b...