🍁 Bonus Chapter

1.6K 173 26
                                    




Hari ini hari ulang tahunnya Sana. Temen-temen kampusnya pada ngucapin HBD ke dia. Termasuk Momo, temen satu apartemennya.

Jennie, Nayeon, Jisoo, sama Joy juga udah ngucapin. Begitu juga Daniel, jam 00.00 cowok itu udah nekat vidcall Sana buat ngucapin 'Happy Birthday sayaangkuuu'

Sore ini Sana baru tiba di apartemennya. Iya, Sana tinggal di apartemen karna dia pengen hidup mandiri.

Tapi walaupun gitu, kedua orang tua Sana juga nyuruh Momo, sepupunya Sana untuk tinggal satu apartemen.

Sekarang di Jepang lagi musim dingin. Sana sih kalo sudah pulang dari kampus nggak mau ngapa-ngapain selain tiduran di kasurnya yang nyaman dan hangat.

Tapi siapa sangka, waktu dia baru datang ke apartemennya, dia sudah di kejutkan sama sorakan Joy, Momo, Jennie, Nayeon, sama Jisoo.

Jennie, Jisoo sama Momo sibuk mainin party popper, Nayeon yang pegang cake dengan lilin angka 21 sedangkan Joy cuma tepuk tangan ala anak ayam.

Sana seneng banget, dia ngeliat sekeliling kamar apartemennya yang udah di dekorasi matang-matang sama mereka.

Sampai-sampai cermin di meja riasnya aja di coret-coret 'Happy birthday Sana!' pake lipstick. Bener-bener dah kelakuan temen-temennya tuh..

Tapi tetep aja dia bahagia.

Dia nggak nyangka temen-temennya jauh-jauh dari Korea datang ke Jepang buat ngerayain hari spesialnya.

"Make a wish buruuuu nanti lilinnya mati." Kata Nayeon yang udah antisipasi lilinnya bakal mati.

Sana nurut. Maka dari itu dia mejamin matanya, make a wish. Habis itu dia niup lilinnya.

"Yeeeeey ayo sini group hug. Gue kangen banget gila sama lo lo pada." Ajak Jisoo sebelum akhirnya mereka bener-bener group hug.

"Gue masih nggak nyangka tahu, kalian jauh-jauh datang ke sini. Apalagi Jennie yang jauh-jauh dari Belanda." Ucap Sana, setelah mereka selesai group hug.

"Yailah, ini semua juga gak akan berjalan lancar tanpa Momo." Kata Jennie.

"Jadi lo juga udah tahu semuanya, Mo?" Tanya Sana ke Momo.

Momo cuma nyengir sebelum mengiyakan, "Hehe iya."

"Btw, Daniel gimana di sana? Dia nggak modus 'kan sama kating atau maba?" Tanya Sana.

"Nggak kok, San. Daniel tuh sekarang berubah bangeeeeet. Dia udah dewasa banget dari jaman SMA." Jawab Joy yang notabenenya masih satu kampus sama Daniel.

"Dia nggak kayak dulu deh pokoknya San, lo pasti kaget kalo ketemu langsung." Timpal Nayeon.

Sana diam-diam merasa kecewa dengan ke-tidak-hadirannya Daniel di hari spesialnya itu.

Kalau Jennie yang jauh-jauh dari Belanda aja bisa ke sini, kenapa Daniel nggak bisa?

"Ish, kenapa dia nggak ikut ke sini sih? dia sibuk atau gimana???" Ucap Sana.

"...."

"Padahal gue kangen banget sama dia." Sambungnya.

"Cieee kangenin akuu."

Tubuh Sana menegak kala ada seorang yang memeluknya dari belakang. Sambil melontarkan kalimat barusan.

Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Beneran saking gugupnya.

Sana hapal banget ini siapa.

"Daniel?? ish! jahat banget nggak ngasih tahu!" Sana berbalik badan terus mukulin Daniel. Tapi cowok itu malah narik Sana kepelukannya.

Bad Liar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang