꒰ ☁️ ꒱✧ ཻུ۪۪⸙͎⋆*
Hari ini hari sabtu. Dan hari ini termasuk hari tenang. Kalo biasanya di rumah itu berisiknya kayak acara tahun baruan, hari ini itu tuh kayak hari Nyepi.
Kenafah?
Soalnya arsen lagi ikut acara persami di sekolah. Jadi altha gak ada temen berantemnya.
Di saat lagi asik asiknya nonton drakor, tiba-tiba bunda membuka pintu kamar dan dengan sigap altha menutup laptopnya.-soalnya lagi adegan kisseu cuy. Kan berabe ntar.
"Kok laptopnya ditutup gitu ta ?" tanya bunda curiga.
"Eung.. Emang udah selesai kok makenya bun. Jadi ata matiin aja." kata altha ngeles. Bohong sih ini.
Jangan ditiru di rumah. Adegan ini hanya boleh dilakukan oleg seorang pro.
Ok.
"Ohh.. ta, bunda boleh minta tolong gak ?" tanya bunda yang percaya percaya aja anak bungsunya ngibul.
"Ah bunda, Kayak lagi ngomong sama siapa aja. Mau ata bantuin apa emangnya bun ?" tanya altha balik, padahal mah deg degan takut ketauan.
"tadi kakak kamu nelpon, katanya minta dianterin bendera smaphore yang ada di kamarnya. Nah, pesanan kue bunda lagi banyak sayang. Jadi-"
"Jadi ? ata yang nganterin ?" tanya altha memastikan.
"Iya. Sekalian bunda nitip telur ya nak," kata bunda sambil ngasih uang biru ke altha.
altha menerima uang itu, lalu mengambil tasnya.
"Yaudah, telur ayam kan bun ?" tanya altha lagi. Bunda mengangguk.
"Makasih ya ata sayang. Hati-hati bawa motornya," pesan bunda.
"Iya bun. Assalamu'alaikum." altha nyium tangan bunda. Abis itu ke kamar arsen ngambil bendera yang dibungkus kresek item.
Demi bunda, altha rela. Padahal di luar lagi mendung.
Sebelum ke sekolah, altha singgah beli telur ayam pesanan bunda. Tak lupa membelikan beberapa cemilan untuk sang kakak. Hitung-hitung sedekah lah ya.
Setelah itu dia buru-buru ke sekolah, soalnya langit udah gelap banget. Mana altha gak bawa jaket ataupun jas hujan.
"Nyari siapa neng altha ?" tanya pak trisno, satpam sekolah.
"itu pak, bisa minta tolong panggilin arsen dirgantara gak ?" tanya altha balik.
"Oh tunggu sebentar ya, saya panggilin dulu."
Pak trisno pun pergi, lalu datang lagi disusul arsen.
"Nih," altha memberikan kresek hitam pada arsen.
"Sekalian nih gue jajanin cemilan," ucapnya singkat sambil memberikan kresek putih yang berisi cemilan.
"Thanks ya dek. Baek banget deh sama abangnya," arsen menerima kresek-kresek tersebut lalu memeluk singkat adiknya.
"Udah ah. Gue mau balik, bentar lagi hujan." altha balik badan dan melangkah.
"ta tunggu bentar, gue mau ngambil sesuatu dulu."
donghan pun berlari ke arah lapangan. Tak lama kemudian, ia datang lagi.
"Nih dek, pake. Ntar lo kehujanan. Kalo sakitkan berabe."
donghan memakaikan jaket hitamnya yang kegedean pada hyunra.
mmf, ini gue yang nulis, gue yang baper.
"Buru balik, bunda pasti nungguin. Hati-hati bawa motornya," pesan arsen.
altha pamit, "Bang gue balik ya, assalamu'alaikum."
"iye, wa'alaikumsalam."
Untung saja ada jaketnya arsen sehingga altha tidak kehujanan ketika sampai di rumah.
"Andai bang acen baek terus, gue jamin yang naksir dia sekebon dah," gumam altha.
Habis mandi sore, altha berniat melanjutkan tontonannya yang tadi tertunda. Namun, bunda masuk lagi.
"Sayang, barusan kakak nelpon lagi, katanya jaketnya yang tadi kamu pake tolong dicuciin. Sekalian sama pakaian kotornya ya" ucap bunda, lalu keluar dari kamar altha.
"Watde?"
"Nyantet sodara sendiri dosa gak sih ?"
✧ ཻུ۪۪⸙͎⋆*
KAMU SEDANG MEMBACA
SG ⸙ 𝙛𝙞𝙣
Kurzgeschichten[ ! BEING REVISED ] ketika lo pengen punya abang yang kalo ngupil aja aesthetic, tapi realita tak selalu seperti ekspektasi. Story lokal, cast international.