*Bel masuk mulai terdengar*
"Shin mana buku lo?" Kata viona dengan tergesah gesah
"Emang napa?" Ujarnya
"Lo kan tau sekarang waktunya bu Eni pasti tu orang ngincer gue soalnya gue belum ngerjain tugas dari dia?"ujar viona
"Kebiasaan banget ya lo" ujar shinta sambil menasehati viona
Tak lama kemudian terlihat dari jendela ada seorang yang memakai kerudung hitam dan ternyata itu adalah bu Eni. Dia adalah guru yang paling killer diantara yang lain,kalo masalah pr mah dia orang paling ganas sejagat raya.
"Vi udah blum buku gue" ujar shinta dengan tergesah gesah karena takut ketauan bu Eni
"Udah,mksih ya shin" ujarnya dengan tersenyum bahagia.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu kelas. Tiba tiba suara bu Indun terdengar dengan memegang pergelangan tangan fais.
"Bu saya nitip anak ini dia saya hukum jadi biarkan dikelas ini" ujar bu indun dengan gemas dan sedikit marah.
"Sini kamu?" Ujar bu Eni yang marah karena jam pelajarannya terganggu
"Ya ampun orang ini kapan tobatnya ngehukum gue coba" batin fais dengan kepala yang menunduk
Semua hening seketika,begitupun dengan shinta yang kaget bahwa cowok yang ada depan kelasnya adalah cowok yang nabrak dia
"Eh loh tau gak dia yang nabrak gue pas gue jalan ke arah masjid" ujar shinta dengan sedikit jengkel dan bertanya ke viona teman sebangkunya
"Eh dia kak fais shin,dia terkenal nakal dan capur aduklah pokoknya" ujar viona dengan lirikan mata ke arah fais
----
*bel pulang berbunyi*
Viona serta teman temannya sudah pulang karena hujan yang sangat lebat.Shinta mendapat pesan dari ibunya bahwa dirumahnya hujan lebat sekali sehingga tidak memungkinkan untuk menjemput shinta. Shinta pun berjalan di bus halte yang sedikit kecil dengan baju yang basah kuyup dan tubuh yang menggigil.Tak lama kemudian muncul seorang cowok memakai sepeda ninja hitam dan helm hitam dengan memakai seragam sekolah yang menghampiri shinta, dia memarkirkan sepeda ninjanya itu tepat didepan shinta lalu dia turun dan duduk di halte bus itu
"Lo ngapain disini" ujar fais dengan mengambil batang rokok dari dalam sakunya dan menyalakan api
"Gue nunggu bus trans lewat" ujar shinta dengan sedikit cuek karena kejadian tadi dia menabraknya
"Lo yakin ada bus yang lewat" ujar fais dengan meniup rokok sambil duduk mendongkrong
"Yakin lah emang napa" ujar shinta dengan wajah kebingungan
"Lo liat aja jam brapa skrang........ Skrang tuh dah jam 18.00 dan ga mungkin ada bus ato angkot lagi" ujarnya dengan mematikan rokok
"I-iya.skrang g-g-gue kedinginan"ujarnya dengan tubuh menggiggil dan wajah pucat
"Eh loh knapa" kata fais dengan bergegas menahan tubuh shinta yang jatuh karena pingsan dan kedinginan
"Eh bangun dong..... nyusain orang aja haduh gimana nih gue juga gatau alamat rumahnya "ujar fais dengan menahan tubuh shinta
Fais pun langsung memberikan jaket bomber warna merahnya ke tubuh shinta dengan wajah panik
"Ha ... gue dimana ? " ujar shinta dengan wajah kepanikan karena dia tergeletak di kamar yang ntah punya siapa itu
Dengan keadaan baju yang basah kuyup dia menggigil karena ace yang yang memancar mengenai tubuhnya. Tiba tiba muncul lah seorang cowok dengan baju sekolah yang masuk dikamar itu. Kreeek suara pintu yang terbuka, shinta kaget karena tiba tiba muncul fais yang membawa selimut
"Gue dmna ini" ujar shinta dengan kebingungan dan wajah yang sedikit pucat
"Loh tadi pingsan, yaudah gue bawa kerumah gue" ujarnya dengan duduk disebelah shinta
"Tapi lo ga ngapa ngapain gue kan"
ujar shinta dengan panik dan menyilangkan tangannya di badannya"Gue bukan tipe cowok yang kayak gitu kalo gue mau ya udah dari tadi gue lakuin" ujar fais dengan mata nyengir dan memainkan ponselnya
"Kurang ajar loh ....pergi sana pergi .... gue bilang pergi " ujar shinta dengan mengambil bantal dan guling untuk dilempar ke arah fais karena jengkel
Wajah fais tersenyum manis dan langsung melempar selimut itu ke arah shinta
"Pake ini supaya ga dingin" ujarnya dengan sedikit perhatian dan bergegas pergi
"Gue kira dia anak nakal dan gapunya hati tapi ternyata pikiran gue salah" batin shinta dalam hati dengan wajah heran
Tak lama kemudian ponsel shinta bergetar
"Rrrrttttttt..... " bunyi ponsel berkali kali terdengar
"Dek kamu dmna kok blum dateng sih,mama khawatir" pesan mama shinta yang khawatir
Papa shinta kerja diluar kota sehingga jarang pulang dan mamanya sendiri dirumah
"Shinta dirumah temen ma soalnya hujannya ga reda reda tapi shinta baik baik aja kok mama gausah khawatir" balas shinta ke pesan mamanya
"Temennya laki apa perempuan dek?" Balas mama dengan langsung
"Laki ma " ujar shinta dengan ketakutan karena tidak pernah berhubungan dengan anak laki mana pun
"Apa.... besok kenalin mama" balas mama shinta
"Iya ma" balas shinta
Jngan lupa vote dan coment ya 😊😊
Ceritanya masih berlanjut kok😆
KAMU SEDANG MEMBACA
FaiSinta
Teen FictionKadang, takdir bisa merubah apapun yang terjadi diantara kita. Entah dari benci menjadi cinta ataupun dari cinta menjadi benci. Semua takdir lakukan dengan begitu mudahnya tanpa kita sadari. Shinta(seorang wanita yang paling nggak percaya akan cinta...