"Saya bersedua jadi saksi.''
"Saya juga.''
"Saya turut hadir dalam pesta pora.''
Alucard dan Rafaela kembali terpojok. Disaat semua telah berhasil memutar balikkan fakta. Hakim Tigreal menjadi bimbang, ia jadi menyesal tidak turut hadir dalam pesta pora waktu itu. Karena sejatinya Tigreal memiliki penyakit ambeyen yang cukup berat, sehingga tidak memungkinkan untuk dirinya duduk berlama-lama.
Tok..tok...
Hakim memutuskan untuk menunda sidang 15 menit kedepan. Terdakwa dan penuntut berhak mempersiapkan sidang lebih baik lagi.
***
Didalam ruang tunggu, terlihat Rafaela begitu gugup. Ia hanya mondar-mandir bak setrikaan. Kemudian Rafaela membuka ponsel dan mengetik seuntaian pesan."Mama, aku di kantor polisi, kirim aku pulsa 20ribu.''
Tak lama kemudian Rafaela mendapat balasan.
"Selamat anda telah berlangganan Hidayah Doa. Anda akan dikenakan biaya 7000/minggu. Satu doa sangat berarti bagi kami. Ketik UNREG untuk berhenti berlangganan.''
Dapat balasan seperti itu, Rafaela jadi panik. Ia akan kehilangan pulsa 7rb per minggu untuk doa-doa berbayar. Astaga. Tanpa pikir panjang Rafaela mengetik balasan lagi.
"Unreg''
Balasan "Maaf, kode yang anda masukkan salah.''
"UNREG"
"Maaf, kode yang anda masukkan salah.''
'"Stop''
"Maaf, Kode yang anda masukkan salah.''
"Ih anjay... gimana cara berhantinya ini, serba salah.
"Ada apa?'' Alucard menghampiri Rafaela yang terlihat gusar.
"A..anu...hp nya,'' jawab Rafaela gugup. Ia malu mengumpat dihadapan Al.
"Nanti saya bantu. Ayo masuk. Sidang akan dimulai.''
***
Sidang kembali dilanjutkan dengan pembacaan tuntutan dari jaksa penuntut umum. Dilanjutkan dengan kesaksian."Bagaimana dari pihak terdakwa, apakah ada pembelaan?'' Hakim bertanya pada Rafaela dan Alucard.
Suasana sidang menjadi sangat tegang, terlebih suhu AC disana mencapai 16 derajat celcius. Suhu yang sangat ekstrim ketika memasuki musim dingin. Membuat tangan Rafaela membeku. Ia pun berkali-kali holy healing untuk meningkatkan HP yang menurun karena terlalu dingin.
"Jika tidak ada pembelaan maka akan saya putuskan hukuman untuk saudari Rafaela.''
Brukk....
Pintu ruang sidang dibuka dengan paksa. Seseorang berdiri dengan nafas tersenggal.
"Freya?!'' Raja dan ratu tersentak.
"Freya?!'' Rafaela tertegun.
"Freya?!'' Roger terheran.
"Freya?'' Alucard terkenang.
"Pak hakim, tolong hentikan sidang ini, saya mencabut semua tuntutan atas Rafaela.''
Freya datang secara tiba-tiba membuat kesaksian yang sangat sulit diterima akal dan pikiran manusia normal. Raja dan Ratu menghampiri Freya dan membuat kerusuhan disana. Mereka ingin meminta kejelasan pada putrinya.
"Oke, sidang selanjutnya hanya akan ada penandatanganan surat pencabutan gugatan, atas terdakwa Rafaela. Dengan ini saya menyatakan, sidang ditunda.''
Tok..tok...
Hakim memutuskan untuk membuat surat gugatan dan menunda sidang sampai minggu depan. Raja dan ratu sedikit kecewa, tapi ia tahu bagaimana putrinya. Mereka tahu jika Freya selalu memiliki hati yang lembut dibalik perangainya yang menyebalkan, sarkastik dan plin-plan.
"Freya terimakasih,'' Rafaela berhambur memeluk Freya dengan hangat. Freya pun membalasnya. Bagaimanapun, mereka pernah menjadi saudara.
"Oiya, makasih ya Al sudah bantu aku, kenalin ini Freya. Aku pernah jadi kakaknya. Freya ini Alucard, dia adalah kemenakan... ''
"Minotaur,'' Freya menjawab.
"Loh kalian saling kenal? Iya, Bapak Mino adalah kepala rumah sakit tempatku bekerja,'' Rafaela mengenalkan orang yang tidak asing bagi Alucard. Tidak perlu dikenalkan.
"Alucard...''
Freya jadi kikuk. Alucard adalah mantan kekasih Freya sebelum Clint. Ah gilaak pokoknya ini cewek seleranya mas ganteng semua. Kemudian Alucard menjulurkan tangan hendak berkenalan dengan Freya. Sementara Freya hanya mematung memandang wajah Alucard. Ada rindu disana, ada benci disana. Tapi Freya berusaha menahan semua perasaannya. Sejak berpisah dengan Freya, Alucard berubah menjadi pribadi yang berkarisma, tidak alay dan rambutnya tidak dicat warna-warni seperti dulu ketika mereka berpacaran.
"Freya, ayo pulang.''
Roger menyambar jemari Freya sebelum putri itu menyentuh tangan Alucard. Tanpa basa-basi Roger menuntun Freya keluar gedung dan putri raja pun menurut. Ia tahu ada yang terluka disana, lubuk hatinya.
"Hnn...Roger, sekarang Alucard makin tampan yah.''
"Tidak.''
"Ah...kau iri 'kan karena aku bilang dia tampan?''
"Tidak ada yang tampan jika dia menyakiti putriku,'' jawab Roger tegas.
Kok jadi ngambek sih, Freya membatin. Kemudian mereka berjalan dalam diam.
"Taxi-nya boss?''
***
Ahaaa.... akhirnya part sidang Rafaela selese. Belum tuntas sih. Cuma berikutnya bakal cuplikan doang dikit.
Terimakasih teman-teman atas dukungannya. Share dong kisah hero yg ingin kalian munculkan di ff ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mobile Legend Series
HumorBernama Freya. Cantik memang aku akui, usia muda pun ia miliki. Freya tinggal disebuah kerajaan besar bernama Land of Dawn. Sifat angkuh membawa sebuah malapetaka bagi dirinya sendiri. Ia pikir semua orang mencintai seutuhnya, padahal mereka hanya m...