PUISI RINDU

132 7 0
                                    

Hawa merasuk di setiap sendiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hawa merasuk di setiap sendiku.

Dingin malam kian menghapus jejak mu.

Aku duduk mematung di sudut kamar.

Mengingat kenangan tentang rasa dan tentang cinta kita.


Malam yg kelam..

Aku ingin istirahat sejenak dari kegundahan hati,

Yg mereshkanku.

Bagai cakar naga mencengram hati begitu dalam.

Malam ini aku merasa lelah.


Malam kelam..

Kadar cinta ini semakin bertambah..

Tak sanggup aku tuk menanggungnya..

Seberat itulah penantian ku.


MENDUNG


Menderu angin mengibaskan ranting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menderu angin mengibaskan ranting.

Menjatuhkan kelopak bunga.

Erangan halilintar bersahutan beriring kabut hitam tebal.

Mendung berarak menggantikan mega.


Pucuk pinus yg meruncing meliuk tak henti.

Di terpa angin yg usil seakan ia sedang menggoda.

Ku rebahkan tubuh molek ku yg gundah.

Kenapa mendung jika tak hujan.


Ku bangkit dari pembaringan.

Laksana sihir memanggil hasratku untuk melihat.

Ku sibak tirai tipis,kusipitkan mata.

Oh.. hujan.


PUISI RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang