Part 14

7.6K 501 331
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Wendy speechless mendengarnya. Jujur, Wendy tidak tau harus bereaksi apa selain terbengong-bengong. Jangan-jangan ini mimpi? Atau mungkin karena dia kebanyakan memakai headset, telinganya jadi budeg? Wah, kalau memang benar begitu, sepulang dari Jeju, Wendy harus ke klinik THT.

Chanyeol yang menunggu balasan Wendy lama-lama merasa gemas karena gadis itu malah terbengong. Dia mencubit pipi Wendy, membuat si cantik berumur 23 tahun itu menatapnya.

"Eh?"

"Kamu kok malah bengong?" tanya Chanyeol. "Aku nungguin nih."

Cie, nungguin jawaban ya bang :)

"Eh? Apa, kak?" tanya Wendy linglung membuat Chanyeol semakin gemas.

Chanyeol mencuil hidung mancung Wendy lalu berbisik di telinganya. "Aku masih nungguin jawaban kamu atas pernyataanku tadi." Setelahnya Chanyeol mengecup pelan daun telinga wendy, membuat gadis cantik itu menggeliat.

Wendy menatap Chanyeol dengan wajah merona. Jantungnya semakin berdegup kencang. Ya ampun, berarti dia tidak sedang mimpi dan tidak salah dengar. Semua ini nyata!

"Kamu mau kan jadi milikku?" tanya Chanyeol lagi. Matanya tetap tertuju pada Wendy, menatap intens sosok malaikat cantik di depannya.

Wendy tidak langsung menjawab. Pandangan matanya beralih turun, mengindari mata Chanyeol.

Perasaan Wendy mulai campur aduk, antara bahagia dan sedih. Di satu sisi, Wendy sangat bahagia karena Chanyeol membalas perasaannya. Tapi di sisi lain, Wendy merasa sedih. Dia dan Chanyeol adalah saudara sepupu. Tidak mungkin mereka menjalin hubungan yang lebih dari ini. Wendy merasa semua ini adalah sebuah kesalahan.

"Wen?"

Wendy mendongak, menatap Chanyeol. Raut wajah sepupu gantengnya itu terlihat tak sabar dan mengharapkan jawaban yang baik dari Wendy.

Wendy lagi-lagi merasa dilema. Apakah dia harus menolak atau harus menerima pernyataan Chanyeol? Sungguh, Wendy bingung harus apa.

Chanyeol mengamati gelagat Wendy. Meskipun Chanyeol tidak pedulian dan terkesan dingin terhadap seorang wanita, bukan berarti dia tidak peka. Chanyeol sangat tau jika saat ini Wendy pasti ragu untuk menjawab pertanyaannya.

Chanyeol beranjak dari posisinya. Wendy yang daritadi berbaring di bawah Chanyeol, mengubah posisinya menjadi duduk. Chanyeol duduk di samping Wendy. Tangannya bergerak perlahan, menggenggam tangan Wendy dengan erat. Matanya menatap Wendy dengan dalam dan intens, membuat Wendy terhanyut dengan tatapan itu.

Chanyeol mulai mengikis jarak di antara mereka. Chanyeol mendekati wajah Wendy dengan perlahan, membuat keduanya bisa saling merasakan hembusan napas masing-masing. Wendy refleks memejamkan mata, menunggu apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh Chanyeol.

Cup~

Wendy langsung mencengkram kaos depan Chanyeol ketika bibir mereka kembali bertemu. Bibir Chanyeol mulai mengeksploitasi setiap inci bibir Wendy, melumatnya dengan lembut. Sementara itu, tangannya bergerak meraih pinggang ramping Wendy dan merangkulnya dengan mesra.

Tangan Wendy bergerak ke leher Chanyeol, bermaksud untuk mengalungkan tangannya di sana. Bibirnya bergerak pelan, membalas lumatan Chanyeol yang semakin menjadi. Ciuman Chanyeol selalu berhasil membuatnya terbuai.

Chanyeol dan Wendy akhirnya melepaskan ciuman mereka lalu saling bertatapan. Chanyeol mengusap bibir Wendy yang agak bengkak akibat lumatannya, lalu tersenyum lembut.

▶Trapped! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang