(18) Dear....

1.5K 137 22
                                    

Dear...

.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampai di mall. Sehun langsung mengajak Jieun ke sebuah restoran. Seperti rencana sebelumnya yang telah di buat oleh Sehun.

Disebuah bangku no. 4 pasangan muda itu tampak duduk bersama. Lalu tak lama kemudian. Datanglah seorang pelayan yang memanyai pesanan mereka.

"Kau ingin makan apa? "Tanya Sehun sambil memperlihatkan buku menu pada Jieun.

Gadis itu pun mulai melihat dan memilih menu.

"Aku mau paket fried chicken dan minumnya, bubble tea plus es krim. "Ujar Jieun.

"Aku juga, tapi tanpa es krim. "Tambah Sehun.

Pelayan wanita itu tampak mencatat pesanan dari pasangan itu.

"Mohon di tunggu ya, "ujar pelayan itu dengan sopan. Lalu bergegas pergi.

Detik setelah pelayan itu pergi. Jieun langsung mengalihkan perhatian ke arah Sehun yang tampak mulai bermain dengan handphone nya.

"Kenapa kau pesan makanan yang sama? "Tanya Jieun heran.

"Agar tak Ribet saja." jawab Sehun datar, lalu menoleh kearah Jieun."kenapa? "

"A... Aniya, "sahut Jieun gugup.

Gadis itu langsung mengalihkan perhatian agar Sehun tak melihat tampang gugupnya.

Suasana terasa canggung. Tanpa ada obrolan sama sekali. Sehun masih ada pada posisinya, memainkan ponselnya. Sementara Jieun hanya duduk tenang sambil memainkan jari kedua tangan Jieun di bawah meja. Sejujurnya hal itu ia lakukan hanya agar ia tak lagi merasa gugup.

"Oh ya... Handphone mu rusak?? " tanya Sehun tiba-tiba.

Pertanyaan Sehun pun menarik perhatian gadis itu. Hingga membuatnya menoleh ke Sehun yang ternyata telah menatapnya. Seketika Jieun langsung memalingkan wajahnya. Ia takut akan gugup lagi jika harus berhadapan di Sehun.

"Ne... "

Dibalik keberpalingan Jieun dari tatapan Sehun. Sebenarnya Sehun menampilkan raut yang sedih dan sulit diartikan. Mungkin jika saat ini Jieun tahu. Maka secara kemungkinan Jieun bisa tahu apa yang sedang Sehun rasakan.

"Andai saja, aku adalah Zitao, mungkin aku bisa membahagiakanmu dengan segala kepunyaan ku Jie. Aku memang suami tak berguna." rutuk Sehun dalam hatinya.

Hosh...

"Pakai saja handphone ku, kapan-kapan aku akan membelikan mu yang baru. Saat ini, belum bisa membelikannya. Mianhae." ujar Sehun sambil menyodorkan hanpdhone yang barusan ia mainkan dengan perasaan penuh penyesalan.

Dengan cepat gadis berusia 17 tahun itu lekas menatap Sehun dengan sendu.

"Ani... Kau lebih membutuhkannya. Lagipula aku tak masalah jika tak memiliki ponsel. Dan kau tak perlu membelikannya. Lebih baik uangnya ditabung untuk biaya sekolahmu atau persalinan ku nanti. Itu lebih penting." tolak Jieun dengan penjelasan penuh pengertian.

Sehun menatap Jieun tak percaya. Seumur hidup, ia tak pernah mengenal wanita yang begitu sederhana dan memiliki hati sebaik Jieun. Mungkin jika dipikir, dia baru memiliki mantan kekasih yang menjadi Cinta pertamanya, yaitu Kim Sohyun. Selama ia bersama Sohyun, ia tak pernah melihat Sohyun bisa sesederhana ini serta berfikir dewasa. Bahkan Sohyun sendiri terkesan manja dan selalu ingin tampak mewah. Terkadang ia sendiri pun heran, kenapa dulu ia bisa jatuh Cinta pada gadis seperti Kim Sohyun. Andai ia bisa memiliki Lee Jieun seutuhnya. Maka ia adalah pria yang paling beruntung di dunia ini. Itu hanya andai saja.

DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang