Seoul, 18 Januari
Ponsel pink penuh dengan aksesori hello kitty itu terus berdering, menampilkan nama kontak seseorang yang membuat gadis itu muak.
Kim sialan Taehyung.
Keluarga satu-satunya sang pemilik ponsel yang sialnya hidup bagaikan lintah darat.
"Hei dari tadi ponsel mu terus berdering barang kali itu hal yang penting"
"Biarkan saja paling itu oppa ku"
"Kau punya kakak?" Manajer gadis itu terkejut.
"Kapan pemotretan selanjutnya?" Gadis cantik itu tak menanggapi.
"5 menit lagi" Jawab sang manajer tak mau mengambil pusing, terlebih ia perlu hati-hati agar mood artisnya tak hancur sebelum jadwal pemotretan selesai.
Gadis itu mengambil ponselnya mengetik pesan singkat.
--Aku sudah mengirim sejumlah uang ke rekening mu, jangan ganggu aku--
****
Kim Yerim artis muda yang tengah naik daun, seluruh media sedang ribut membicarakan track record model ternama yang kini mulai menjajaki dunia akting setelah film pedek yang sukses dibintanginya.
Tentu perjalanan karirnya masih belum seberapa, dan gadis itu sangat paham bagaimana sulit hidup di jalan yang tengah ia lakoni.
Banyak yang perlu ia sembunyikan, termasuk hubungan darah dengan musisi bermasalah seperti Kim Taehyung.
Bahkan album yang dibuat kakak kandungnya itu tak seberapa. Gadis itu tak habis pikir apa yang mati-matian dipertahankan hingga ia rela berhutang sana-sini dan bahkan meminta hasil dari pekerjaan adik yang seharusnya justru ia nafkahi.
Gadis itu menghela nafas lelah. Menatap layar ponsel yang menyampaikan pesan singkat.
--aku hanya ingin bertemu dengan adikku--
Dan lagi Yerim lebih memilih untuk mengabaikannya, ia melangkah memasuki apartemen mewah bernuansa merah muda warna kesukaannya, hingga sudut matanya memangkap seekor kupu-kupu kecil yang tengah terbang perlahan di sekitar jendela kamar tidur.
Jika ada kupu-kupu yang masuk ke rumah berarti akan ada yang datang berkunjung, mungkin nenek akan datang menjenguk mu besok
Senyum kotak yang hangat juga usapan kasih sayang di puncak kepala yang tengah demam kala itu, merupakan memori lama yang sudah hampir terkubur.
Tak mungkin dia datang berkunjung kan? Batin gadis itu
.
.
.
Yerim terbangun mendengar langkah kaki di ruang televisi. Jam pada dinding menunjukkan pukul satu malam.Siapa? Bahkan lintah darat itu tak tahu pasword apartemen ku
"Kau akan menyesalinya" Bisikan itu sukses membuat gadis itu berteriak, dan berbalik menampakkan sesosok bayangan tengah berdiri angkuh dan menakutkan.
"Siapa kau?"
"Aku? Teman kakak mu"
"Apa maksudmu?"
"Kau akan kehilangan Kim Taehyung"
"Persetan dengan itu"
"Jungkook"
Gadis itu mengerutkan kening tak mengerti.
"Sebut namaku dan aku akan mengembalikan waktu untuk mu" Setelah mengucapkannya sosok itu menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow
Fanfictionsatu keputusan kecil meninggalkan penyesalan yang sangat besar seandainya waktu bisa berputar kembali