Don't like don't read!
Happy reading💞•••••
Temari berdiri kaku diluar ruangan Divisi pengembangan Produk yang lumayan besar itu. Memang jika dibandingkan dengan ruangan divisinya, pasti beda jauh. Divisi ini berada di level atas kantor ini sehingga tak heran, ruangan yang dipakai oleh lebih dari 15 orang itu begitu besar.
Bahkan satu orang punya satu meja khusus yang lumayan besar. Entah harus bagaimana Temari menghadapi ini, dia harus senang, sedih, atau sengsara? Bagaimana jika dia akan dimusuhi di Divisi ini? Temari jadi sedikit takut. Apalagi menurut teman-temannya, karyawan di Divisi pengembangan pada sombong semua.
"Huft... Tarik napas buang," gumam Temari seraya mengatur napasnya sebelum masuk ke ruangan itu.
Bunyi pintu berdecit pun terdengar sehingga beberapa pasang mata langsung menuju Temari. Beberapa orang lagi seperti tidak peduli, melihat sebentar lalu menatap layar laptop di depan mereka.
Temari pun tersenyum kikuk sambil menganggukkan kepalanya kaku. Akh,harus bicara apa sekarang?!
"Kamu Temari Sabaku ya? Sudah ditunggu Pak Neji diruangannya," ujar salah satu pegawai wanita yang biliknya paling dekat dengan pintu. Dia terlihat ramah dengan kacamata baca dan pensil yang ditangannya.
"Ah iya makasih Mbak," kata Temari sambil tersenyum. Ia tahu dimana letak ruangan Kepala di sini, karena pastinya ruangan itu terpisah sendiri.
Temari benar-benar risih dengan tatapan menghina dari beberapa pegawai wanita yang berdandan high-class. Mereka terang-terangan bersikap seperti tidak ingin menerima pegawai baru lagi di sini. Gadis itu pun memilih untuk mengacuhkannya dan tetap berjalan tegap menuju ruangan Kepala Divisi.
Tidak sampai tiga kali mengetuk pintu, Temari mendengar suara dari dalam yang mempersilahkannya masuk. Dia pun dengan patuh membuka knop pintu dan sempat kaget karena mendapati Shikamaru berada di dalam sana.
Oh pantas saja semua pegawai tadi sok sibuk dengan kerjaan masing-masing. Ada Presdir rupanya.
Shikamaru yang semula duduk santai di sofa, spontan berdiri melihat Temari di ambang pintu. Senyum lebar sampai kelihatan gigu pun terpatri di wajah tampannya. Ia mendekati Temari, namun Temari langsung menatatap nya nyalang, seolah memperingatkan Shikamaru bahwa di sini mereka bukan berdua saja.
"Oh tenang saja. Neji itu temanku," kata Shikamaru sambil merangkul Temari sekaligus menutup pintu di belakang gadis-nya.
"Tapi--!" cicit Temari sebelum Shikamaru menggelengkan kepalanya.
Pria itu menatap Neji dengan kedua alis terangkat, "Dia yang aku ceritakan tadi. Aku harap kau memperlakukannya dengan baik,"
"Hahahah." suara tawa berasal dari Kepala Divisi Pengembangan tersebut. Neji berdiri dari kursi kebesarannya dan berjalan mengahmpiri mereka.
"Selamat datang. Tema--Akh, kenapa kau memukulku?!" protes Neji saat Shikamaru meninju lengannya.
"Jangan panggil dia begitu! Hanya aku yang boleh memanggilnya dengan nama Tema!" Shikamaru melotot tak suka saat Neji memanggil Temari dengan sebutan kesayangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN'T SLEEP
RomanceTidur itu neraka dunia bagiku -Shikamaru Nara Tidur adalah surga dunia bagiku -Temari Sabaku Kehidupan yang berbeda dan sifat yang terbalik dengan kenyataan. Mau lebih jelas Prolog nya? Bagaimana jadi nya kisah mereka berdua? Langsung baca aja ya😘...