Lykan Hypersport itu berhenti perlahan di depan sebuah rumah yang kental sekali dengan nuansa eropa.
“Terimakasih, Taehyungie.” ujar Hyemi dengan mengembangkan senyumannya yang cantik.
Taehyung balas tersenyum seraya mengendikkan bahunya acuh, “Tak masalah, Mie-ya. Nah, panggil aku oppa karena kau lebih muda dariku, anak kecil.”
Hyemi mengerucutkan bibirnya, memandang kesal Taehyung sebelum menganggukkan kepalanya dengan berat hati.
“Anak pintar,” ucap Taehyung dengan tangan yang mengacak pelan rambut Hyemi yang dibalas dengan erangan sebal dari gadis tersebut.
“Berhenti memberantakkan rambutku, oppa!”
Taehyung terkekeh kecil, memajukan tubuhnya dan mengecup dahi gadis di depannya dengan sayang.
“Gih, sana pulang.”
Hyemi memutar matanya malas, lalu berdiri keluar dari mobil milik Taehyung dengan kaki yang dihentak kesal. Mengundang kembali kekehan dari sang lelaki.
.
.
.
“Oh—” Jungkook berjengit kaget saat membalikkan badannya mendapati Taehyung yang tepat berada dua jengkal di hadapannya, “Kau mengagetkanku, ssaem!” ujarnya kesal sebelum menggeser tubuhnya melewati Taehyung yang hanya melebarkan cengiran atas respon dari ucapan Jungkook.
Taehyung mengikuti langkah Jungkook memasuki kamar, menahan pintunya saat lelaki yang lebih muda hendak menutup pintu, “Biarkan aku masuk,” dan Jungkook menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Jungkook mendudukkan dirinya diatas kasur dan memainkan ponselnya tanpa memperdulikan Taehyung menyenderkan tubuhnya di dinding dengan tangan terlipat dan mata yang terus memandang Jungkook.
“Kau mendiamkanku lagi?”
Suaranya tenang, namun sedingin udara malam di kota Seoul dengan kisaran suhu mencapai minus derajat selsius.
Jungkook menghela nafas, ditaruhnya ponsel yang sengaja ia mainkan sedari tadi. Balas menatap mata sedalam samudra milik Taehyung.
“Aku tidak mendiamkanmu, Hyung.”
Taehyung berjalan mendekat, berdiri tepat dihadapan Jungkook yang membuat lelaki itu harus mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Taehyung.
“Tidak, kau mendiamkanku sejak kita masih di kampus, Jung.”
“Tidak astaga.”
“Iya, kau iya.”
“Aku tidak.”
“Kau iy—”
Jungkook menarik kerah kemeja Taehyung sebelum lelaki itu sempat menyelesaikan kalimatnya. Mengunci bibir Taehyung dengan miliknya, bergerak perlahan untuk melumat halus bibir Taehyung sebelum melepaskannya, dan menempelkan kedua dahi mereka.
“Aku tidak pernah mendiamkanmu, Hyung.”
Taehyung terdiam, menatap netra kembar milik Jungkook. Tersenyum.
“Aku mencintaimu, Jung.” ucapnya tulus.
Jungkook balas tersenyum kecil, “Aku tau, karena aku juga mencintaimu, Hyung.”
Lalu Taehyung memajukan wajahnya, kembali mempersatukan kedua belah bibir mereka. Sedikit memiringkan kepalanya, melumat bibir yang selalu menjadi candunya. Tanpa nafsu, hanya untuk mengantarkan perasaan cintanya yang begitu besar untuk Jungkook, begitupun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home [VKOOK / TAEKOOK]
Fanfic[SEMI BAKU] Taehyung itu egois dan Jungkook terlalu bodoh untuk selalu menyambutnya kembali. "Nggak apa, kalau Hyung mau main yang jauh, tapi jangan lupa pulang ya." Karena bagi Kim Taehyung, Jeon Jungkook adalah segalanya. Termasuk rumahnya untuk k...