Chap 4 - Mine

18K 1.2K 13
                                    

Sesosok pemuda yang masih berbalut selimut biru tuanya itu menggeram dan mendecih kesal saat tidur nyenyaknya diganggu oleh suara yang memekikkan gendang telinganya. Dengan sedikit malas dan menghela napas dalam, pemuda itu akhirnya bangun dari duduknya dan menselonjorkan ke dua kakinya.
Ia menguap beberapa kali dan mengusap permukaan wajahnya kasar, matanya terpejam seolah masih enggan terbuka untuk melihat sinar matahari dibalik tirai kamarnya.

Sedikit merenggangkan otot, lelaki yang memiliki rambut emo tersebut langsung menyambar jam weker yang berbentuk makanan kesukaannya itu dengan kesal. Diliriknya jarum pendek menunjukkan angaka tujuh, sedangkan jarum panjangnya menunjuk ke arah angka dua belas yang berarti waktu sudah menunjukkan pukul tujuh tepat.

Setelah tersadar sepenuhnya,
pemuda itu mengambil sebuah benda yang terletak disamping tempat tidurnya, dan menatapnya penuh kasih sambil mengucapkan namanya, "Sakura" gumamnya serak.

Sasuke tersenyum tipis saat manik matanya meneliti setiap inci wajah wanitanya tersebut. Seorang gadis yang sangat energik dan selalu mengembangkan senyum manisnya setiap saat meski dirinya tak pernah sekalipun memperdulikannya. Sasuke ingat, foto ini diambil saat ulang tahun perusahaan Uchiha Corp yang kelima belas tahun. Dan hanya foto inilah satu-satunya foto Sakura yang ia punya.

Sungguh miris memang, karena hanya foto inilah yang bisa di lampiaskan untuk menggobati rasa rindunya yang kerap kali membeludak. Sudah lebih tiga tahun lamanya semenjak kepergian Sakura, namun sampai sekarang, rasanya sulit bagi Sasuke melepas kepergian wanitanya itu. Kadang ia berpikir, andai saja ia lebih memeperhatikan dan lebih sering menghabiskan waktunya untuk menemaninya, pastilah keadaan ini tidak akan terjadi.

Dan sekarang, rasa kehilangan dan penyelasan, juga rasa rindulah yang menggerogoti hati dan perasaan bungsu Uchiha tersebut. Seandainya saja ia bisa bertemu lagi dengan wanitanya. Entah bagaimanapun caranya, Sasuke ingin sekali bertemu.

Anggap dia gila, karena memang itulah yang diinginkan oleh bungsu Uchiha tersebut. Meski dia tahu jika hal seperti itu tidak akan pernah terjadi. Namun Sasuke tetap berharap
bertemu dengan wanitanya tersebut walau hanya dalam mimpi. Rasanya ada begitu banyak hal yang ingin ia ungkapkan, dan ada begitu banyak hal pertanyaan dan rasa
permohonan maaf yang ingin dikeluarkannya.

Dan Sasuke sangat mengaharapkan Sakura mau datang menghampiri dirinya di alam bawah sadarnya kelak. Setelah puas memandangi ukiran wajah Sakura, Sasuke lalu meletakkan bingkai foto tersebut keatas meja, berharap suatu saat nanti Sakuranya akan memaafkan segala kebodohannya dulu. Sasuke menyadari, jika dalam masa hidup Sakura, ia tak pernah sekalipun bersikap layaknya sebagai seorang kekasih pada umumnya, dan ia pun menyadari jika wanitanya itu adalah wanita yang paling kuat dan paling sabar menghadapi perilakunya
yang terbilang dingin dan tak terlalu memperdulikan dirinya.

Sasuke mengambil napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan, berupaya meringankan rasa sesak yang tiba-tiba menyerang ulu hatinya. Dia mungkin tak akan bisa bertemu lagi dengan Senju Sakura, kekasih yang telah lama tiada. Tapi, saat ini masih ada satu orang wanita lagi yang akan mengisi kekosongan hati pemuda tersebut dengan Sakura yang baru, yaitu Haruno Sakura. Gadis bermanik emerald dan bersurai merah muda itu sedikit demi sedikit mulai mengikis emosional Sasuke.

Haruno Sakura adalah seorang wanita yang memang, ataukah disengaja menyerupai Senju Sakura. Yang Sasuke tahu, gadis dari keluarga Haruno itu memang sengaja disuruh oleh orang tuanya untuk berpura-pura menjadi Senju Sakura.

Sasuke memang masih dalam
tahap penyembuhan, tapi seorang Uchiha bukanlah seseorang yang mudah dikelabuhi atau ditipu dengan taktik murahan seperti itu bukan? Tapi yang jadi pertanyaan saat ini adalah, sejak kapan Sasuke mengetahuinya? Namun yang jelas Sasuke menyadari jika wanita yang memiliki wajah serupa dengan Sakuranya itu memiliki perbedaan yang sangat menonjol. Seperti saat Sasuke kerap melancarkan beberapa pertanyaan menjebak, dan dengan mudahnya Sasuke langsung menyadari jika wanita yang selama ini ada disampingnya bukanlah Sakura miliknya.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang