PART XVII

3.3K 277 11
                                    

  Setelah menempuh perjalanan yang gila tadi akhirnya sampai juga dengan buru buru aku memparkirkan mobil ku diteras rumah dan buru buru masuk kedalam rumah

Tapi..

  Saat pintu kubuka perlahan suasananya sangat hening seperti tak ada kehidupan tapi aku langsung menuju tujuanku

Dan...

  Betapa terkejutnya aku saat pintu kamar yang kumaksud kubuka aku bisa menemukan keadaan yang terbalik pada saat dibawah tadi

  Kamar yang berantakan seperti habis terjadi angin ribut didalamnya dan bisa kulihat juga Suga yang tengah terduduk lemas di lantai sembari bersender di kasurnya

"Astaga..apa yang terjadi"ucapku khawatir dan segera menghampiri Suga

"Apa kau tak apa apa?"tanyaku setelah menggapai badannya yang dingin,kutuntun dirinya untuk duduk dipinggir kasur dan aku turun kebawah untuk mengambilkan minum

"Ini minumlah"suruh ku dan ia pun mulai meminumnya walaupun hanya sedikit

"Kau kenapa hah?"tanyaku secara lembut  agar ia tak terbawa emosi nantinya

Tapi..

  Sekian lama aku menunggu jawaban dari mulutnya yang tak kunjung datang kesal itu yang kurasakan tapi jika aku marah sekarang itu hanya membuatnya semakin kacau

"Apa kau merasakan sakit dibadanmu?"tanyaku lagi sembari berjongkok agar bisa menatap mukanya tapi hasilnya sama tak ada satu kata pun keluar dari mulutnya

Akhirnya aku putus asa dan lebih baik aku membereskan kamar yang berantakan ini

Tapi..pada saat aku mengambil barang barang yang berserakan

"Keluar kau"ucapnya dengan nada yang sedikit serak dan membuatku berhenti beraktifitas

"Apa maksudmu hah"tanyaku heran

"Kubilang keluar!!!"ucapnya lagi dengan nada yang mulai meninggi

"Suga??"

"Apa kau lupa yang ku ucapkan pada saat itu"tanyanya

Sungguh aku tak tau yang kau ucapkan aku berusaha mengingat apa yang tadi diucapkan Suga

"Jangan kau temui aku jika kau masih menyayanginya"

Seketia aku mengingat kata tersebut

"Kenapa..kenapa kau masih berani menemuiku hah...kau membiarkan aku disini sendirian..demi pembunuh seperti dia"ucapnya dengan raut wajah menahan tangis

Dan pada saat ia menaikan wajah nya aku bisa melihat wajahnya yang begitu pucat aku pun mulai khawatir

"Suga..maaf"

Hanya dua kata itu yang bisa ku ucapkan saat ini

"Sekarang kau pergi!!!"

Teriaknya dan setelah itu aku melihat jika dia mulai sulit bernapas tangannya menggenggam kaos tipis yang tepat dibagian dadanya

"Suga..kau tak apa"aku mulai khawatir dan otomatis aku mendekat untuk menggapai Suga yang berada dikasurnya

Tapi pada saat aku ingin menggapai tubuhnya aku justru melihat tubuhnya telah tumbang tak sadarkan diri

"Suga..bangun Suga"usahaku agar dia bisa terbangun tapi itu sia sia akhirnya aku memanggil ambulance

"Kenapa jadi seperti ini"

••••••

  Keringat sudah membasahi keningku dengan diliputi rasa kekhawatiran sudah beberapa kali aku duduk dan berdiri menunggu seorang dokter keluar dari pintu yang menjadi ruang dongsaeng ku Suga 

Ceklek..

Yang ditunggu tunggu pun akhirnya keluar

"Bagaimana dok keadaanya"tanya dengan penuh harap kalau kabar yang diberikan baik baik saja dan dapat menenangkn hatiku

"Sekarang keadaannya sudah baik baik saja dan mungkin bisa langsung pulang pada saat sadar nanti tapi.." putus dokter tersebut dengan penjelasan dokter tersebut aku sudah mulai lega tapi kenapa dokter tersebut menyebut kata "tapi"

"Tapi?tapi apa dok?"

"Ada kelainan pada jantungnya dan itu membuat jantungnya sangat lemah apalagi jika dia sedang kecapean atau marah jadi kau sebagai hyung harus lebih menjaganya dan kau harus lebih mengutamakan dirinya jangan sampai dia kecapean atau sampai dia emosi" jelas dokter tersebut dengan panjang lebar

"Kalau begitu aku permisi"ucap dokter tersebut dan mulai pergi meninggalkan ku yang masih membeku dan masih mencerna ucapan dokter tersebut

Drtt..drtt

Hp disaku celana ku mulai bergetar dan kau melihat jika ada yang menelpon

"Halo"

"Dimana kau..cepat kemari Taehyung sudah mulai sadar dan ia mencarimu"

"Tapi.." ucapku ragu dan sempat melihat Suga dari balik kaca ,iya aku belum sempat masuk keruangan Suga dan baru melihatnya dari luar untung saja dindingnya dilapisi oleh kaca jadi aku bisa tetap bisa melihatnya

"Kenapa?kau tak mau menemuinya?"

"Ah..tidak tidak tunggu aku akan  keruanganmu"

Dengan cepat ku matikan telepon dan melangkah menuju keruangan Taehyung

  Suga dan Taehyung sengaja ku tempatkan dirumah sakit yang sama agar aku mudah menemuinya nanti

  Dengan langkah cepat aku menuju ruangan Taehyung dan dengan napas yang masih turun naik aku membuka pintu dan melihat Taehyung yang sudah terduduk manis di kasurnya

"Jin hyung"suaranya yang begitu lembut membuatku ingin sekali menangis

"Tae..kau sudah lebik baik baik saja  sekarang"ucapku dan langsung memeluk nya dengan erat tak memperdulikan orang yang juga berada disitu dan memperhatikannya dengan rasa haru

"Hyung kemana saja?"tanyanya dan mulai melepaskan pelukannya

"Hyung ada urusan jadi mau tidak mau hyung harus meninggalkan mu ..maaf ya"bohongku sebenarnya aku tak mau lagi berbohong pada dongsaeng ku ini tapi jika aku jujur pasti di khawatir dan bisa membuatnya drop lagi

"Emm...tak perlu minta maaf lagipula ada Namjoon hyung yang menemaniku selama aku pingsan"jawabnya dengan senyum kotak yang menghiasi bibirnya

"Ohh..hyung aku minta maaf pergi terlalu lama dan membuat mu harus menunggu Taehyung"

"Haha..kenapa kau memanggil ku hyung aku lebih muda darimu,tak apa lagi pula Taehyung juga dongsaeng ku"

"Ne..gomawo"

"Hyung..ayo kita pulang aku sudah bosan disini terus"

"Heyy jadi kau bosan bersama ku disini hah?"ketus Namjoon

"Ahh..bukan begitu hyung..mian"

"Haha..lihat lah wajahnya yang menggemaskannya ini"ucap Namjoon sembari mencubit kedua pipinya

"Tapi Taehyung apa kau yakin ingin pulang?apa kau sudah benar benar baik baik saja?"ucap ku ragu ragu sebenarnya takut jika aku membawanya pulang pasti dia akan menanyakan Suga dan tak mungkin aku jujur jika Suga berada dirumah sakit

"Aku sudah sangat yakin hyung badan ku juga sudah baik baik saja sekarang"

"Iya lebih baik Taehyung istirahat dirumah dengan tenang kalo ada apa apa kau hubungi aku saja aku akan bersedia 24 jam"sambung Namjoon

"Ahh..Namjoon hyung seperti toko saja"ledek Taehyung dengan senyum manisnya dan yang di ledek pun juga ikut tertawa termasuk juga aku yang hanya tersenyum tipis

"Bagaimana ini"

Hatiku mulai gusar dan akhirnya mau tidak mau aku harus membawa pulang Taehyung dan aku harus siap dengan pertanyaan Taehyung nanti

.

.

.

.

.







Tbc




Penyesalan • KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang