•TANDA #10• Surat dan Coklat

92 11 4
                                    


Sinar matahari mulai masuk lewat celah celah gorden yang ada di kamar gadis itu,ia mulai mengerjap ngerjapkan matanya,semalam ia tidur sangat larut karena banyaknya tugas sekolah.

"06:30? Hoaaaaamm.." Ucap Agatha sembari meregangkan otot tubuhnya, "HAH GUE KESIANGAN DONGG!! MAMAAAAAA!" Lanjutnya ketika menyadari jam berapa sekarang.

Lantas gadis itu berlarian kecil menuju kamar mandi,bahkan hanya mandi bebek yang ia lakukan,karena takut telat menuju sekolah.

Setelah selesai bersiap diri Agatha turun ke ruang makan masih dengan berlari lari kecil dan melihat telah ada Ferry serta Desta disana,mamanya itu sedang mengoleskan selai di atas roti untuk sarapan mereka pagi ini.

"Ma,kok Agatha ga di bangunin sih? Jadi kesiangan kann" Eluhnya kesal.

"Loh,mama kira kamu bangun udah kaya biasanya,mama kan ga tau tha.." Ujar Desta masih mengoleskan selai.

"Yaudah pa,ayo berangkat ntar telat lagi,rotinya buat bekal aja ya ma!" Serunya seraya memasukkan beberapa potong roti kedalam tempat makannya.

"Iya sayang pelan pelan aja," Ucap Ferry menenangkan,saat melihat Agatha panik sendiri.

"Dadah mamaaa!"

Setelah mencium punggung tangan mamanya,Agatha akhirnya memulai perjalanan ke sekolah,gadis itu sesekali melirik ke arlojinya,sadar ia akan terlambat karena sebentar lagi sudah menunjukkan pukul tujuh lebih limabelas,dan gerbang sekolah akan di tutup.

                                 ***

"Ayolah pak! bapak Supri ganteng deh, Manu Rios mah lewatt pak!" Rayu Agatha kepada salah satu satpam sekolah.

"Halah,kamu murid baru saja sudah pake acara telat. Gamau tau lah saya,kamu rayu juga saya ga bakal peduli. Kamu tau ga Ketos atuh udah bilang kalo ada yang telat saya ga boleh kasih masuk,siapapun orangnya,gitu katanya!" Jelas Pak Supri satpam sekolah Agatha yang elite nya seantero komplek. SMA Harapan Jaya.

"Aelah pak! Kan Agatha cuma telat dua menit doang!" tawar Agatha.

"Tetep aja ga bisa neng"

"Mashallah pak! Yaudah gini aja bapak kasih saya masuk,ntar saya beliin bapak bakso Bu Sri dua mangkok! Gimana? Deal?" Tawar Agatha PD sambil menjabatkan tangannya.

"Saya mah ga bisa di sogok pake cara apapun,sekali ga bisa ya ga bisa neng!"

Tiiiiinnnnn tinnn

Suara klakson motor sport dari belakang membuat Agatha terlonjak kaget seraya meminggirkan badannya. Dia kaget dan mengutuk siapa pun yang mengendarai motor itu.

"Good morning Pak Supri,maaf pak telat,saya habis begadang kemaren malem,ngerjain tugas buanyakkkk banget,jadi saya datang kesiangan,maaf ya pak. Hehe" Ujar cowok itu setelah membuka kaca helm fullfacenya.

Dan dengan mudahnya Pak Supri membuka kan gerbang hanya untuk cowok itu,seperti layaknya merebut lolipop dari tangan anak kecil.

Lantas Agatha menghadang motornya,gadis itu berdiri di depan sambil membentangkan tangannya.

"Eh pacar! Telat juga ya? Mau masuk ga? Ayo naik" seru Azka sembari menoleh kebelakang,mengisyaratkan Agatha agar cepat naik ke motor sportnya.

Air wajah Agatha langsung berubah,sangat terlihat bahwa sedang mempertimbangkan pilihan apa yang harus ia ambil.

Telat masuk sekolah untuk pertama kalinya,atau masuk kesekolah berboncengan berdua dengan Azka?

Bibir Azka berdenyut menahan tawanya,ia menarik turunkan alisnya,menunggu jawaban dari gadis cantik yang berdiri di depannya ini.

TandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang