BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]

32. [Yoongi] Song

Aku berlari sekuat tenaga. Berbelok di ujung koridor dan bersembunyi didalam ruangan dimana ada beberapa temanku disana.

"kau kenapa?"

Sambil mengatur nafas aku meletakkan telunjuk di bibirku. Mengisyaratkan diam.

"jika ada Yoongi jangan bilang aku disini. Jebal" ucapku berbisik.

Tepat setelah itu pintu ruangan terbanting. Terbuka lebar menampilkan Yoongi disana.

Mati aku.

"lihat y/n?!"

"ani, kenapa hyung?"

"ah sialan gadis itu!"

Aku memejamkan mataku erat. Menggenggam kedua tanganku erat sembari berdoa semoga ia tidak tau aku berada disini.

"ada apa hyung? Jarang sekali kau marah seperti ini"

Ini salahku semua salahku.

"dia mencuri file-ku! Itu project besar! Tidak kusangka dia aish.."

"apa benar? Nanti kau salah menduga malah terjadi salah paham"

"bagaimana aku tidak curiga melihat dia berlari setelah kudapati mengutak-atik laptopku!"

"Yak hyung, dia kekasihmu. Bisa-bisanya kau ini"

"lagipula jika memang dia ambil tidak akan dia apa-apakan"

"bisa saja dia menghianatiku dan memberi file nya ke orang lain!"

"ck, kau ini teriak terus dari tadi. Sudah kita ke kantin dulu membeli kopi. Dinginkan kepalamu nanti kita cari ia bersama"

Setelah aku mendengar pintu tertutup aku keluar dari tempat sembunyiku. Kudapati Jimin dan Hoseok yang menatapku meminta penjelasan.

-

Sebulan.

Aku benar-benar menghindari Yoongi selama sebulan setelah insiden itu. aku menolak semua panggilan dan pesannya. Mengabaikannya yang datang dan berdiri di depan pintu. Berlari saat hendak berpapasan ia di kampus. Benar-benar aku hindari.

Sekarang aku tengah bersantai sambil menonton tv setelah menyelesaikan pekerjaan terakhirku.

Brak! Brak! Brak!

Aku terlonjak kaget.

Siapa orang yang bertamu sebrutal itu?

Aku berjalan cepat kearah pintu. Tidak sempat mengintip siapa yang datang karena gedoran dipintu semakin menjadi.

Saat aku membuka pintu, begitu saja orang itu menerobos masuk kedalam.

Mengunci pintu dan menarikku lalu mendorongku sampai punggungku membentur pintu. Begitu tiba-tiba. Dan saat kusadari ternyata ia adalah Min Yoongi.

Kini ia tengah menatapku lekat. Begitu tajam dan menusuk dalam.

"kau.." desisnya.

Sepersekian detik ia berlaku seperti itu, sedetik kemudian aku telah masuk kedalam dekapan hangat. Begitu erat dan hangat.

Ia menuntunku berjalan ke arah sofa, masih dalam keadaan yang sama. Membuatku berjalan mundur dengan hati-hati.

Ia mendudukanku disofa, begitu juga dengan dirinya yang masih memelukku erat. Menyembunyikan wajahnya diceruk leherku.

"dengan cara apalagi kau ingin membunuhku y/n" ucapnya lirih.

Aku mengangkat tanganku dan mulai mengelus punggungnya pelan.

"aku berhasil bukan?"

"tentu, sampai rasanya tenagaku tersedot habis"

Aku tertawa mendengarnya.

Sebulan ini aku habiskan dengan mengotak-atik bahan lagu miliknya. Lagu yang ia katakan akan dtampilkan di acara besar nasional kampus.

Tidak sia-sia aku terus memperhatikan ia saat bekerja mengkomposisi lagu. Karena nyatanya setelah aku mencuri bahannya, aku menyatukan itu semua sendiri meski dengan sedikit bantuan dari Namjoon.

"tidak kusangka suara cemprengmu yang aku pikir hanya untuk merajuk dan berteriak ini bisa menyanyi semerdu itu"

Aku merekam suaraku sendiri dalam lagu itu. Aku kira itu akan menjadi kejutan yang lebih untuknya. Awalnya aku malu saat bilang hal itu pada Namjoon, tapi saat mencoba dia bilang ini akan benar-benar membunuh Min Yoongi.

Makanya aku begitu bersemangat hingga melewatkan banyak makan dan tidur satu bulan ini. Aku jadi bisa merasakan bagaimana Yoongi saat bekerja. Memang begitu rasanya, aku jadi tidak bisa egois lagi.

Hari ini sebelum aku istirahat dan bersantai di apartemenku, aku kembali menyelinap ke studionya. Meletakkan flashdisk milikku yang berisi bahan-bahannya dalam satu folder biasa dan satu file berbentuk mp3 di luar folder.

File tanpa cover dengan judul Min Yoongi Saranghae.mp3.

"yak! Kau menangis?!"

Aku berteriak saat merasakan leherku basah.

"tanggung jawab kau" suara seraknya membuatku terkekeh geli.

"aigoo, uri Min Yoongi kah ini?"

"diam y/n jangan membuatku bertambah malu"

Aku kembali tertawa. Sepertinya aku benar-benar membunuh seorang Min Yoongi.

-

Kkeut.