Chapter 9

3.2K 340 101
                                    

Warning typo berserakan, cerita abal-abal, alur berantakan, BLD, DLDR.

.

Happy Reading

.

Pui tidak mengerti kenapa hari ini Fiat tampak seperti menghindarinya. Fiat bahkan tidak bicara apapun kepadanya, menyapa pun juga tidak. Duduk juga berjauhan, padahal biasanya jika mereka ada kelas, Pui Neen dan Fiat akan duduk bersebelahan. Pui menoleh kearah Fiat yang tampak fokus mendengarkan dosen didepan.

"Baiklah perkuliahan kita akhiri sampai disini. Selamat siang" Ucap dosen.

"Selamat siang" jawab para mahasiswa serentak.

Fiat segera berdiri dan meninggalkan kelas. Belum juga sampai pintu, langkahnya dihadang oleh Pui.

"Kau tampak menghindariku? Kenapa?" tanya Pui sambil memegang bahu Fiat.

Fiat menghempaskan tangan Pui yang dibahunya. "Tanyakan saja pada dirimu sendiri!" jawab Fiat dingin. Ia pun berlalu meninggalkan Pui yang masih terbengong.

"Dia kenapa?" Tanya Neen yang dijawab gelengan oleh Pui.

**

Krist, Gunsmile, Oak, Fluke, dan Oaujun sedang mengerjakan tugas bersama-sama di perpustakaan. Masing-masing sibuk berkutat dengan buku-buku tebal yang memusingkan mereka. Namun dua orang dari mereka tampak tidak fokus. Krist yang hanya memainkan bolpoinnya dan Oaujun yang h pada bukunya. Hal itu membuat teman-temannya menatap dua orang itu dengan heran.

"Kalian kenapa?" Tanya Oak.

"Tidak apa-apa" jawab Krist dan Oaujun serempak.

"Au, au, au, lihatlah kalian kompak sekali. Dibalik tidak apa-apa pasti ada apa-apa" ucap Gunsmile.

"Jika kalian ada masalah ceritalah" Tambah Fluke dengan tampang datarnya yang diangguki oleh keduanya.

"Guys, aku mau ke kantin ada yang ikut?" Tanya Krist yang sudah berdiri. Mendapati gelengan dari teman-temannya Krist pun beranjak.

"Aku mau mencari udara segar dulu ya" Ijin Oaujun pada teman-temannya. Mereka pun mengangguk mengiyakan.

"Hei, memang disini tidak ada udara ya?" Tanya Oak pada kedua temannya.

"Sekarang aku yakin Oak bahwa kau benar-benar bodoh" ucap Fluke yang setelahnya dilempar buku oleh Oak.

**

Krist keluar dari perpustakaan berjalan di sepanjang koridor menuju kantin, belum juga jauh dari perpustakaan Krist berpapasan dengan Singto yang berjalan beriringan dengan Pui. Entah apa yang dipikirkan oleh mereka, kini mereka sama-sama menghentikan langkahnya. Jarak mereka tidak terlalu dekat juga tidak terlalu jauh. Krist menatap Singto begitu juga dengan Singto yang menatap Krist. Mereka bukan saling tatap seperti orang yang jatuh cinta, bukan. Krist menatap tajam penuh kebencian pada Singto yang dibalas dengan tatapan teduh penuh penyesalan oleh Singto. Pui heran dengan Singto yang berhenti mendadak.

"P' ada apa? Kenapa berhenti?" tanya Pui yang belum menyadari keberadaan Krist karena di koridor tersebut cukup banyak mahasiswa yang berlalu lalang.

"Au, tidak apa-apa nong" jawab Singto setelah sadar sebelahnya ada Pui. Singto tersenyum pada Pui.

Krist yang melihat interaksi mereka tiba-tiba merasakan dadanya berdenyut sakit.

"Tidak Krist, dia hanyalah seorang bajingan yang selalu mempermainkanmu. Sadarlah!!" bisik Krist dalam hati.

Back To You [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang