day two : kissing while naked
.
.
.
seongwoo segera beranjak dari tempat duduknya ketika mendengar pintu smart-lock berbunyi. menandakan seseorang telah masuk.seongwoo berhenti tepat di depan orang yang baru datang itu seraya mengembangkan senyum lebar andalannya.
"minhyunieee sudah pulang~"
kata seongwoo dengan riang. sebuah tindakan, yang sudah menjadi kebiasaan, tiap kali minhyun pulang. ia menahan diri untuk memeluk minhyun karena minhyun sedang melepas kedua sepatu dan kaos kakinya.
minhyun tampak heran, telihat dari gerakannya yang mendadak berhenti dari kegiatannya, menoleh ke arah seongwoo dari atas sampai bawah. senyuman seongwoo pudar saat minhyun menghela napasnya. helaan napas minhyun begitu berat sehingga seongwoo diam. ditambah kerutan yang muncul di dahi minhyun yang semakin memperburuk suasana di antara keduanya, meski minhyun tidak merasakan apa-apa di sekitarnya karena fokusnya hanya pada seongwoo. minhyun menatap heran seongwoo yang terlihat...canggung?
"kenapa, woo-ya?" tanya minhyun.
tetapi seongwoo hanya diam. masih mempertimbangkan jawabannya.
seongwoo tidak menyangka jika minhyun tersenyum hangat setelah itu. walaupun kedua mata rubahnya terlihat sayu karena kelelahan, tetap ada rasa kasih sayang yang mendalam di sana.
minhyun meletakkan tas beratnya di lantai sebelum menangkup kedua pipi seongwoo dan mendorong tubuhnya hingga seongwoo terhimpit oleh badan minhyun.
ibu jari kanan minhyun mengelus lembut pipi kesayangannya, lebih lama di tiga titik konstelasi-nya. seongwoo dapat merasakan napas hangat minhyun menerpa bibirnya. minhyun masih tersenyum.
"kamu takut sama aku?"
minhyun terkekeh melihat seongwoo yang sekarang mengerucutkan bibirnya. karena tidak tahan dengan ekspresi seongwoo, minhyun mengecup bibir seongwoo, yang tentu masih mengerucut, singkat. wajah seongwoo memanas membuat kedua telapak tangan minhyun ikut hangat.
"ng-nggak! siapa yang takut coba?"
seolah kata-kata seongwoo adalah iklan sabun di tv, minhyun melanjutkan mengecupi wajah seongwoo. meninggalkan jejak bibirnya di tiap inci wajah seongwoo, tidak melewatkan sedikitpun.
mulai dari kelopak mata, alis, dahi, kedua pipi, hidung, philtrum, dagu, dan-bagian yang paling menarik--bibir tipis seongwoo. mengecupi ulang dengan urutan yang berbeda terus menerus.
minhyun mencintai semuanya. dia benar-benar cinta dengan seongwoo. sangat cinta bahkan minhyun tidak berani memarahinya sekalipun. jadi, menjadi sebuah pertanyaan bila seongwoo tiba-tiba takut padanya.
akhirnya minhyun berhenti ketika diprotes oleh kesayangannya.
"sudaaah minhyuniee hehe~ geli." kata seongwoo di tengah tawanya. eye smile-nya mengeluarkan setitik air mata. memang sesuatu kesayangannya minhyun ini.
tanpa peringatan, minhyun mencium bibirnya. memasukkan lidahnya ke dalam mulut seongwoo, yang diterima dengan senang hati. sebenarnya seongwoo bingung karena minhyun jarang langsung french-kiss sebelum berciuman biasa.
seongwoo mendesah nikmat saat lidah minhyun mendominasi isi mulutnya. lidahnya mendorong kuat lidah seongwoo, yang berusaha menyeimbangi permainan lidah minhyun, mengabsen deretan gigi seongwoo satu persatu, dan menjilat langit-langit mulutnya dengan candu. minhyun tidak bisa mengontrol dirinya dari rasa mulut seongwoo yang terlewat manis itu.
suara kecapan lidah terdengar keras di masing-masing telinga. membuat mereka semakin merapat dan bercumbu satu sama lain.
"seongwoo-yah mmh..."
seongwoo tahu kekasihnya ini tidak akan lepas dari mulutnya kalau tidak diingatkan. ia pun mendorong kasar pundak minhyun karena kepalanya mulai pusing. seongwoo terlalu fokus dengan rasa nyeri di kepalanya sampai tidak sadar bahwa dirinya sudah diletakkan di atas tempat tidur mereka.
minhyun merangkak di atasnya dan mengecupnya kembali. kali ini berpindah ke lehernya, memberi hisapan keras, dan terus ke arah selatan. tangan minhyun, tidak tinggal diam, menurunkan celana pendek seongwoo sambil membuka kemeja yang dikenakannya sendiri. seongwoo hanya bisa pasrah, mendesah dengan tiap sentuha dan membiarkan minhyun melakukan pekerjaannya hingga keduanya sudah telanjang bulat.
anehnya minhyun malah berhenti dari kegiatannya. padahal seongwoo melihat penis minhyun yang sudah menegang di bawah sana.
"hyunie?"
minhyun menggeleng kepalanya sebelum merebahkan tubuhnya disebelah seongwoo dan memeluknya dari samping. minhyun mencium sudut bibir seongwoo dan bibirnya menetap di tiga konstelasi favoritnya.
"minhyunie?"
"hmm."
seongwoo mulai kesal dengan perilaku minhyun yang hanya menciumnya tanpa alasan. minhyun membalik tubuh seongwoo menghadapnya. mengecup bibir seongwoo berkali-kali dan sering kali melumatnya. seongwoo menyerah dan membiarkan minhyun mengambil alih bibirnya.
memang ada baiknya seongwoo untuk diam saja sebentar.
"manis. aku mmhh nggak bisa berhenti mmphh..." gumam minhyun ditengah kecupannya, seperti sedang di dunianya sendiri.
seongwoo tersenyum kecut. diam-diam berdoa supaya benda keras milik kekasihnya ini berhenti bergesekan dengan pahanya.
bisa gila dia.
_________________
makasih bangett walaupun cuman baca aja author rapopo kok sumpah:)
mulai chapter selanjutnya akan di-private yaa 🌚
tbc.
.
up next : "day three : first time"
KAMU SEDANG MEMBACA
《discontinued》die Stabilisierung;; onghwang+-30 days otp nsfw
Fanfiction-e, Stabilisierung trans : stabilization verb : stabilize sentence : "your very existence stabilizes me." ! 30 days otp challenge nsfw vers. ! ! nsfw ! ! lowercase intended !