Keesokan harinya, Jungkook datang kesekolah seperti biasanya. Yoo In tidak bisa datang kesekolah karena masalah kemarin. Jungkook seperti biasa melewatkan kelasnya. Dia tidak bisa fokus dengan apa yang guru ajarkan. Dia terus memikirkan Yoo In. Dia melihat ke langit. 'kapan dia akan menyukaiku?' pikirnya. Ini benar-benar membuatnya frustasi. Dia benar-benar mencintai Yoo In tapi apa Yoo In juga mencintainya? Itu yang membuatnya bingung. Yoo In sudah menunjukan beberapa hal yang menunjukan kalau Yoo In mencintainya tapi apa benar Yoo In benar-benar mencintainya? Atau dia hanya menyukainya sebatas teman atau tidak lebih dari saudara? Jungkook mendengus. Dia menutup matanya. 'Kenapa kau melakukan ini kepadaku, Yoo In'
Bell istirahat berbunyi. Dia hendak pergi ke kantin sebentar, hanya untuk membeli minum. Ketika dia sedang berjalan, dia berpapasan dengan So Eun dan temannya. So Eun seperti sedang mencari seseorang. "Kemana Yoo In?" Tanyanya. "Dia sakit." jawab Jungkook dengan malas. Soo In terlihat sedih. "Lihat, aku minta maaf tentang apa yang telah terjadi. Aku menyesal atas apa yang telah aku lakukan." Jungkook mengatupkan bibirnya. "Tidak apa-apa. Ini bukan masalah besar." Kata Jungkook. Dia tidak ingin membicarakannya lagi. Dia memasukan tangannya kedalam blazernya. "Boleh aku bertanya? Penyakit apa yang sedang di derita oleh Yoo In?" Jungkook menundukan kepalanya dan menatapnya. "Kau harus melihatnya sendiri." Dia bejalan berlalu. Dia sebenarnya sangat dingin kepada perempuan tapi Yoo In telah merubahnya. Tapi dia hanya menjadi pria yang manis di depan Yoo In. So Eun menghentikannya. "Dimana alamatnya?" So Eun memberikannya kertas dan pulpen. Dia menuliskan alamatnya Yoo In lalu pergi. So Eun memutarkan matanya. "Dingin!" Dia mengejek. Dia melihat alamatnya. "Ayo~ kita akan mengunjunginya setelah sekolah."
Ding Dong~ Yoo In berjalan dengan malas menuruni tangga. Kakinya masih sakit. Ini mulai berdarah kembali setiap dia berjalan. Dia menghela napas. 'Lagipula ini salahku. Aku harus menanggungnya.' Dia dengan pelan membuka pintu dan terkejut. "S-So Eun?!" Serunya. So Eun dan temannya benar-benar terkejut melihat kondisi Yoo In. Dia melihat kakinya yang berdarah. "Ya Tuhan, Yoo In?! Apa yang terjadi denganmu?" Dia berputar melihat Yoo In. Yoo In hanya tersenyum dan menyuruh mereka untuk masuk. "Aku akan membuatkan kalian minum." So Eun memegang tangan Yoo In dan menyuruhnya duduk. "Tidak perlu. Kami hanya kebetulan lewat. Disamping itu, Jungkook bilang kalau kau sakit. Apa yang sebenarnya terjadi denganmu, Yoo In?" Dia bertanya dengan khawatir. Yoo In tersenyum kecil dan menceritakan semuanya. Mereka merasa kasihan atas apa yang sudah terjadi. "Tapi kau tidak bisa menyakiti dirimu sendiri~" So Eun mengusap punggung Yoo In dan tersenyum. "Kau harus memanggilku jika kau punya masalah." Yoo In sangat tersentuh dengan kata-kata So Eun. Dia tidak pernah merasa diterima setelah apa yang pernah dia perbuat. Tiba-tiba dia memeluk So Eun, membuat dia terkejut denga apa yang Yoo In lakukan. "Terima kasih sudah menjadi temanku. Kalian juga guys." Dia merentangkan kedua tangannya ke kedua teman So Eun dan menarik mereka kemudian mereka berpelukan. "Aku tidak pernah punya teman sebelum kalian. Ini pertama kalinya aku berteman dengan perempuan. Dan aku minta maaf atas apa yang sudah aku perbuat kepada kalian. Aku tau aku terlalu menyakiti kalian guys." So Eun menyeka air mata Yoo In yang terjatuh di pipi. "Tidak apa-apa Yoo In. Yang lalu biar berlalu. Kita harus jalan kedepan." Kata teman So Eun, Jisoo, sambil menggenggam tangannya dengan hati-hati. Yoo In tersenyum. Dia merasa bersalah kepada mereka. "Kalian sangat baik. Aku pikir kalian hanya perempuan pengganggu yang menggunakan make up ke sekolah. Tapi tidak. Aku sangat salah. Aku minta maaf." Dia memohon. "Kau tau apa. Kau terlalu mengganggu. Berhenti meminta maaf atau aku akan membencimu selamanya." Yoo In tersenyum lebar kepadanya dan memberikan senyuman juga dimatanya. So Eun pun tertawa. "Sekarang aku tau kenapa Jungkook benar-benar mencintaimu. Kau cantik dan juga baik. Kau selalu menolong orang. Kau juga berani untuk mempertahankan dirimu ketika kau di bully. Aku sangat bangga mempunyai teman sepertimu." Senyum Yoo In menghilang setelah dia mendengar kata-kata kalau Jungkook sangat mencintainya. Dia merasakan beban besar yang dilemparkan ke dirinya sendiri. 'Dia mencintaiku tapi aku hanya tidak bisa mencintainya kembali. Aku tidak ingin dia menjadi sakit dimasa mendatang.'
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU - BTS
ФанфикPark Yoo In adalah seorang gadis yang dingin jadi semua orang disekolahnya takut dengan dia. Tapi apa yang akan terjadi nanti ketika dia bertemu dengan BTS? Apa yang akan terjadi ketika semua anggota BTS jatuh cinta kepadanya disaat yang bersamaan...