Menemuimu Januari
Lidahku kelu menghitung hari
Dua satu Januari
Degup nafas masih belum terhenti
Lembaran baru bertukar ganti
Aku terkesima lagi
Bila waktunya harus aku pergi?Lelahku rebah ke tanah
Pepasir di luka ditepis sepi
Merangkak mengejar impi
Terbang tinggi dalam gelita mimpi
Tiang di tengah melencong ke tepiJanuari,
Mana pergi sang peri?
Saat api lilin dihembus sayu
Tak pula kau datang merai
Detik yang hadirnya buat julung kali
Disambut sepi -- sendiri.Mati aku dikoyak sepi
Semakin aku sebati
Semakin pula dihindari
Benteng aku diri
HalusinasiJanuari
Dua satu
Menuju abadiJanuari
Dua satu
Moga diberkati.Januari
Dua satu
Selamat ulang tahun, qarin.
YOU ARE READING
Sehari Selembar Puisi
PoetryMinda setumpul bilah Diasah bersama perahan limau Mengelar bait bait sepi Tajam dan sinis