Destination

4 3 0
                                    

Matahari rupanya masih bersinar dengan terang, aku menutupi wajahku yang terkena sinar matahari dengan jari mungilku. Lalu menatap cahaya yang begitu terang itu , menembus jendela kamarku. Aku mengalihkan perhatian ku ke arah jam yang sedari tadi berbunyi ding dong ding dong. Ternyata sudah pukul 8 , sial aku terlambat berangkat sekolah.

Perkenalkan aku Tia gadis dengan tinggi 148 cm, yap sudah jangan di bahas aku memang bertubuh pendek. Aku masih duduk di bangku Smp, aku hidup sendiri, kedua orang tua ku meninggalkan rumah dan sekarang mereka berdua terbaring di bawah tanah. Kecelakaan merenggut nyawa mereka berdua. Aku hidup bersama bibi ku sampai sekarang tapi bibi ku tidak bisa intens setiap hari denganku karna dia juga punya anak. So , i live alone.
Banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku, tentang bagaimana aku hidup sampai sekarang.
Umm, seperti bagaimana aku bjsa sekolah, bukankah bibiku tidak tinggal dengan ku? Bagaimana aku bisa bertahan hidup dengan keadaan ku sekarang..
Semuanya akan ku jawab dengan satu kalimat.
~hidup itu pilihan~

Ayah dan ibuku mereka berdua orang-orang yang sukses dan pintar, aku tak memiliki bajat dari mereka dan aku kebalikan dari mereka berdua. Aku pemalas, dan aku tukang onar.

Saat ini aku sudah terlambat berangkat sekolah, hari ini ada ujian sekolah untuk anak kelas 3, dan aku terlambat.
Aku menggoes sepedaku dengan cepat seperti bekicot yang bercalan lurus tampa tujuan, aku sudah biasa di gertak jadi aku hampir setiap hari mempesiapkan, mentalku untuk mendengarkan musik di pagi hari. Seperti saat ini.

"Tiaaaaaa!!!" Seseorang berteriak memanggil ku, ketika aku ketahuan diam-diam akan masuk ruangan ujian. Ternyata si Bombom. Yap, si Bombom sebutan untuk Guruku ter gendut di sekolahan, perutnya benar-benar besar dan lubang hitam yang berada di perut nya itu hampir terlihat.
Aku hanya meringis melihat guruku itu dan juga menahan tawa saat melihat pusarnya mengintip dari selah-selah kancing baju nya.
"Kamu ini, tiap hariiiii terlambat terus, ga bosen apa? udah baju lusuh, itu ihhhhhh yek di mata kamu.. ckckck" guru itu menyanyikan lagu nya di pagi hari.. tutututu~~ aku sudah mempesiapkan mentalku.

Aku tak pernah mendengarkan lagu itu, aku hanya bergeming sendiri dan melirik ruangan ujian, lalu aku berlari tampa memperdulikan Guruku yang sedari tadi bernyayi.

"TIAAAAAAA!!!!" Teriak nya, aku tertawa dan masuk ruang ujian.


End~~~

Butuh bantuanya ya, tolong berikan saran dan juga kritiknya.
Terimakasih.
Dan jangan lupa untuk follow aku ku di IG : @slviaskralfh dan juga like postinganya.sebutkan pengguna

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Penawar ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang