[13]

2.5K 241 8
                                    

Lisa menginjak-injak sepatu pemberian Hanbin dengan kesal.

"Yaa, kenapa harus kau, huh? Yaaa!!!"

Ia terus menginjak-injak sepatu itu beberapa saat, sampai akhirnya yeoja itu terduduk. Mengambil sepatu itu dan menepuk-nepuk bagian yang kotor yang diinjak heels nya tadi.

"Tapi, kau juga tidak salah jika eonnie ku menyukaimu." Gumamnya.

Lisa menghela nafas. Kenapa harus Hanbin?

Lisa harusnya sadar dan peka saat Jennie berkata Binnie. Saat Jennie berkata Binnie nya namja yang tampan, memilik hidung mancung dan memiliki lesung pipi di kedua pipinya. Harusnya Lisa sadar saat kakaknya berkata bahwa tubuh Binnie itu hot---karena Lisa menyetujuinya ketika melihat tatoo namja itu kemarin.

Harusnya Lisa mengerti dan langsung mengetahuinya. Karena, ciri-ciri yang Jennie sebutkan sangat persis dengan Hanbin.

"Aaa--eotheokkhae? Masa aku harus mengalah, sih?"

Lisa sangat menyukai Hanbin. Sungguh. Walau Hanbin pada awalnya menyebalkan----tapi dia namja yang baik dan---pipi Lisa memerah.

"Tidak. Tidak. Aku tidak boleh menyerah."

Tapi, ia tidak ingin membuat hati kakaknya sakit.

Lisa menghela nafas lagi.

"ARGHHH!!!"

"LISA, KAU KENAPA?!" Teriak Bambam dengan nafas memburu.

"Kau kenapa--hhh--?" Tanyanya.

Lisa mengerutkan dahinya. "Aku? Memangnya kenapa?" Tanyanya.

Bambam menghela nafas. "Ku kira kau kesakitan. Teriakanmu sangat kencang, sampai terdengar ke dapur bawah."

Lisa tertawa. "Hehe. Mian."

Bambam mengacak rambut Lisa gemas. "Kau ini selalu membuatku khawatir. Jangan ulangi lagi, hm?"

Lisa mengangguk. Yeoja cantik itu lalu menatap Bambam.

"Bam"

"Hm?"

"Kau sedang masak apa? Aku mencium bau gos---"

"YA TUHAN! MASAKANKU!"

***

Rose tak henti-hentinya memanyunkan bibirnya kesal sedari tadi. Kakaknya dipeluk-peluk oleh yeoja ular---Rose menyebutnya begitu karena tahu Jisoo punya pacar selain kakaknya---sedari tadi. Dan parahnya, kakaknya hanya pasrah.

"Ck. Menyebalkan. Hanbin oppa itu, harusnya dia sama Lisa eonni. Jisoo eonnie tidak ada apa-apanya di banding Lisa eonni. Ahh, Hanbin oppa buta sekali. Aku kan kesal."

"Rose?"

Rose terkejut ketika Hanbin sudah ada di depannya. Rose langsung menarik kakaknya masuk ke dalam kamar.

"Ehhh, ada apa hm?"

"Pokoknya Hanbin oppa harus memutuskan Jisoo eonnie. Titik. Kalau tidak, aku takkan mau makan obat dan aku tak peduli jika nanti penyakitku akan lebih parah dari sebelumnya. Pokoknya---"

Ucapan Rose terhenti kala melihat tatapan sendu dari sang kakak.

"Oppa---" Ucapan Rose terhenti lagi saat kakaknya memeluknya erat.

"Jangan berbicara seperti itu. Kau ingin oppa mati melihatmu sakit lagi, eoh?"

Rose tanpa sadar menangis saat merasa pundaknya basah. Oppanya menangis. Dan itu karenanya.

"Oppa, mianhae---hks---mianhae---"

Hanbin mengangguk. Ia menghapus air mata di pipi adiknya.

"Kau harus sembuh. Oppa akan berusaha memutuskan hubungan dengan Jisoo noona, tapi disaat waktunya tepat. Hm? Kau tahu, kan dulu dia bahkan nekad bunuh diri karena hal itu."

Rose mengangguk. "Janji?"

"Hm."

Yeoja yang baru berumur 15 tahun itu kembali memeluk tubuh kakaknya erat. "Rose sayang Hanbin oppa."

"Oppa lebih menyangimu, Rose."

***

-To be continued-

KEEP SUPORT IKON! OKE!

Voment 😘😘😘

ZESTFUL - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang