Klo ga lagi makan siang di luar ya begini deh menu makan kang mas Jaka, beli di pasar deket apartment, murah meriah me..... 😆😂
Nb: eike sengaja up hari biasa krn mau naikin rankingnya kang mas Jaka lagi nih cynnnn, berilah eike kebahagiaan yg tinta eike dpt dari pacar jauh eike, cussss mainkan jempol cantik yeay2 klik vote or komen s'banyak2nya, eike penisirin mawar ngerasain di posisi 3 besar lah paling ngga, hihihihi 😆
Maaf ya cynnn eike minta tulung indang, makasih apresiasinya mwahh mwahhhhMitha POV
Mataku perlahan terbuka, merasakan haus, aku melirik jam digital di atas nakas, jam 2 pagi.
Aku mengusap wajahku lalu bangun dan duduk di tepian ranjang.
Menyepol rambutku asal, menunduk, meringis karena menyadari kalau aku masih memakai baju tadi pagi dan sudah pasti melewati mandi sore.
Keningku berkerut mengingat kejadian sepulang kami dari mall.
Merasakan wajahku perlahan memanas mengingat kejadian sebelum aku tertidur menangis di pangkuan Jaka.
Ya ampun, malunyaaa.
Aku mengusap wajahku lagi.
Duh, bisa-bisanya pertahananku jebol karena Jaka yang menarik tubuhku masuk ke dalam pelukannya.
Gak bisa aku sangkal juga, perempuan mana yang bisa bertahan ketika ada seseorang yang menyodorkan dadanya ketika kita sedang bersedih.
Dulu-dulu paling aku akan berdiam diri di kamar, memeluk guling, menangis sesengukan sampai tertidur.
Tadi itu aku benar-benar tidak bisa bertahan lagi, rasanya nyaman ketika Jaka memelukku dan mengusap punggungku memberikan ketenangan.
Apalagi ketika dirinya memangku tubuhku, seperti anak kecil aku malah semakin melesakkan wajahku ke lehernya dan malah jatuh tertidur.
Maluuuu, apa yang nanti dipikirkan Jaka.
Bagaimana lagi aku harus bersikap setelah dia melihat sisiku yang rapuh?
Aku menggelengkan kepalaku pelan lalu berdiri dan melangkah keluar kamar menuju pantry.
Langkahku terhenti ketika mendapati tubuh Jaka yang tidur meringkuk di atas sofa.
Kakinya yang panjang tertekuk, dengan sebelah tangannya yang jatuh terjuntai dengan posisi tubuh menyamping.
Air liurku hampir menetes melihat tubuhnya yang tidak memakai baju hanya menyisakan celana jeans saja.
Otot-ototnya menyembul walaupun dalam keadaan dirinya yang tertidur.
Ya ampun, dua kali mendapatkan pemandangan pria matang bertubuh seksi tapi tidak bisa di sentuh.
Lagian gak mungkin juga kan nyentuh-nyentuh, siapa gue?
Dengan cepat aku memalingkan wajahku dan berjalan membuka pintu lemari pendingin dan meneguk air langsung dari botol.
"Astagaaaa" Pekikku kaget ketika menutup pintu lemari pendingin dan mendapati tubuh jangkung Jaka yang berdiri menyender di tiang pantry.
"Sudah enakan?" Tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Aku kembali merasakan air liurku hampir menetes, buru-buru aku menelan air liurku sebelum benar-benar merembes keluar.
Akan terlihat konyol banget kan kalau benar-benar terjadi.
Wajah bengong, air liur menetes.
Dirinya berdiri dengan rambutnya yang berantakan menutupi sebagian keningnya, suaranya yang terdengar seksi itu dan perutnya yang berotot, dirinya benar-benar terlihat begitu menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
don't tease my bodyguard
ComédieBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 6/1/18 - 9/2/18