Don't like don' read!
Happy reading💞•••••
Shikamaru mengusap dahi Temari dengan usapan selembut kapas. Ia baru saja membersihkan diri dan menyuruh para pelayannya dirumah untuk memasak sesuatu. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi Shikamaru khawatir Temari belum makan tadi dan langsung tidur begitu saja.
"Tema, bangun.." Shikamaru duduk di pinggir ranjang.
Ia menepuk-nepuk pelan pipi Temari. Tapi yang di dapat oleh Shikamaru hanyalah suara napas teratur yang dikeluarkan oleh teman tidurnya itu.
"Ck ck ck." Shikamaru berdecak tak suka. Spontan saja dia punya ide cemerlang yang sepertinya bisa membangunkan putri tidurnya yang cantik.
Dengan gerakan perlahan, Shikamaru mendekati wajah Temari dan menggigit kecil pipi gadis itu sedikit kuat sehingga membuat Temari mengaduh kesakitan. Dia pun melototkan matanya spontan sambil mengusap pipinya berkali-kali.
"Adug," ringisnya. Namun Temari tidak tahu jika kesakitan di pipinya itu berasal dari ulah Shikamaru. Dia kira itu gigitan nyamuk.
"Shikamaru?" panggil Temari lemah dengan mata sedikit terbuka. "Kali ada nyamuk, tolong usir dong. Sakit nih pipi aku," ujarnya bersuara pelan.
"Makanya jangan tidur terus. Ayo bangun, kita makan malam dulu." Shikamaru menarik kedua tangan Temari dengan lembut.
Temari menggeleng manja, "ehmm tidak mau. Aku ngantuk," dan setelah itu dia kembali berbaring meskipun tangannya masih bertautan dengan tangan Shikamaru. Tanpa menunggu lama, matanya sudah tertutup rapat dan masuk kembali ke dunia mimpi.
Shikamaru mengeratkan kedua genggaman tangannya di sela-sela jemari Temari yang lebih kurus darinya. Tanpa terlepas, tangannya bergerak untuk diposisikan ke atas kepala Temari, membuat Shikamaru seperti sedang menindih tubuh gadis itu.
"Sayang.. Sayang." Shikamaru berbisik tepat di depan bibir Temari sehingga nafas segarnya sehabis mandi langsung tercium di hidung Temari.
Sepertinya Shikamaru sudah tahu bagaimana cara ampuh membangunkan gadis cantik itu lain kali. Temari memang sulit bangun jika dibangunkan oleh suara ataupun gerakan, namun dia akan cepat tersadar karena indera penciumannya sangat peka.
Buktinya sekarang mata Temari sudah terbuka, walaupun masih terlihat sayu.
"Kenapa sih gangu aku terus?" tanyanya bersuara pelan.
"Makan ya. Nanti kamu lapar," ujar Shikamaru, tangannya masih menahan tangan Temari di atas kepala gadis itu.
Temari mengerjapkan matanya, "aku sudah makan tadi, Shika. Mau tidur.. Ngantuk."
"Tapi bibir kamu pucat. Nanti kamu tidurnya gak nyenyak sayang."
Temari menggeram kesal, "Iyalah pucat gak pake lipstik! Udah ah jangan ganggu terus. Aku ngantuk Shikamaru."
Shikamaru mendekatkan wajahnya sehingga jarak antar wajah mereka semakin menipis. Ia mencium kedua mata Temari dengan lembut. Anehnya, rasa kantuk Temari perlahan menghilang dan digantikan dengan rasa marah.
"Jangan cium-cium!" Temari membulatkan matanya, lalu melepaskan tautan tangan mereka dengan paksa.
"Makanya kamu harus jadi penurut. Kalau menolak terus, akan aku cium. Ahh, sepertinya itu hukuman yang sepadan." Shikamaru menegakkan tubuhnya sambil mengusap dagu, menatap Temari dengan seringaian mesumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN'T SLEEP
RomanceTidur itu neraka dunia bagiku -Shikamaru Nara Tidur adalah surga dunia bagiku -Temari Sabaku Kehidupan yang berbeda dan sifat yang terbalik dengan kenyataan. Mau lebih jelas Prolog nya? Bagaimana jadi nya kisah mereka berdua? Langsung baca aja ya😘...