BAB 2 MASALAH

18 3 0
                                    



Iya bagaimana bu'? apakah saya sudah bisa masuk kamar 305? "Hmm begini nona Emily setelah kami melakukan konfirmasi untuk pembayaran dan akomodasi sudah sesuai semua,tapi ada sedikit kesalahan ,mendengar kata itu keluar dari mulut sang resepsionis sontak aku terkejut dan bertanya koq bisa bu "memangnya kesalahannya dibagian mana apakah pembayarannya kurang? Kata resepsionis itu "sebenarnya bukan itu masalahnya ini merupakan kesalahan dari pihak hotel kami,dikarenakan kamar yang dipesan nona Emily adalah kamar untuk ukuran pasangan kemudian semalam saat kami mendapat reservasi lagi yang tersisa hanya kamar 305 yang statusnya masih kosong,sehingga salah satu resepsionis kami yang bertugas semalam memasukan pesanan kamar 305 atas nama Tn.Lex dengan harapan misalnya hari ini jika ada kamar lain yang kosong akan kami pindahkan reservasinya tetapi ternyata hari ini tak ada lagi kamar yang kosong, bahkan beberapa customer kami yang seharusnya check out hari ini,malah memperpanjang lagi waktu nginapnya.

Maafkan kami Tn Lex dan nona Emily, karena ini merupakan kesalahan dari kami dan jika nona dan Tn Lex tidak keberatan maka kami dari pihak hotel akan mengganti rugi seratus persen biaya pembayaran hotelnya dan kami juga bersedia membantu jika nona Emily dan Tn Lex mau mencari akomodasi hotel yang lain,sontak kami berdua pun menjawab "tidak" secara bersamaan ,kataku kepada resepsionis" maaf tapi aku sudah memesan kamar hotel ini 1 bulan yang lalu dan aku tidak mungkin harus pindah ke tempat lain" sambil melirik pria yang ada disebelahku" bisa dilihat dari raut wajahnya yang sangat menjengkelkan itu, "maaf tapi aku juga tidak mungkin harus mengganti yang lain sedangkan aku sudah membayarnya,kata pria itu,"dalam benak aku juga tidak bersedia untuk mengalah dan meninggalkan hotel ini harusnya pria dihadapanku ini yang mengalah bagaimanapun Ia baru membayar hotel ini kurang dari 24 jam yang lalu,sedangkan aku sendiri sudah dari satu bulan yang lalu.

"Setelah lama berpikir dan tak ada satupun dari kami yang mengalah,akhirnya sang resepsionis itu berkata "baiklah kalau tak ada yang bersedia untuk mengalah maka kamar dengan no 305 bisa ditempati berdua oleh nona Emily dan Tn.Lex" dan kami akan berikan ganti rugi masing-masing 50% dari biaya kamarnys dan diskon ke pusat kebugaran dan olahraga serta spa sebagai permohonan maaf dari kami."Apa? bagaimana aku bisa tinggal sekamar bersama seorang pria asing yang tidak aku ketahui asal usulnya,apakah kalian bisa menjamin keselamatanku jika ia melakukan hal-hal diluar dugaan kalian? Kataku kepada resepsionis itu,kemudian!!, "aku setuju dengan usulan resepsionis ini,apa mau dikata jika salah satu dari kita tak ada yang mau mengalah jadi solusinya yaah terpaksa kita menempati kamar 305 bersama,dan juga lumayan karena kita diberikan diskon,tak ada salahnya dua orang asing mencoba berbagi kamar yang sama, dan juga aku bukan seseorang yang sama seperti yang ada dalam pikiranmu nona" pihak hotel bisa menyimpan KTPku sebagai jaminan, yang aku kuatirkan jangan-jangan kau yang memiliki pikiran buruk terhadapku".

Harusnya kau mengalah saja,mana mungkin kita sekamar masih banyak hotel lain yang bisa kau datangi dan aku tidak mempunyai pikiran buruk terhadapmu,yang aku sesali adalah kau dengan cepat menyetujui untuk menempati kamar bersama,"kita bahkan tidak saling mengenal,ucap Emily", "tidak ada lagi yang bisa diperdebatkan nona",ucap Lex.

Baiklah kami setuju menempati kamar itu bersama,aku sudah lelah dengan perjalanan dipesawat dan sampai dihotel diperhadapkan dengan masalah yang membuat aku terpaksa memilih sekamar dengan pria ini,dengan dibantu petugas hotel membawa koperku ke kamar dan aku bersama pria itu mengikuti petugas hotel yang mengantar kami menuju kamar,menunggu pintu lift terbuka dan kami masuk kedalam lift dengan menekan tombol angka 3,ketika berada dalam lift " hei perkenalkan namaku Lex" sambil mengulurkan tangan kearahku dan dengan sedikit canggung akupun membalas seraya menjabat uluran tangannya "hai aku Emily".Katanya lagi 'berhubung kita akan menempati kamar yang sama apa salahnya kita berkenalan dan mencoba akrab satu sama lain,jangan kuatir aku adalah orang yang bisa dipercaya dan menurutku memiliki teman sekamar untuk berlibur bersama tidaklah buruk,kau tahu istilah simbiosis mutualisme jadi kita bisa saling menguntungkan disini.

"oke aku setuju tetapi jangan lupa pada batasannya aku wanita dan kau pria"aku tau itu kau wanita, kemudian ia berkata 'btw Emily! aku ingin tahu kau berasal darimana? Kalau dilihat dari fisik sepertinya kau bukan berasal dari Jawa' dan mengapa kau sangat ngotot untuk tetap berada dihotel ini padahal dari tadi resepsionis sudah memberikan penawaran yang lebih baik padamu,"maaf tapi penawaran dari resepsionis tadi bukan hanya berlaku untukku tetapi untukmu juga,dan sebelum aku menjawab pertanyaanmu kau jelaskan dulu asal usulmu terlebih dahulu. Tadi sudah aku sebutkan namaku Lex dan aku berasal dari Jakarta dan aku datang ke Bali untuk berlibur ,"baiklah Lex aku akan menjawab pertanyaanmu mengenai asalku,betul seperti katamu aku bukan berasal dari Jawa dilihat dari warna kulit dan rambutku "aku berasal dari sebuah pulau dengan julukan surga kecil yang jatuh kebumi,jika pernah kau mendengar sebuah lirik lagu "hitam kulit keriting rambut aku Papua" ya aku berasal dari Papua,dan alasan aku untuk tetap berada dihotel ini karena aku menyukai desain ruangannya dan karya seni yang ada dihotel ini,aku tahu disemua hotel yang ada di Bali memiliki ciri khas masing-masing dan pasti ada yang lebih bagus dari hotel disini tetapi aku bukan tipe orang yang jika menyukai sesuatu aku tidak akan beralih ke yang lain lagi."sepertinya kau tipe orang yang berpendirian ujar Lex".Lift yang kami gunakan berhenti dilantai tiga dan kemudian dengan dituntun petugas hotel itu kami melangkah ke pintu dengan angka 305.

My Black OrchidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang