"day three"

1.7K 211 60
                                    

day three : first time

.

.

.

seongwoo berdiri tidak nyaman di hadapan orang yang sedang mengambil posisi duduk di atas kasur king-size. orang itu mengerjapkan matanya lalu memandang seongwoo penuh selidik.

"seongwoo-ya."

seongwoo menelan ludahnya dengan susah payah. keringat dingin mulai bercucuran di punggungnya. pasalnya, orang itu tidak pernah membuka mulutnya sejak perjalanan dari café ke hotel. mata seongwoo tanpa henti melihat kesana kemari.

menjalani saran minki untuk mengikuti blind-date dengan extra-service adalah suatu kesalahan fatal dalam hidupnya.

memang, seongwoo akui, hwang minhyun itu tampan, tinggi, bening pula. jantungnya berdebar setiap kali netra mereka saling bertemu dan aroma cologne minhyun semakin memperburuk keadaan saja.

tetapi kalau sudah urusan 'jebol-dijebol', seongwoo masih belum berani untuk merealisasikan itu. seongwoo tentu banyak melihat bepuluh-ratus video biru dan kadang  menjadi 'soloist' di beberapa kasus tertentu.  namun mental dan hati nuraninya belum siap sama sekali. sehingga ketika mereka berdua masuk ke kamar bernomor '241', nyali seongwoo langsung ciut.

sedangkan hwang minhyun terlihat biasa saja. padahal yang memberi 'kode-kode lets go ngewean' pertama kali itu seongwoo, malah minhyun sudah topless duluan. bahkan ikat pinggangnya sudah di atas karpet. ia menengadahkan tangannya pada seongwoo, mengundangnya.

"uh, anu, a-aku baru inget kalo besok aku ada kuliah..." kata seongwoo disertai tawa aneh.

seongwoo merasa dirinya manusia paling bajing di dunia. setelah menggoda anak orang, malah nggak tanggung jawab. tapi, sumpah, dia benar-benar belum siap.

minhyun tersenyum miring ke arah seongwoo. tangannya yang menggantung di udara ia gunakan untuk menggapai tangan kiri seongwoo dan menariknya untuk mendekat. jarinya meraba tangannya dengan lembut juga memberi pijatan kecil  disana.

"jam berapa?" tanya minhyun santai. raut wajahnya terlihat tidak kecewa sama sekali. sialnya, butuh waktu yang lama bagi seongwoo untuk menjawab. berarti semakin menunjukan bahwa dirinya berbohong.

"jam 7 pagi."

tawa minhyun menggelegar dan seongwoo menyukainya. 

"aku nggak pernah dengar ada kuliah pagi. terutama di hari minggu."

"..."

kata-kata "terciduk", "bangsat", dan hewan-hewan tak berdosa pun muncul dan berputar di pikiran seongwoo. ia lupa bahwa ini adalah malam minggu.

"m-maksudku—"

minhyun menarik paksa tangan seongwoo sehingga tubuhnya menindih minhyun di atas kasur.

seongwoo kehilangan kata-kata karena wajah minhyun terlalu dekat dengannya. tangan kanannya merangkul tubuh seongwoo agar tidak kabur dan tangan satunya meraba wajah seongwoo dan memainkan jarinya di telinga seongwoo, membuat seongwoo sedikit gatal. seongwoo terperangkap dalam tatapan intens minhyun.

《discontinued》die Stabilisierung;;  onghwang+-30 days otp nsfwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang