KAMAR 305
Malam semakin larut tetapi mata kami belum saja terpejam,setelah makan malam tadi masing-masing dari kami memesan secangkir kopi untuk Lex dan teh untuk Emily,lebih baik kita mengobrol diteras kamar saja usul Emily,karena biasanya perbincangan kita akan sangat panjang sampai lupa waktu,aku setuju denganmu Emily,aku akan meminta pelayan restoran untuk mengantarkan minum pesanan kami ke kamar.
Saat kami berdua kembali ke kamar dengan menaiki lift dalam diam,aku melihat Lex yang serius mengecek ponselnya,entalah mungkin ia mendapatkan banyak pesan penting,sedangkan aku sendiri sedang malas melihat ponselku jika tidak ada hal yang begitu penting,apalagi melihat sosial media rasanya aku sudah jenuh,hanya sesekali saja aku melihatnya.Lift berhenti di lantai tiga,kami keluar dan berjalan ke arah kamar 305, kemudian "hmm maaf emily,banyak pesan yang harus aku balas ini menyangkut pekerjaanku sehingga aku mengabaikanmu di lift tadi",tak apa Lex,aku paham. "masuklah Emily nanti aku menyusul,aku mau menelpon sebentar',baiklah Lex.kemudian aku masuk kedalam kamar,aku melihat Lex masih berdiri bersandar diambang pintu dengan membiarkan pintu kamar terbuka dan aku mendengar ia mengobrol dengan seseorang diluar sana.
Panggilan telepon dari Lex belum dijawab oleh orang diseberang sana,kemudian pada deringan kedua baru dijawab "halo",jawab seseorang disana,Lex menelepon Roby sahabatnya yang saat ini sedang mengurus studio dan galerinya di Jakarta. Kenapa baru menghubungiku Lex,apa kau sedang asik dengan gadismu sampai tidak menghiraukan panggilanku,ucap roby diseberang sana,Langsung saja pada intinya Rob apa yang ingin kau sampaikan segeralah jangan menggodaku seperti itu,pria itu mulai dongkol dengan sikap temannya yang selalu menggodanya,kau mau bicara serius atau aku matikan teleponnya,oke..oke baiklah begini Lex besok itu ada seseorang pelanggan yang ingin bertemu denganmu,kau masih ingat pelanggan kita yang pernah membeli 10 lukisan digaleri itu kan,kebetulan saat ini ia sedang ada di Bali dan aku dihubungi oleh asistennya,kemungkinan ia akan memesan lukisan kita, tetapi temanya sedikit berbeda,ia ingin memberikan tema untuk lukisan yang dipesannya nanti dan ia ingin bertemu langsung denganmu besok pagi jam 8 dan alamatnya akan aku kirimkan via sms.Baiklah rob terima kasih atas informasinya aku akan menemuinya besok.Lex apa yang kau lakukan tadi ujar roby diseberang sana,aku ke pantai dan setelah itu hanya makan malam dengan temanku,apakah teman gadismu yang kemarin itu Lex?,"Iya memangnya ada apa denganmu Rob,,. Jangan bilang kau sudah berakhir dengannya diranjang Lex.? Yang ditanya menjadi geram,Lex menimpali pertayaan roby "aku tidak serendah itu"jaga bicaramu roby,aku bukan playboy sepertimu yang selalu mengajak gadis-gadismu keranjang.Berhentilah mengoceh tidak jelas.Lex mematikan panggilan telponnya dan beranjak masuk ke kamar.
Melihat Emily sedang duduk disebuah kursi diteras kamar mereka sambil menatap layar handphonenya,kemudian Lex menghampiri Emily dan duduk disebelahnya,"kau sudah datang,sapa Emily,"ah ya..apa yang kau lihat aku perhatikan kau sangat serius memandang layar hpmu,aku hanya membalas beberapa pesan dari teman-temanku,karena aku tadi memposting fotoku di Sosmed grup kami,,oh begitu ujar Lex. Lex mengambil secangkir kopi diatas meja dan meneguknya,dan Emily menoleh dan memandang Lex yang tengah meneguk kopinya sambil tersenyum,,manis ujar Lex, Emily tidak menyadari kata manis yang ditujukan untuk dirinya,"iya kopi yang awalnya pahit jika diberi gula pasti akan manis",Lex tersenyum dan memandang Emily,sama dengan teh yang kau minum jika tidak diberi gula pasti rasanya hambar. Lex melanjutkan kalimatnya, sama halnya dengan kehidupanku yang tiba-tiba menjadi pahit dalam semalam,tetapi setelah bertemu dengamu rasa pahit itu berubah jadi manis dengan hanya melihat senyuman dan keceriaanmu. "Aku senang mendengarnya Lex,kau adalah orang yang jujur dan dapat dengan mudah mengungkapkan perasaanmu jika kau sedang bahagia,bukankah setiap karya seni terlahir dari kondisi dan perasaan si pembuatnya,aku setuju dengan pendapatmu Emily.
Aku pikir sudah saatnya untuk kita tidur,waktu juga sudah menunjukan pukul 12 malam,Lex berdiri sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku,"apa kau sedang tidak enak badan,tanya Emily, "aku merasa punggungku sedikit sakit,karena kasur yang aku tempati tidur sangat keras,sehingga tubuhku tidak nyaman saat berbaring".Bagaimana kalau kau tidur saja disebelahku,ranjangnya juga besar bisa muat sampai tiga orang,aku akan menempatkan bantal dibagian tengah sebagai pembatasnya,tawar Emily.Lex terkejut dengan perkataan Emily,serius kau ingin aku tidur disebelahmu,apa kau tidak takut? Ucap Lex seraya menggoda Emily," aku tahu kau bukan orang yang mempunyai pemikiran rendahan seperti itu dan aku percaya padamu",Lex tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Emily, kalau begitu kita akan tidur bersama.Saat Lex hendak memejamkan matanya Ia melihat Emily terduduk dipinggir ranjang dan membelakanginya, apa yang kau lakukan Emily,? "Aku akan berdoa,jika mau kau bisa berdoa bersama-sama denganku,kemudian Emily dan Lex berdoa bersama sebelum mereka tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Black Orchid
RomanceProlog Emily Ester,seorang gadis yang menyukai seni dan sering berpergian ke tempat wisata,ketika Ia memulai liburannya di Bali Emily bertemu dengan seorang pemuda bernama Lex Zander yang menyukai photografi dan memiliki hobby travelling yang sama d...