BAB 8

6 2 0
                                    

BERPISAH

Emily merasa bingung melihat tingkah Lex pagi ini,tidak seperti biasanya,ia seperti orang lain hari ini,,ahh ya apa itu tadi,ia menyentuh kepalaku dan menyuruhku untuk menunggu.mungkin karena semalam aku berbaik hati menyuruhnya tidur ditempat tidur ini.Entahlah menurutku dia orang yang baik dan juga tampan,aku suka melihat matanya yang sipit jika ia tertawa hampir membentuk garis,aku berpikir ia adalah seorang turunan tionghoa tetapi sepertinya juga bukan,aku tidak berniat untuk bertanya padanya.Emily sedang duduk menyandar ranjang dan berpikir,tiba-tiba ponselnya berbunyi,Ia menengok dan melihat siapa yang menelpon,ternyata adiknya yang menelpon,,

Iya halo,ada apa Fred? "adiknya menyapa diseberang sana,Kakak sedang dimana?,"aku masih di Bali saat ini, kapan kakak bisa datang mama sedang sakit saat ini kondisi mama sedang lemah kami memutuskan untuk membawa ke rumah sakit dan saat ini berada di ICU,baiklah aku akan segera pulang hari ini Fred katakanlah pada mama,baiklah kak sampai ketemu.Emily menutup panggilan teleponnya,ia harus segera bersiap dan mencari tiket penerbangan pagi ini.Saat ini Emily tidak bisa menunggu sampai Lex kembali,kemudian Emily melihat daftar penerbangan online untuk jam 9 pagi masih ada untuk penerbangan ke Papua,ini masih jam 8,berarti ia punya waktu satu jam lagi untuk keberangkatan,kemudian Emily membooking tiket pesawatnya dan membayarnya secara online,dan ia bergegas membereskan barang bawaannya,maafkan aku Lex,aku tidak menepati janjiku untuk menunggumu,aku harus pergi.Emily berjalan menuju lift dan menekan tombol ke lantai satu,sesampainya di loby hotel ia meminta pelayan hotel untuk memanggil taksi,setelah itu Emily ke meja resepsionis,"ada yang bisa kami bantu nona Emily,apakah hari ini anda akan check out? Emily mengatakan bahwa ia harus pergi karena ada urusan mendadak. Tn Lex akan tinggal beberapa hari lagi sampai masa inap dihotel ini berakhir,tolong sampaikan surat ini padanya. Baik nona akan kami sampaikan,dan terima kasih sudah berkunjung dihotel kami. Taksi yang dipesan Emily telah datang dan iapun bergegas ke Bandara.Emily tersenyum ,selamat tinggal Lex semoga suatu saat kita bisa bertemu kembali.

Lex yang saat ini sedang diperjalanan menuju sebuah hotel di daerah Ubud,karena Lex akan bertemu dengan klienya,tetapi Lex merasa ada sesuatu yang mengganjal dihatinya,ia merasa berat untuk pergi kali ini,Lex selalu memikirkan Emily. Setelah sampai di Ubud dan bertemu dengan klienya,dan mendapatkan kesepakatan untuk pemesanan lukisannya,tepat pukul 10 Lex pulang kembali ke hotel.Sesampainya dihotel Lex mempercepat langkahnya untuk menemui Emily dikamar,saat melewati Loby resepsionis memanggilnya "Tn Lex,tadi sebelum nona Emily pergi,Ia ada menitipkan sebuah surat untuk anda",Baiklah terima kasih,ahh ya dan juga nona Emily sudah check out duluan,apa nona Emily sudah memberitahukannya pada anda?, Lex tersontak mendengar dari resepsionis kalau Emily sudah pergi,tidak mungkin,apa kau tahu dia pergi kemana,"tadi nona Emily sudah membawa semua barangnya dan meminta kami memanggilkan taksi karena ia akan ke bandara,kemudian nona Emily hanya menitipkan surat itu pada kami.Jam berapa Emily pergi dari sini? "Sekitar jam 8.30. Itu berarti saat ini gadis itu sudah tidak bisa ditemui lagi,sedangkan aku baru kembali ke hotel ini jam 10,aku terlambat dua jam.Yang Lex sesali adalah selama tiga hari bersama Emily tak sedikitpun mereka berpikir untuk saling menukar nomor kontak,kemudian Lex bertanya pada resepsionisnya "apa kau masih menyimpan data pribadi Emily saat ia reservasi dihotel ini? "Maaf Tuan Lex memang kami menyimpan data tiap tamu yang menginap disini,tetapi setelah tamu itu sudah check out maka kami akan langsung menghapus data mereka. Lex berpikir sudah tidak ada lagi harapan buatnya,baiklah terima kasih,pamit Lex pada resepsionis di Loby dan ia melangkah dengan gontai ke kamarnya.

Pantasan dari pagi saat aku mau pergi perasaanku tidak enak,aku bahagia karena mendapatkan tender untuk galeriku,tetapi disaat yang bersamaan aku kehilangan seseorang,seorang teman yang berarti bagiku,walaupun pertemuan kami sangat singkat tetapi ia memberi warna dalam hidupku. Lex dengan lesu melangkah kembali ke kamarnya,saat ini kamar itu akan ditempatinya sendiri,aku kembali kesepian guman Lex,dengan lesu ia membuka surat dari Emily dan membacanya.

Dear Lex,

Aku tidak bisa menunggumu sampai kau kembali,Aku mendapatkan berita yang mendadak,ibuku sedang sakit dan dirawat dirumah sakit,sehingga aku harus pulang hari ini,maafkan aku karena tidak sempat pamit denganmu.

Terima kasih untuk kebersamaan kita 3 hari ini,aku bahagia bisa bertemu dan mengenalmu,insiden pembayaran kamar hotel tidak akan terlupakan olehku,masih banyak tempat yang belum aku kunjungi bersamamu ,tetapi saat ini waktunya tidak tepat.tetaplah semangat untuk menghasilkan karyamu yang indah.Semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi.

Salam,,

Emily

Hari yang sama dengan kepergian Emily,Lex memutuskan untuk kembali ke Jakarta,ia rasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan disini,saat ini Lex lebih merasa kehilangan saat Emily pergi bila dibandingkan dengan saat ia memutuskan hubungannya dengan Lisa.Pria itu kemudian membereskan barang-barangnya dan kemudian ia juga Check out dari hotel pada sore harinya karena ia akan berangkat ke Jakarta pada jam tujuh malam.Dalam perjalanan kebandara Lex kembali memeriksa ponselnya dan membuka salah satu sosial medianya,pada pencarian ia mengetik nama Emily,pernah beberapa kali Lex melihat Emily membuka sosial mediannya,disaat mereka sedang menunggu sunset di sanur,karena itu hanya ini harapannya semoga bisa mendapatkan kontak Emily,satu lagi yang tidak ia ketahui adalah nama lengkap gadis itu,ia hanya sebatas tahu nama yang tiga hari ini ia panggil Emily,saat dibuka begitu banyak daftar nama Emily yang muncul diberanda pencarian, Lex bingung yang mana sebenarnya gadis yang dicarinya ini,terlalu banyak akun yang memiliki nama yang sama.Lex terus mencari dan melihat setiap akun dengan nama Emily,sampai akhirnya ia menyerah tidak ada lagi harapan untuknya,semua pencarian tidak membuahkan hasil.

Lex membuka galeri ponselnya dan melihat beberapa foto-foto yang diambilnya saat hari pertama ia menginap di dalam kamar yang sama,ketika Emily bangun dipagi hari dan berdoa,sambil tersenyum Lex terus memandang foto itu lalu ia menscrol ke foto berikutnya dilayar hpnya,foto Emily saat gadis itu sedang berdiri didepan jendela sambil tersenyum,benar-benar alami,wajah manis tanpa polesan makeup,rambut keriting ikalnya dibiarkan tergerai dibahunya,aku tidak pernah melihatnya memakai riasan saat hendak bepergian,seorang yang cukup sederhana dan apa adanya dan bukan seorang gadis feminim, gadis dengan senyuman yang manis.

Lex telah sampai di Jakarta,sesampainya dibandara yang kemudian dijemput oleh sahabatnya Roby,melihat wajah Lex yang sedang kusut membuat Roby tidak berani menggodanya lagi,karena jika ia berani mengganggunya lagi maka yang ia dapatkan adalah umpatan kasar yang keluar dari mulut Lex, ada apa dengan wajahmu,seperti tidak bersemangat bukankah liburanmu masih ada tiga hari lagi,tetapi kau sudah balik secepat itu,aku hanya tidak ingin sendirian berlama-lama disana,kebetulan pagi tadi aku sudah bertemu dengan klien itu dan mendapatkan pesanan lukisan sebanyak 20 buah darinya,kau tahu berapa keuntungan yang akan kita dapatkan,itu yang membuatku ingin segera cepat-cepat pulang untuk menyelesaikan pekerjaan itu,kata Lex memberi alasan kepulangannya yang mendadak pada Roby,padahal alasan yang sebenarnya adalah karena gadis manis itu telah pergi tapi hal itu tidak mungkin diberitahukan pada sahabatnya itu.

Malam semakin larut,ketika Lex telah sampai dirumahnya,suasana rumah telah sepi sepertinya orang-orang dirumah itu sudah tidur,bisa dilihat dari beberapa lampu yang sudah dimatikan pada beberapa ruangan,Lex berada dikamarnya sendiri malam ini,apa yang sedang ia lakukan saat ini pikir Lex,semoga semuanya baik-baik saja Emily,kau adalah seorang yang optimis dan kuat semoga ibumu lekas sembuh,aku akan selalu mendoakanmu,terima kasih karena kau, aku mengerti satu hal yaitu tidak selamanya kita kuat karena kelebihan kita tetapi setiap doa yang kita berikan pada Tuhan itu yang menjadikan setiap kelebihan pada diri kita,ujar Lex sambil terus memandangi foto Emily yang dijadikan sebagai wallpaper pada ponselnya .Dimalam yang sama namun ditempat dan di jam yang berbeda seorang gadis masih terjaga di depan kamar ruang ICU disebuah rumah sakit,mamanya yang saat ini dirawat pada sebuah rumah sakit swasta di Papua,Emily sedang berharap menunggu sebuah keajaiban,melihat mamanya yang saat ini sedang terbaring lemah membuat Emily tidak bisa berpikir dengan benar,untuk saat ini ia melupakan seseorang yang tadi pagi bersamanya.Seseorang yang sedang mendoakannya dari jauh.


My Black OrchidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang