BAB 10

7 2 0
                                    

HARAPAN

Setiap orang mempunyai harapan,melihat orang yang kita sayangi bisa bahagia,meraih kesuksesan,harapan akan mendapatkan cinta dan kasih sayang. Demikian dengan gadis hitam manis itu yang saat ini masih setia memberikan harapannya pada Tuhan, sudah dua hari ini ia dengan setia menunggu depan ruang ICU itu,baju yang ia gunakan semenjak sampai disana belum juga digantinya, dengan wajah tertunduk lesu seakan tidak bergairah.

Kakak istirahatlah sebentar sudah dua hari ini kakak belum tidur maupun makan dengan benar,pulanglah dan beristirahat aku yang akan bergantian menjaga mama,ujar Fred,adiknya Emily. Aku akan tetap disini menunggu mama,maafkan aku Fred karena tidak ada disaat mama sakit,aku terlalu memikirkan kesenanganku sampai melupakanmu dan mama,tidak apa kak,aku dan mama juga mengerti kau butuh liburan.Kita hanya bisa berdoa dan berharap penuh pada Tuhan semoga semua baik-baik saja dengan mama. Emily dengan sedihnya memeluk fred adiknya dengan air mata yang terus mengalir dipipinya,aku lebih cengeng darimu Fred,seharusnya aku bisa menguatkanmu,tetapi saat ini aku bebar-benar hancur melihat mama didalam sana."aku laki-laki kak,dan aku sudah berjanji pada papa untuk selalu menjagamu dan mama.

Emily kemudian berganti jaga dengan adiknya dan ditambah dengan beberapa keluarga sepupunya yang turut serta menemani mereka dirumah sakit.Ia pulang sebentar kerumahnya untuk mandi dan mengganti bajunya dengan yang baru,setelah itu Emily membongkar koper bawaanya waktu liburan dan mengeluarkan isinya,dan meletakkan beberapa pakaiannya kedalam lemari,Emily baru menyadari sesuatu,ahh iya pria itu,aku melupakannya tetapi untuk saat ini aku tidak punya waktu untuk memikirkannya,lalu Emily bergegas mengambil makanan yang sudah disediakan dimeja makan oleh tantenya,tante Tin adalah adik papanya yang kebetulan saat itu sedang menginap dirumahnya untuk menjaga dan mengurus rumah mereka sedangkan ia dan adiknya Fred harus menjaga mamanya di Rumah sakit.

Tantenya yang baru saja muncul dari dapur menyapa Emily yang sedang makan,kau terlihat sangat kurus sekali,dua hari ini kau tidak makan,aku seakan tidak berselera saat melihat mama terbaring dengan lemah,bersabarlah mamamu adalah orang yang kuat,ia pasti bisa melaluinya,iya tante,Cuma aku sedikit trauma saja melihat mama seperti itu mengingatkanku pada papa,hingga disaat terakhirnya papa aku bahkan tidak bisa melihatnya.Jangan berpikir seperti itu Emily,tegur tantenya,kau harus punya harapan,setiap manusia mempunyai batasan yang ditentukan masing-masing yang terutama kau harus percaya bahwa Tuhan itu ada dimana disaat kau membutuhkanNya dan mendengar setiap permohonan kita.Baik terima kasih tante sudah menguatkanku,kemudian taklama kemudian ponsel tante Tin berdering,"iya halo,ada apa Fred,? Aku hanya ingin memberi kabar kalau mama sudah sadar,aku mau menelpon kak Emily tetapi sepertinya dia sedang istirahat,jadi aku menghubungi tante saja,iya baik nanti tante sampaikan pada kakakmu saat ini dia sedang makan.Tante Tin menghampiri Emily,adikmu Fred baru saja menelpon memberitahu kalau mamamu sudah sadar saat ini,dan dokter sedang memeriksanya,Emily dengan girang memeluk tantenya seraya mengucapakan Terima kasih Tuhan,aku harus bergegas untuk kerumah sakit,aku ingin melihat mama,Emily yang ditemani oleh tante Tin bergegas ke rumah sakit dan menemui sang mama.

Emily menghabiskan sisa liburannya dengan merawat dan menjaga mamanya di rumah sakit hingga mamanya sudah betul-betul kembali sehat dan diperbolehkan untuk pulang kerumah,semua kesibukan seakan membuat gadis itu lupa akan seseorang yang selalu merindukannya,karena saat bersamanya Emily hanya menganggapnya sebagai seorang teman yang tidak sengaja bertemu dengannya,Bali adalah kota yang ramai disiang malam,bertemu dan berkenalan dengan bermacam-macam orang,dan menurut Emily itu hal yang biasa terjadi,Emily tidak berharap lebih dari perjumpaan mereka yang terhitung singkat itu.

Setelah liburannya berakhir,Emily kembali disibukkan dengan pekerjaannya yang sangat banyak, diperhadapkan dengan angka-angka yang sangat banyak dilayar monitor,keadaan yang semula ia jalani,hari-hari bekerja,sampai saat ini Emily masih betah melajang sendiri,ia begitu menikmati kesendiriannya saat ini. Jangan pernah berhenti berharap waktunya masih panjang guman Emily dalam hatinya.

My Black OrchidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang