My Dongsaeng My Love 7

2.2K 167 5
                                    

Seokjin membuka matanya sakit di kepala dan tangannya membuatnya meringis kesakitan. Memang bukan luka yang parah tapi luka tersebut sudah cukup membuat Seokjin menjerit tertahan.

Seokjin mengedarkan matanya ke sekeliling. sekarang ia berada di kamar Taehyung. Terakhir yang Seokjin ingat ia sedang berciuman panas dengan Taehyung.

"Oh tidak Taehyung," Seokjin mencari keberadaan Taehyung karena saat ini Taehyung tidak bersamanya.

"Apa yang sudah aku lakukan padamu Taehyung," ujar Seokjin seraya menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.

Ia masih berpakaian utuh. Tidak ada tanda-tanda kalau ia sudah melakukan sesuatu yang sekarang di pikirkannya.

"Aku masih...Apa aku tidak melakukannya semalam."

"Lalu dimana Taehyung sekarang."

Seokjin bangun dari tempat tidurnya dan pergi untuk mencari Taehyung. Di seluruh bagian dalam rumah tidak ia temukan. Seokjin pergi ke belakang rumah. Ia berfikir mungkin saja sekarang Taehyung sedang mencuci pakaian di belakang.

"Taehyung," ujar Seokjin ia sedikit terpeleset dan membuat kakinya ngilu sekarang.

"Kau dimana Tae?. Kenapa pergi meninggalkan ku," ujar Seokjin. Ia kembali ke dalam rumah dengan kaki terpincang-pincang karena terpeleset tadi di belakang.

"Jin hyung," Taehyung menghampiri Seokjin yang berjalan sempoyongan.

"Kenapa kau turun dari ranjang hyung kau kan masih sakit."

"Aku...."

"Ada apa dengan kakimu hyung," ujar Taehyung memegang kaki Seokjin.

Seokjin menatap Taehyung tanpa jedah. Otaknya masih berfikir tentang kejadian semalam dan dimana ia tidak ingat lagi kejadian selanjutnya.

"Aarrghh, sakit Taehyung jangan di sentuh," ujar Seokjin memegangi kakinya yang sakit.

"Sepertinya kau terkilir hyung," Taehyung menatap Seokjin.

"Ini semua karena aku mencarimu. Kau dari mana saja sih Tae?."

"Aku membeli bubur untukmu Jin hyung. Kau tahu kan aku gak bisa masak kalau aku maksain masak entar Jin hyung makan makanan gak enak buatanku dan tambah sakit lagi. Jadi aku pergi untuk membeli di luar saja."

Taehyung mengambil bubur yang di belinya tadi menyajikannya dan memberikannya pada Seokjin.

"Ayo makanlah Jin hyung mumpung masih anget," ujar Taehyung menyuapkan sesendok bubur ke mulut Seokjin.

"Aku akan makan sendiri Tae," Seokjin mengambil sendok di tangan Taehyung.
.
.
.

Taehyung memegang kaki Seokjin yang terkilir dan menaruhnya di pahanya.

"Apa yang ingin kau lakukan Tae? itu sakit tau."

Seokjin meringis kesakitan tapi dia tidak berhenti menyuapkan bubur ke dalam mulutnya. Dalam hitungan ke tiga Taehyung mencoba memijat Seokjin ia memutar pergelangan kaki Seokjin dan Seokjin yang tidak tahan sakit langsung menyemburkan bubur di mulutnya ke wajah Taehyung di depannya.

"Sudah aku katakan itu sakit," ujar Seokjin ia menarik kakinya dari pangkuan Taehyung. Ia merasakan kakinya tidak sakit lagi sekarang.

Taehyung hanya mengusap mukanya kasar dengan tisu yang ada di ruang makan tersebut. Seokjin menatap Taehyung yang sibuk mengelap mukanya yang kotor karena semburan bubur dari mulut Seokjin.

"Taehyung Mian, hyung tidak sengaja. Tadi itu refleks, aku merasa sakit tadi"

"Tidak apa-apa Jin hyung," Taehyung mengulas senyum di hadapan Seokjin.

"Tunggu bentar ya hyung aku mau nelfon Jhope hyung dulu."

Taehyung pergi agak jauh dari tempat Seokjin berada. Seokjin menundukkan kepalanya lesu menatap Taehyung yang sepertinya senang sendiri dengan dunianya.

"Mengapa hati ini selalu terasa sakit Tae, Apa aku memang benar-benar telah mencintaimu," batin Seokjin.

Ia mengelus dadanya dan kembali memakan bubur yang tadi di lupakannya sejenak. Taehyung tampak lesu saat menghampiri Seokjin. Wajahnya di tekuk dan raut kekhawatiran tampak jelas di wajahnya. Taehyung duduk di sebelah Seokjin dan menatap wajah Seokjin yang lebih dulu menatapnya.

"Apa kau tidak apa-apa jika aku tinggal sebentar hyung," ujar Taehyung memegang tangan Seokjin.

"Ne, pergilah Tae. Tapi apa kau akan pergi sekolah tanpa seragam?."

"Ini hari minggu hyung aku tidak pergi ke sekolah tapi... aku mau ke tempat Jhope hyung," Taehyung menunduk meminta izin.

Sakit kembali di rasakan oleh Seokjin. Bagaimana ia tidak ingat kalau hari ini hari minggu dan tentu saja Taehyung ingin menghabiskan waktu dengan kekasihnya tersebut.

Seokjin  tersenyum kecut dan mengangguk. Ia mengijinkan Taehyung pergi walau hatinya merasa berat.

"Baiklah kau boleh pergi Taehyung. Pulangnya jangan malam-malam."

"Gomawo hyung, aku tidak akan lama-lama aku akan segera pulang setelah selesai menonton pertandingan Jhope hyung."

Seokjin mengangguk dan Taehyungpun pergi ke tempat pertandingan balap motor Jhope.
.
.
.

Di tempat balapan sudah ada Jimin yang memberi dukungan untuk Suga dengan cara membawa spanduk bertuliskan 'Namja Ganteng Suga Ayo Semangat'. Jimin memang agak berlebihan dan itu membuat Taehyung yang melihatnya tidak berhenti tertawa.

"Hey Taehyung, sejak kapan kau disini?. Dan ngapain kau tertawa seperti itu apa ada yang lucu," ujar Jimin

Ia merasa heran dengan sikap sahabatnya itu. Tidak ada angin tidak ada hujan malah tertawa terbahak-bahak seperti itu.

"Apa kau sangat bahagia hari ini Taehyung~ah," lanjut Jimin.

Taehyung berusaha menghentikan tawanya. Ia mulai memandang serius sahabatnya yang sedang kebingungan dengan sikapnya tersebut.

"Ne, aku senang kau juga ada disini Jimin~ah jadi aku gak sendirian."

Taehyung tertawa kembali Jimin yang awalnya bingung ikutan tertawa juga.
Tidak lama semua pembalap bersiap-siap di arena. Jhope melihat Taehyung datang untuk memberi dukungan dirinya. Ia berteriak memanggil Taehyung.

"Hai chagi, makasih udah datang," ujar Jhope dengan melempar flying kiss namun tangannya keburu di pegang oleh Suga.

Suga memeluk Jhope dan membuat Jhope diam setelahnya. Taehyung hanya diam saja melihat adegan Jhope, Suga. Ia lebih memilih  menatap Jimin di sampingnya yang masih semangat mendukung Suga.

Taehyung teringat kembali tentang Jhope yang mencium Suga di toilet mall. Taehyung memegang pundak Jimin dan membuat sahabatnya tersebut menoleh ke arahnya dengan tanda tanya.

"Ada apa Taehyung~ah."

"Apa kau mencintai Suga hyung atau hanya ngefans kepadanya Jimin~ah?."

Jimin mengerutkan alisnya. Apa maksud pertanyaan Taehyung?.








**TBC**









My Dongsaeng My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang