11. Panggilan Sayang

476 88 61
                                    

<<YANG MASIH ENGGA KOMEN, AUTOBLOCK>>

" Dari mana saja Krys? " Suara berat milik Ayahnya menghentikan langkah hati-hatinya. Krystal berdiri tegap ditempatnya menatap Ayahnya yang tengah duduk sambil menyilangkan tangan didadanya. Wajahnya seketika sumringah, takut? Tidak? Untuk apa dia takut kan dirinya tidak punya salah. Lagipula ia sudah mengatakan pada Ibunya kalau malam ini akan pergi berkencan. Apa Ibunya tidak menyampaikan izinnya pada Ayahnya sehingga pria paruh baya dengan tubuh yang masih kekar itu menatapnya dengan tajam dan penuh ancaman.

" Daddy mengagetkanku saja, aku habis jalan-jalan dengan temanku " Ucapnya sambil tersenyum, ia membawa langkahnya mendekati pria paruh baya itu. Namun ia sama sekali tak menyangka kalau ruang tamu dengan lampu temaran itu membuat kembarannya ikut terlihat dari jarak sejauh lima meter. Sehun, ia duduk sambil memamerkan senyum sinis andalannya pada adiknya. Kapan lagi ia melihat pemandangan seperti ini.

" Bohong , aku melihatnya bersama Taemin tadi " Krystal mendelik, saat ia hendak mendekatinya Sehun menjauh dan tangannya saat itu juga ditarik oleh Ayahnya.

" Daddy tidak suka kamu main bawa Taemin tanpa izin, dia bekerja bersama Daddy. Sudah beberapa kali Daddy peringatkan kenapa masih tidak mengerti? " Ucap Ayahnya pada anaknya. Krystal menghembuskan nafasnya, pasti ini ulah Sehun, kenapa senang sekali ia mengajaknya perang huh? Lihat saja, mungkin sekarang dia kalah, besok ia akan membuat dirinya yang kalah. Batinnya penuh ancaman.

" Aku butuh teman curhat. Daddy tahu kan kalau aku habis ditinggal oleh teman kencanku "

" Kalau sudah tahu ditinggalkan kenapa masih dilanjutkan? Kamu itu anak Daddy yang paling cantik, siapa yang berani menolak anak Daddy ini? " Krystal mendengus, kalau ada Ibunya pasti Ayahnya akan bilang kalau Ibunya lah yang lebih cantik. Memang dasarnya saja Ayahnya tukang menggombal.

" Hukum saja Dad! Jangan beri dia uang jajan " Ucapan yang keluar dari mulut Kakaknya membuat Krystal mendengus sebal. Kenapa sih pria itu selalu saja mengibarkan bendera perang padanya. Kalau ia sudah membalasnya pasti kakaknya itu akan mengadu pada ibunya, dasar anak manja. Ia akui memang Sehun sudah bisa mencari kerja sendiri, lihat saja kalau ia diterima di agensi besar yang menaungi para model international pasti ia akan menceburkan kakaknya itu kesungai. Sial! Ia sangat membencinya.

" Cukup Hun, kamu kenapa ikut-ikutan. Kamu bilang mau menonton bola, kenapa malah disini? " Sehun menatap Ayahnya, huh! Sulit sekali pria itu membelanya, padahal tadi Ayahnya yang mengajaknya duduk disini sembari menunggu anak bungsunya pulang. Kalau Minho tidak pulang sih tidak masalah, tapi Krystal, dia anak perempuan satu-satunya di keluarga Choi, kalau wanita cantik berkulit putih dengan tubuh bak model itu hilang pasti tidak akan ada yang menggantikannya.

" Sebenarnya Daddy ada dipihak siapa? Tadi bilang ingin menghukum Krystal karena pulang jam sebelas malam. Sekarang, saat Krystal pulang Daddy malah melemah, mau Daddy apa sebenarnya? " Tanyanya frustasi. Ayahnya mengulurkan tangannya pada Krystal, anaknya itu duduk dengan patuh disampingnya. Kalau ada Ibunya pria paruh baya itu pasti lebih senang memeluknya ketimbang kedua anaknya, dirangkulnya kedua anaknya. Wajah ketiganya mendekat dengan pandangan Krystal dan Sehun yang saling tatap, walaupun mereka tengah bertengkar satu sama lain, tapi hatinya mereka begitu penasaran dengan apa yang hendak dibicarakan oleh Ayahnya.

" Kalian setuju kalau kakakmu menikah dengan wanita yang hanya berprofesi seorang guru? " Pertanyaan itu membuat mereka tersentak terutama Krystal, entahlah.. ia rasa ini bukan pertanda yang baik apalagi mendengar nada suara dingin yang keluar dari mulut Ayahnya. Ini tidak biasanya?

*******

" Tuan .. " Panggilan dari wanita yang tengah duduk disampingnya membuat Minho menoleh. Sulli menatapnya dengan penuh tanya, namun ia sama sekali tak menghiraukannya. Sulli menurunkan rahangnya, bukannya menjawab kenapa pria itu malah menatapnya tajam, Sulli menatap jendela disampingnya, apakah ia salah? Ia kan hanya memanggilnya?

Love by Accident✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang