Complicated

782 10 6
                                    

HOPE YOU LIKE IT!

***

Terlihat seorang wanita yang tengah memandang indahnya pemandangan sore hari dari atas balkonnya. Wanita itu mencium udara sore hari sambil memejamkan matanya, dan sesekali wanita itu mengelus perutnya yang hampir membuncit. Ya, kini wanita itu tengah mengandung, usia kandungannya telah menginjak bulan ketiga. “sayang, mom sudah tak sabar menunggumu keluar”, ucap wanita sambil mengelus perutnya tanpa mengalihkan pandangannya dari indahnya pemandangan sore hari sambil tersenyum.

Karena teringat sesuatu, wanita itu melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya. Wanita itu menghampiri meja riasnya dan membuka salah satu laci. Di dalam laci itu terdapat sebuah kotak berwarna putih yang cukup usang. Perlahan namun pasti wanita itu membuka kotak putih tersebut, dan terpampanglah 2 amplop surat yang berbeda pengirim namun dikirim di hari dan waktu yang sama, kata lainnya surat itu diletakkan kedalam kotak putih tersebut, kemudian mengirimnya ke wanita itu.

Lila P.O.V

Aku teringat akan surat yang sudah lama ingin ku bakar. Ku langkahkan kakiku menuju meja riasku dan membuka salah satu lacinya. Setelah melihat kotak itu aku segera mengambilnya dan ku perhatikan setiap sisinya yang telah usang. Ku hapus debu yang menempel di atas kotak tersebut, lalu ku buka perlahan. Terlihatlah 2 amplop surat yang membuat hatiku sakit dan hancur berkeping – keping. Dan hari ini, aku membulatkan tekadku untuk membakar kotak beserta isinya. Aku membawa kotak tersebut ke arah balkon, kemudian aku duduk di kursi ayunan yang terdapat di pojok balkon. Ku ambil salah satu surat, sebelum membakarnya aku ingin membaca kedua surat itu untuk yang terakhir kalinya. Dengan perlahan, tanganku membuka amplopnya dan mengambil kertas yang berada di dalamnya. Aku menghembuskan nafasku sebentar, lalu mulai membaca kata demi kata yang terangkai di dalam surat tersebut secara perlahan.

#Flashback On :

6 tahun yang lalu..

Lila P.O.V

Hari ini kelasku kedatangan murid baru. Dia pindahan dari Padang, laki-laki itu -murid baru-  bernama Raka. Menurutku dia cukup tampan, tak heran ketika dia memasuki kelas, perempuan dikelasku sampai tak berkedip memandangnya, berlebihan memang, namun itu lah yang terjadi. Aku tak habis pikir dengan teman-temanku ini, baru melihat lelaki tampan saja langsung tak berkedip, apalagi jika mereka melihat laki-laki yang sangat tampan, ku ulangi SANGAT TAMPAN, aku tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi, mungkin mereka akan langsung pingsan di tempat. Well, itu memang berlebihan, tapi itu kan hanya perumpamaanku saja, haha. Ternyata lelaki itu duduk didepanku yang kebetulan kosong.

Setelah duduk, lelaki itu menghadap kebelakang -ke arahku- yang tengah mencoret coret buku tak jelas. Lalu dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum. “aku raka, kamu?”, tanyanya. Kemudian aku membalas uluran tangannya sambil tersenyum “aku lila, semoga kau betah bersekolah di sini”, jawabku, “semoga saja”, balasnya sembari melepaskan jabatan tangan kami.

Raka P.O.V

Oh, ternyata namanya Lila. Senyumnya begitu tulus, wajahnya yang putih membingkai senyumnya yang indah. Dia begitu cantik, manis dan entahlah aku tak bisa berkata-kata lagi, dia terlalu sempurna untuk dideskripsikan. Wajahnya yang seperti perpaduan keturunan jawa dan arab -namun ia bukan orang arab, aku sudah menanyakannya tadi- , hidungnya yang mancung, bibirnya yang mungil dan berwarna merah merona, matanya yang tidak terlalu bulat -seperti mata keturunan arab menurutku-, dan bulu matanya yang lentik, sangat menarik perhatianku. Ah, apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? Entahlah, aku juga tak tau *menurut author ini cinta pada pandangan pertama bukan?* #abaikan

Setelah seminggu sekolah disini, aku mulai akrab dengan lila dan juga sahabatnya yang bernama Sasa. Dan seminggu ini aku juga mulai sering ber-sms ria dengan lila saat malam hari atau di saat waktu senggang. Kalau boleh jujur, sahabat lila yang bernama sasa itu juga cantik, namun ada aura berbeda yang dipancarkan oleh lila. Ketika berada didekatnya, dia seperti memberikan rasa nyaman kepada siapapun yang didekatnya. Jadi aku merasa nyaman berada di sampingnya, yah walaupun jika dilihat dari luar lila itu sangat cuek, pendiam dan sedikit jutek. Namun jika sudah kenal dekat, ia adalah pribadi yang sangat menyenangkan dan juga humoris. Apalagi jika tersenyum, seakan-akan matanya juga ikut tersenyum, itu lah yang aku suka darinya.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang