Eps:2
Air mataku terus menetes tiada henti . Entah mengapa mereka seperti ini biasanya tidak. Kuakui aku sudah biasa diginiin mulai dari PHO php atau sejenisnya yang kukenal sejak 1th lalu aku berpacaran dengan Digo. Kuakui dia cowok tampan dan kaya sehingga banyak cewek yg ingin menjadi miliknya. Tiba tiba ingatan waktu itu muncul kembali di otakku.
Digo:"si.. Aku suka kamu..!! Kamu mau ga jadi pacar aku?!"
Sisi:"apa kamu serius dig? "
Digo:"iyaa si aku benar* gabisa berhenti mikirin kamu memang kita baru 2 bulan kenal tapi kamu adalah orang yg pertama ngeluluhin hati aku si! "
Sisi:" yaa tapi.. Nayla?! "
Digo:"dia sekedar sahabat doang si ga lebih karna dia aku bisa ketemu kamu"
Sisi:"hhm iya ok aku mau jadi pacar kamu aku juga udah siap terima konsekuen dari hubungan kita nanti ko"Berbait kalimat itu tergaris di otak ku. Aku harus kuat bila jadi kekasih digo.itulah prinsip sisi latuconsina.
Tapi mengapa saat ini aku rapuh?! Rapuh seperti tulang yang sudah jutaan tahun terkubur. Rasanya ingin sekali aku mengakhiri ini tapi aku masih sayang dia aku gamau kehilangan digo ku. Tuhan bagaimana ini..Aku berniat untuk menemui digo siang ini untuk mencari tahu kepastian sebenarnya dari nya. Benar saja sebelum aku sempat melangkah Digo terlebih dahulu muncul di depanku dengan wajah datar yang jarang sekali ia perlihatkan padaku. Mata itu tampak tajam. Bibir itu seperti hendak menerkam mangsa. Tangan itu... Seperti hendak meninju seseorang. Dan satu satunya yang berada disini itu aku. Apa mungkin digo akan menghabisi aku disini?! Jangan konyol dia begitu mencintaiku apa mungkin dia akan melakukan itu semua padaku?! Apa dia sudah termakan mantra* nayla apa dia benar* lupa aku?! Oh tuhan sadarkanlah digo dari tipu muslihat nayla.
"Sisi....!!"
Oh tidak sejurus kalimat itu... Tunggu tunggu sisi? Kok bukan sayang?! Sayang kemana?! Kata katanya begitu menohok seperti membuat jantungku melompat keatas mengagetkan.
"ya.. Yaa.. Kknapa"
Ah sial gugup kenapa sih gugup? Govlok banget deh!
"Kita PUTUS..! "
Seketika jantungku berhenti sejenak aku kesulitan bernapas lidahku kelu lutut ini lemas kepalaku pusing ah tidaak semua gelap. Aku pingsan.
Awh.. Silau cahaya matahari membuatku tersadar dari tidur tiba tibaku sejenak aku merasa tenang karena aku melihat digo didekatku tapi siapa itu yang baru saja masuk? Apa itu nayla?! Ah shiit yaa itu nayla si cabe goreng kering itu ewh males.
Digo:"si.. Kamu udah bangun? "
Sisi:"heem btw kok kita disini? "
Nayla:"lo pungsan dan terpaksa lo dibawa pacar gue! "Judes. Licik. Itu karakter loe semua nayloong boloong
Sisi:"apaa pacar loe?! Pacar gue kalik diaa!! "
Nayla:"ehh lo sama dia itu putus baru aja!! "Benarkah aku putus aku masih belum bisa yakin. Kuberanikan diriku menatap digo dan benar saja dia mengangguk perlahan padaku
Sisi:"tapi.. Apa maksut kamu? Kenapa kamu mutusin aku? "
Digo hanya terdiam
Sisi:"jawab aku!! "
Air mataku mulai mengalir lagi
Digo:"aku suka nayla dan aku gamau hianatin kamu aku sayang kamu! "
Sisi:"heeeh apa kamu bilang saayaaang?! Sayang ga mungkin mutusin pacarnya demi cewek lain!! Kalau kamu sayang pertahanin jangan malah ngeakhirin! "
Air mataku semakin deras sederas hujan yang jatuh ke bumi
Digo:"aku gamau kamu terluka!! Aku pergi ayo nay! "
Ucap nya membalikkan badan dan pergi dengan nayla. Kenapa loe setega itu ih dasar playboy.
Aku tak henti* nya menangis tak kusangka orang yang paling aku sayangi baru saja memutuskanku karna seseorang kenapa cinta setragis ini tuhan?!---------------💔-------------------
Maaf bila feel nya gamasuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Saat Terakhir?
Fanfic"Kenapa penyesalan selalu datang terlambat? Kenapa kata maaf itu terucap ketika aku sudah tak bisa lagi menatapmu?"-Sisi latuconsina-