《4》Sampai kapan?

31.8K 1.5K 239
                                    

(DARREL ADERALD)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(DARREL ADERALD)

****

Hari ketiga Nasya menginjakkan kakinya di SMA 2 Nusantara, hari ini seperti yang sudah dibicarakan kemarin oleh Sely, akan ada demo ekskul. Nasya sebenarnya tidak terlalu berminat mengikuti acara tersebut. Namun, karena Sely mengatakan bahwa Sakha mengikuti demo ekskul tersebut, Nasya akhirnya memutuskan untuk mengikuti acara tersebut.

Kini semua perserta MPLS sudah berada di lapangan untuk melihat semua ekskul yang ada disekolah ini. Semuanya berjalan lancar sampai tiba saatnya ekskul pecinta alam yang mulai memperkenalkan ekskul mereka. Benar kata Sely, ternyata Sakha mengikuti ekskul ini. Dan lagi-lagi, Nasya merasakan jantungnya memompa lebih cepat dan kedua telapak tangannya dingin, padahal saat ini panas terik matahari menyoroti mereka semua yang sedang berada di lapangan.

"Ya Allah ... gantengnya overdosis ..." Nasya membatin.

Nasya terus menatap ke arah Sakha, padahal di sana bukan hanya Sakha yang mempromosikan ekskul tersebut, tapi entah mengapa kedua manik mata Nasya hanya berpusat pada satu titik, yaitu Sakha. Nasya sepertinya benar-benar jatuh hati pada pandangan pertama, mungkin bisa dibilang begitu. Karena, sebelumnya Nasya tidak pernah merasakan hal aneh yang terjadi pada dirinya seperti saat ini.

Setelah demo ekskul selesai, semua murid pun kembali ke kelasnya masing-masing. Seperti biasa, Nasya, Qiana, Qilla dan Sely selalu bersamaan. Tapi, setelah sampai setengah jalan menuju kelas, Nasya tiba-tiba ingin buang air kecil.

"Eh, gua mau ke toilet dulu, ya!" pamit Nasya kepada tiga temannya.

"Mau ditemenin ngga, Sya?" tawar Sely pada Nasya.

"Ngga usah, kalian duluan aja!" ucap Nasya, kemudian ia setengah berlari menuju toilet.

***

Setelah Nasya membuang air kecilnya, ia langsung bergegas menuju kelasnya dengan berlari karena bel masuk sudah berbunyi. Nasya tidak ingin masuk kelas dengan terlambat, karena mau bagaimanapun alasannya dia pasti akan dihukum. Selain itu, tadi Nasya tidak izin terlebih dahulu dengan Kakak pembimbingnya sebelum pergi ke toilet. Alhasil, Nasya harus berlari dengan terburu-buru sampai ia tidak sadar jika tali sepatunya terlepas.

Sepersekian detik Nasya tersandung tali sepatunya sendiri dan Nasya tahu bahwa dirinya akan terjatuh. Maka dari, itu Nasya segera menutup kedua matanya. Namun, ada yang aneh dengan dirinya, Nasya tidak merasakan bahwa ia terjatuh. Nasya merasa ia seperti ditahan seseorang. Saat Nasya membuka kedua matanya, ia langsung membulatkan kedua matanya, terlalu terkejut tetapi senang juga bisa berada sedekat ini dengan orang yang sudah membuat perasaannya aneh setiap Nasya melihatnya.

ANNASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang